Quote:
Jakarta, CNN Indonesia -- Sekitar dua puluh warga berkumpul di depan Balai Kota Jakarta pada Kamis (5/7) siang untuk melancarkan aksi demonstrasi kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Warga yang tergabung dalam Front Penegak Keadilan Sosial (FPKS) menuntut Anies agar meminta Persaudaraan Alumni 212 membatalkan Aksi 67 di Gedung Kemendagri dan Bareskrim Polri besok.
"Gubernur Anies memiliki kedekatan dengan PA 212 karena dikawal dari awal sejak jadi Gubernur. Kami yakin Gubernur Anies pasti bisa memanggil PA 212," kata orator Dullah di depan Balai Kota Jakarta, Kamis (5/7).
Menurutnya, Aksi 67 tak diperlukan karena telalu bernuansa politis. Mereka takut aksi ini mencederai citra ulama di Indonesia yang larut dalam pusaran politik.
"Ketika Anies dalam satu kali 24 jam tidak mampu menghentikan gerakan besok, maka dengan jelas gerakan tersebut juga didukung oleh Gubernur Anies," kata Dullah.
Sebelumnya, Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif menyatakan pihaknya berencana menggelar aksi di depan kantor Kementerian Dalam Negeri dan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri pada Jumat (6/7). Dalam aksi tersebut, PA 212 akan menuntut Mendagri Tjahjo Kumolo mencabut mandat Mochamad Iriawan atau Iwan Bule sebagai Pj Gubernur Jawa Barat. Mereka menilai pengangkatan Iriawan melanggar aturan. Selain itu PA 212 menuntut kepolisian menuntaskan kasus yang mangkrak atau berhenti. Misalnya, dugaan kasus ujaran kebencian kader Partai Nasdem Viktor Laiskodat dan dosen UI Ade Armando.
Sekitar lima ribu orang dari Front Pembela Islam (FPI), Laskar Pembela Islam (LPI) yang merupakan sayap FPI, Gerakan Nasional Pembela Fatwa Ulama, serta Aliansi Pergerakan Islam (API) Jawa Barat diklaim akan hadir dalam aksi itu. Rencananya Aksi 67 akan didahului dengan Salat Jumat di Masjid Istiqlal. Setelah itu, massa akan melakukan long march dari Masjid Istiqlal menuju kantor Kemendagri di Jalan Medan Merdeka Utara. Lalu peserta aksi long march kembali ke kantor Bareskrim Mabes Polri yang berlokasi di Jalan Medan Merdeka Timur.
(sur)
AKSI 67
212 tidak pernah melakukan aksi bernuansa politis, camkan itu kisanak!