awnzkyAvatar border
TS
awnzky
Drs Dadeng Hidayat - Sejarah Terorisme
Drs Dadeng Hidayat
Sejarah tentang terorisme berkembang sejak berabad lampau. Hal ini ditandai dengan bentuk kejahatan murni berupa pembunuhan dan ancaman yang bertujuan untuk mencapai tujuan tertentu. Perkembangannya bermula dan bentuk fanatisme aliran kepercayaan yang kemudian berubah menjadi pembunuhan, baik yang dilakukan secara perseorangan maupun oleh suatu kelompok terhadap penguasa yang dianggap sebagai tiran. Pembunuhan terhadap individu ini sudah dapat dikatakan sebagai bentuk murni dari terorisme dengan mengacu pada sejarah terorisme modern.
Drs Dadeng Hidayat
Terorisme muncul pada akhir abad ke-19 dan menjelang terjadinya Perang Dunia Pertama dan terjadi hampir di seluruh permukaan bumi. Sejarah mencatat pada tahun 1890-an aksi terorisme Armenia melawan Pemerintah Turki, yang berakhir dengan bencana pembunuhan massal terhadap warga Armenia pada PD-I. Pada dekade PD-I, aksi terorisme diidentikkan sebagai bagian dari gerakan sayap kiri yang berbasiskan ideologi.
Drs Dadeng Hidayat
Pasca Perang Dunia Kedua, dunia tidak pernah mengenal "damai". Berbagai pergolakan berkembang dan berlangsung secara berkelanjutan. Konfrontasi negara Adikuasa yang meluas menjadi konflik Timur-Barat dan menyeret beberapa negara Dunia Ketiga ke dalamnya menyebabkan timbulnya konflik Utara-Selatan. Perjuangan melawan penjajah, pergolakan rasial, konflik regional yang menarik campur-tangan pihak ketiga, pergolakan dalam negeri di sekian banyak negara Dunia Ketiga, membuat dunia labil dan bergejolak. Ketidaksta-bilan dunia dan rasa frustrasi dari banyak Negara Berkembang dalam perjuangan menuntut hak-hak yang dianggap fundamental dan sah, membuka peluang muncul dan meluasnya terorisme. Fenomena terorisme itu sendiri merupakan gejala yang relatif baru yaitu sesudah Perang Dunia II dan meningkat sejak permulaan dasawarsa 1970-an. Terorisme dan teror telah berkembang dalam sengketa ideologi, fanatisme agama, perjuangan kemerdekaan,
pemberontakan, gerilya, bahkan juga oleh peme-rintah sebagai cara dan sarana menegakkan kekuasaannya.
Drs Dadeng Hidayat
Ciri-ciri Terorisme
Berdasarkan matrik perbandingan karakteristik kelompok pengguna tindak kekerasan guna mencapai tujuannya, dapat disimpulkan ciri-ciri terorisme adalah sebagai berikut:
* Organisasi yang baik, berdisiplin tinggi, militan. Organsisasinya merupakan kelompok-kelompok kecil, disiplin dan militansi ditanamkan melalui indoktrinasi dan latihan yang bertahun-tahun;
* Mempunyai tujuan politik, tetapi melakukan perbuatan kriminal untuk mencapai tujuan;
* Tidak mengindahkan norma-norma yang berlaku, seperti agama, hukum, dan lain-lain;
* Memilih sasaran yang menimbulkan efek psikologis yang tinggi untuk menimbulkan rasa takut dan mendapatkan publikasi yang luas.

Karakteristik Terorisme
Dapat ditinjau dari 4 macam pengelompokan yaitu:
* Karakteristik Organisasi yang meliputi: organisasi, rekrutmen, pendanaan, dan hubungan intemasional.
* Karakteristik Operasi yang meliputi: perencanaan, waktu, taktik, dan kolusi.
* Karakteristik Perilaku yang meliputi: motivasi, dedikasi, disiplin, keinginan membunuh dan keinginan menyerah hidup-hidup.
* Karakteristik Sumber daya yang meliputi: latihan/kemampuan, pengalaman perseorangan di bidang teknologi, persenjataan, perlengkapan, dan transportasi.

Motif Terorisme
Teroris terinspirasi oleh motif yang berbeda. Motif terorisme dapat diklasifikasikan menjadi tiga kategori: rasional, psikologi dan budaya yang kemudian dapat dijabarkan lebih luas menjadi:
* Membebaskan Tanah Air. Pejuang-pejuang Palestina pada 15 Nopember 1988 memproklamasikan kemerdekaan-nya di Aljazair. Dalam mencapai tujuan tersebut pada akhirnya PLO terbagi atas dua front yaitu front Intifada dan gerakan radikal garis keras (HAMAS). Bagi negara Israel, PLO bagaimanapun bentuknya digolongkan ke dalam kelompok teroris.
* Memisahkan diri dari pemerintah yang sah (separatis). IRA (Irish Republica Army) dengan segala bentuk kegiatannya dicap sebagai teroris oleh pemerintah Inggris.
* Sebagai protes sistem sosial yang berlaku. Brigade Merah Italia, yang bertujuan untuk membebaskan Italia dari kaum kapitalis multinasionalis, oleh peme-
rintah Italia dimasukkan ke dalam kelompok teroris.
* Menyingkirkan musuh-musuh politik. Banyak digunakan Kadafi untuk menyingkirkan lawan-lawan politiknya dengan cara mengirimkan Dead Squad untuk membunuh. Yang paling menonjol usaha membunuh bekas Perdana Menteri Libya A. Hamid Bakhoush di Mesir yang menggunakan pembunuh-pembunuh bayaran dari Eropa.

Sifat Internasional dari Terorisme
* Melaksanakan tindakan kekerasan dengan melibatkan lebih dari satu negara. Kasus pembajakan pesawat komersial tidak dapat ditangani oleh satu negara saja.
* Kekerasan yang menarik perhatian dunia. Aksi-aksi yang dilakukan oleh gerakan teroris senantiasa akan mengundang publikasi yang luas.
* Tidak mempedulikan kepentingan negara dimana aksi teror itu dilaksanakan.
Drs Dadeng Hidayat
Tujuan Terorisme
Tujuan dari teroris dapat dibedakan menjadi tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek.
Tujuan jangka pendek
* Memperoleh pengakuan dari lokal, nasional maupun dunia internasional atas perjuangannya.
* Memicu reaksi pemerintah, over reaksi dan tindakan represif yang dapat mengakibatkan keresahan di masyarakat.
* Mengganggu, melemahkan dan mempermalukan pemerintah, militer atau aparat keamanan lainnya.
* Menunjukkan ketidak-mampuan pemerintah dalam melindungi dan mengamankan warganya.
* Memperoleh uang ataupun perlengkapan.
* Mengganggu atau menghancurkan sarana komunikasi maupun transportasi.
* Mencegah ataupun menghambat keputusan dari badan eksekutif atau legislatif.
* Menimbulkan mogok kerja
* Mencegah mengalirnya investasi dari pihak asing atau program bantuan dari luar negeri.
* Mempengaruhi jalannya pemilihan umum
* Membebaskan tawanan yang menjadi kelompok mereka
* Memuaskan atau membalaskan dendam.
Beberapa kelompok teroris menggunakan aksi-aksi teror yang bertujuan jangka pendek tersebut untuk melemahkan pihak pemerintah untuk mencapai tujuan jangka panjang mereka.

Tujuan Jangka Panjang
* Menimbulkan perubahan dramatis dalam pemerintahan seperti revolusi, perang saudara atau perang antarnegara.
* Menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi pihak teroris selama perang gerilya.
* Mempengaruhi kebijaksanaan pembuat keputusan baik dalam lingkup lokal, nasional atau internasional.
Drs Dadeng Hidayat
0
735
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan