- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Perhatian yang pudar
TS
nurulkece33
Perhatian yang pudar
Quote:
Bandung 12 juni 2018
Hari ini tidak biasanya aku bangun sepagi ini, tepat pukul 4.30 aku terbangun lalu duduk diatas ranjang mengingat mimpi ku tentangmu, tentang aku, tentang kita yang sedang berjalan beriringan di sebuah taman dan berbicara tentang sebuah hal yang tidak mungkin bisa aku ingat. Setelah mengingat semuanya dan terdiam cukup lama diatas ranjang, aku beranjak ke kamar mandi untuk membasuh muka. Rasanya tidak mungkin untuk tidur kembali.. aku mengambil album foto lama dan mengenang wajahmu kembali.. aku rasa bukan waktu yang tepat untuk menangis, aku lebih memilih untuk berdoa agar kau selalu dalam lindungannya.
Siang ini sangat terik matahari terasa sangat membakar, aku memilih untuk lanjut berjalan menuju sebuah taman bermain anak-anak. Aku ingat sekitar 15 tahun yang lalu kita selalu bermain disana, engkau dengan sabar menunggu aku selesai bermain, disaat anak-anak yang lain pergi bermain bersama orang tua nya aku bisa bersama dengan mu sepanjang hari.
“nek mamah sama bapak cari duit terus ya..” ucapku kepadanya dengan nada yang murung
“gak apa apa ci, kan buat cici jajan duitnya, kalo ga ada duit nanti cici gak bisa jajan haha” dia berusaha menenagkan ku yang terlihat murung.
Sekilas ingatan ku terhenti disana.. aku memilih untuk berjalan kembali menuju sebuah taman di dekat sekolah dasar ku dahulu dan duduk disana sembari menyeruput kopi yang ku pesan di sebuah kafe. Aku masih ingat betapa lelah mukanya saat sedang menungguku keluar kelas.. terlihat kerutan di mukanya sudah semakin banyak kadang aku mencubitnya hingga kerutan tersebut membentuk sebuah garis namun dia tetap sabar menghadapi keusilan ku, mungkin memang karena aku cucu yang paling dekat dengannya, aku selalu ingin digendongnya saat pulang sekolah dan dia dengan senang hati mengomeliku lalu lanjut menggendong sampai aku tertidur di punggungnya.
Saat sore tiba aku beranjak pergi dari bangku taman dan pergi ke makam nya.
Aku ingat Saat beranjak remaja, kesehatanya sudah tidak bisa dikatakan baik.. aku memilih untuk tetap berada disisinya semampuku, kadang aku harus menggendong nya ke kamar mandi, menyuapi makanan, membuatkan susu hangat dan lain – lain.
“cici… ayo makan siang, belom makan kan ?” dia tidak pernah lupa mengingatkanku untuk makan siang.
“aih, males ah nanti aja lah malem bareng nenek.. tadi jajan banyak di sekolah” ini adalah alasan yang selalu aku buat saat dia mengingatkanku untuk makan siang.
Ingatanku yang paling jelas adalah saat sekolah, dimana aku sedang menunggu rapat untuk osis di sekolah dulu.. saat sedang bercanda dengan teman-teman ada sebuah panggilan masuk di handphoneku disana tertulis “bapak”.
“ya pak ?”
“pulang nak”
“aku rapat pah”
Aku menutup telfon dan kembali kedalam kelas, tak lama setelah itu dia menghubungi ku kembali.
“pulang nak !”dia berbicara dengan nada yang keras
“ada apa pak ? aku takut dimarahin kalo engga ikut rapat”
“pulang nak! Nenekmu meninggal”
seketika sekujur tubuhku terasa sangat dingin dan kaki terasa sangat ringan.. entah kenapa yang bisa aku rasakan hanyalah hangatnya air mata yang terus mengalir di pipi. Tanpa pamit kepada teman-teman aku buru-buru mengambil tas dan berlari mengejar Angkot. Telingaku rasanya seperti disumpal oleh sebuah benda.. mataku terlihat kabur dikarenakan air mata yang terus mengalir. Setibanya dirumah aku merebahkan diri dihadapannya, meminta maaf walau sudah terlambat, memeluknya untuk terakhir kali dan mencium keningnya. Terlihat wajahnya yang putih dan bibirnya yang sedikit terlihat sedang tersenyum, ia dibaluti kafan.
Sudah cukup kenangan ku tentangmu berakhir sampai disini. Sekarang aku sudah beranjak dewasa, sudah 4 tahun lamanya engkau didalam sana.. seminggu setelah kepergian mu aku selalu datang kesana setiap hari, entah apa yang aku lakukan walau hanya duduk dan melihat kosong kearah batu nisan mu. Jika memang sekarang engkau masih ada, ingin rasanya memeluk dan mencium keningmu lagi, perhatianmu sangat aku rindukan, cintamu yang tulus layaknya seorang ibu yang sempurna untuk ku. Aku selalu memohon kepada tuhan untuk memintamu datang mengisi mimpiku. Tuhan kabulkan itu walau sekejap, aku bahagia. Terimakasih atas semuanya, aku menyayangimu.
thread ini dibuat dalam rangka kangen berat sama nenek
selamat membaca untuk agan agan semua. terimakasih sudah mampir
Hari ini tidak biasanya aku bangun sepagi ini, tepat pukul 4.30 aku terbangun lalu duduk diatas ranjang mengingat mimpi ku tentangmu, tentang aku, tentang kita yang sedang berjalan beriringan di sebuah taman dan berbicara tentang sebuah hal yang tidak mungkin bisa aku ingat. Setelah mengingat semuanya dan terdiam cukup lama diatas ranjang, aku beranjak ke kamar mandi untuk membasuh muka. Rasanya tidak mungkin untuk tidur kembali.. aku mengambil album foto lama dan mengenang wajahmu kembali.. aku rasa bukan waktu yang tepat untuk menangis, aku lebih memilih untuk berdoa agar kau selalu dalam lindungannya.
