Bandung, CNN Indonesia -- Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Gerindra Jawa Barat Mulyadi menyebut pasangan Sudrajat-Syaikhu yang perolehan suaranya melesat ke posisi dua dalam hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei adalah buah dari kinerja Prabowo Subianto selama ini. Dengan hasil ini, Gerindra yakin pada Pemilihan Presiden tahun depan, mayoritas warga Jabar akan memilh Prabowo.

Mulyadi mengatakan, meski Gerindra tak mau mengakui hasil hitung cepat lembaga-lembaga itu, tetapi melonjaknya perolehan suara pasangan Asyik ini membuktikan warga Jabar masih mempercayai Ketua Umum Gerindra itu.

Bahkan kata dia, bagi masyarakat Jawa Barat Prabowo adalah Presiden sebenarnya. Hal ini pun terbukti saat Pilpres 2014 lalu, Prabowo memenangkan suara terbanyak di Jawa Barat.

"Dominasi terbesar (kemenangan Asyik) salah satunya adalah Pak Prabowo itu. Buat Jabar beliau itu sudah Presiden," kata Mulyadi ditemui di kantor DPD Gerindra Jawa Barat, Bandung, Jumat (29/6).

Kontribusi Prabowo, kata dia, cukup besar dalam mempengaruhi masyarakat Jawa Barat menentukan pilihan di Pilgub 2018. Tetapi Mulyadi tidak merinci pengaruh apa saja yang diberikan Prabowo dalam mengerek suara pasangan Asyik.

"Saya pikir kontribusi (Prabowo) sangat besar," kata dia.


Mulyadi juga kembali menegaskan bahwa Gerindra dan PKS masih menunggu penghitungan riil KPU. Terlebih, hasil survei internal Gerindra menyimpulkan pasangan Asyik unggul dan keluar sebagai pemenang.

"Kami belum percaya dengan quick count lembaga survei lain, kami percaya dengan hasil sendiri dan masih tunggu hasil asli dari KPU," katanya.

Melesatnya suara Sudrajat diyakini juga akan berimbas di Pilpres 2019. Mulyadi bahkan optimistis Gerindra bisa merebut suara terbesar di Jawa Barat.

"Ada beberapa kota, seperti Depok, Kabupaten Bogor, Tasikmalaya. Yang paling besar itu 40 persen kita yakin suara di Tasikmalaya, pokoknya untuk Jabar Prabowo sudah Presiden," katanya.

https://www.cnnindonesia.com/pilkadaserentak/nasional/20180629114419-32-310114/suara-sudrajat-tinggi-gerindra-anggap-prabowo-presiden-jabar


Delusi