"Karena postur APBN cukup baik dan tidak mengalami deviasi yang besar dari sisi jumlah penerimaan negara dan jumlah belanja negara, dan defisit lebih kecil dari direncanakan, maka Bapak Presiden menyampaikan bahwa untuk APBN 2018 ini kita tidak melakukan APBN Perubahan," kata Sri Mulyani, usai rapat di Istana Bogor, Senin (9/7/2018).
https://finance.detik.com/berita-eko...perubahan-2018
Quote:
Senin, 09 Jul 2018 19:27 WIB
Jokowi Tidak Ajukan APBN Perubahan 2018
Hendra Kusuma - detikFinance
Jakarta - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menegaskan pemerintah tidak mengajukan Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2018. Sri Mulyani bilang alasan pemerintah tidak mengajukan APBN-P karena realisasi kinerja sampai semester I-2018 dalam koridor yang baik.
"Karena postur APBN cukup baik dan tidak mengalami deviasi yang besar dari sisi jumlah penerimaan negara dan jumlah belanja negara, dan defisit lebih kecil dari direncanakan, maka Bapak Presiden menyampaikan bahwa untuk APBN 2018 ini kita tidak melakukan APBN Perubahan," kata Sri Mulyani, usai rapat di Istana Bogor, Senin (9/7/2018).
Sri Mulyani akan melaporkan realisasi kinerja APBN 2018 ke DPR pada 13 Juli 2018, sehingga pembahasannya sudah bisa dilakukan pada pekan depan.
"Mengenai laporan semester I, dari pelaksanaan APBN 2018 yang rencananya akan kami sampaikan ke DPR pada 13 Juli untuk bisa dibahas sesuai siklus APBN," tambah dia.
Dia melaporkan, kinerja penerimaan perpajakan sampai semester I yang berasal dari PPh non migas tumbuh 14,9% sedangkan PPh migas tumbuh 9%. Untuk bea dan cukai pun tumbuh 16,7% atau menjadi penerimaan tertinggi sejak 3 tahun terakhir.
"Dari sisi perpajakan hal positif lain, kepatuhan WP (wajib pajak) dalam membayar pajak yaitu SPT pribadi naik 14%, SPT badan tumbuh 11,2%, kalau lihat dari penerimaan perpajakan, kita melihat suatu dinamika ekonomi yang cukup positif," jelas Sri Mulyani.
Selain itu, PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) tetap tumbuh 47,9%, meskipun nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS)
Sedangkan realisasi belanja kementerian/lembaga (K/L) sudah mendekati 35% sedangkan belanja non K/L mencapai 43,9%. Untuk transfer ke daerah realisasinya sudah 50,3% sampai semester I-2018. Untuk dana desa terjadi kenaikan, sebab realisasinya sudah 60% dari anggaran Rp 60 triliun.
Tidak sampai di situ, kinerja penerimaan dan belanja yang baik di semester I-2018 juga membuat defisit anggaran APBN terus menurun dan membuat keseimbangan primer positif.
"Ini untuk pertama kali semenjak 4 tahun terakhir. Realisasi defisit kita adalah Rp 110 triliun, lebih kecil dibandingkan tahun lalu yang posisinya Rp 175 triliun. Ini menggambarkan pemerintah terus berusaha membuat APBN sehat, kredibel, dan terutama dikaitkan dengan banyak sekali pendapat masalah utang dan pengelolaan utang. Hasil Semester I mengonfirmasikan pemerintah sangat berhati-hati dan sangat prudent dalam menjaga APBN 2018," tutup Sri Mulyani. (hns/hns)
Ini pertanda baik atau buruk?