Siang ini sangat terik matahari terasa sangat membakar, aku memilih untuk lanjut berjalan menuju sebuah taman bermain anak-anak. Aku ingat sekitar 15 tahun yang lalu kita selalu bermain disana, engkau dengan sabar menunggu aku selesai bermain, disaat anak-anak yang lain pergi bermain bersama orang tua nya aku bisa bersama dengan mu sepanjang hari.
“nek mamah sama bapak cari duit terus ya..” ucapku kepadanya dengan nada yang murung
“gak apa apa ci, kan buat cici jajan duitnya, kalo ga ada duit nanti cici gak bisa jajan haha” dia berusaha menenagkan ku yang terlihat murung.
Sekilas ingatan ku terhenti disana.. aku memilih untuk berjalan kembali menuju sebuah taman di dekat sekolah dasar ku dahulu dan duduk disana sembari menyeruput kopi yang ku pesan di sebuah kafe. Aku masih ingat betapa lelah mukanya saat sedang menungguku keluar kelas.. terlihat kerutan di mukanya sudah semakin banyak kadang aku mencubitnya hingga kerutan tersebut membentuk sebuah garis namun dia tetap sabar menghadapi keusilan ku, mungkin memang karena aku cucu yang paling dekat dengannya, aku selalu ingin digendongnya saat pulang sekolah dan dia dengan senang hati mengomeliku lalu lanjut menggendong sampai aku tertidur di punggungnya.
Saat sore tiba aku beranjak pergi dari bangku taman dan pergi ke makam nya.
Aku ingat Saat beranjak remaja, kesehatanya sudah tidak bisa dikatakan baik.. aku memilih untuk tetap berada disisinya semampuku, kadang aku harus menggendong nya ke kamar mandi, menyuapi makanan, membuatkan susu hangat dan lain – lain.
“cici… ayo makan siang, belom makan kan ?” dia tidak pernah lupa mengingatkanku untuk makan siang.
“aih, males ah nanti aja lah malem bareng nenek.. tadi jajan banyak di sekolah” ini adalah alasan yang selalu aku buat saat dia mengingatkanku untuk makan siang.
Ingatanku yang paling jelas adalah saat sekolah, dimana aku sedang menunggu rapat untuk osis di sekolah dulu.. saat sedang bercanda dengan teman-teman ada sebuah panggilan masuk di handphoneku disana tertulis “bapak”.
“ya pak ?”
“pulang nak”
“aku rapat pah”
Aku menutup telfon dan kembali kedalam kelas, tak lama setelah itu dia menghubungi ku kembali.
“pulang nak !”dia berbicara dengan nada yang keras
“ada apa pak ? aku takut dimarahin kalo engga ikut rapat”
“pulang nak! Nenekmu meninggal”
seketika sekujur tubuhku terasa sangat dingin dan kaki terasa sangat ringan.. entah kenapa yang bisa aku rasakan hanyalah hangatnya air mata yang terus mengalir di pipi. Tanpa pamit kepada teman-teman aku buru-buru mengambil tas dan berlari mengejar Angkot. Telingaku rasanya seperti disumpal oleh sebuah benda.. mataku terlihat kabur dikarenakan air mata yang terus mengalir. Setibanya dirumah aku merebahkan diri dihadapannya, meminta maaf walau sudah terlambat, memeluknya untuk terakhir kali dan mencium keningnya. Terlihat wajahnya yang putih dan bibirnya yang sedikit terlihat sedang tersenyum, ia dibaluti kafan.
Sudah cukup kenangan ku tentangmu berakhir sampai disini. Sekarang aku sudah beranjak dewasa, sudah 4 tahun lamanya engkau didalam sana.. seminggu setelah kepergian mu aku selalu datang kesana setiap hari, entah apa yang aku lakukan walau hanya duduk dan melihat kosong kearah batu nisan mu. Jika memang sekarang engkau masih ada, ingin rasanya memeluk dan mencium keningmu lagi, perhatianmu sangat aku rindukan, cintamu yang tulus layaknya seorang ibu yang sempurna untuk ku. Aku selalu memohon kepada tuhan untuk memintamu datang mengisi mimpiku. Tuhan kabulkan itu walau sekejap, aku bahagia. Terimakasih atas semuanya, aku menyayangimu.
thread ini dibuat dalam rangka kangen berat sama nenek
selamat membaca untuk agan agan semua. terimakasih sudah mampir
anasabila memberi reputasi
1
601
Kutip
2
Balasan
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan