- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Lembaga Survei Curang di Pilkada Jabar, Gerindra Akan Lapor Polisi


TS
winarwi
Lembaga Survei Curang di Pilkada Jabar, Gerindra Akan Lapor Polisi
Quote:
Jakarta, Gatra.com - Perbedaan hasil hitung riil lembaga survei membuat Partai Gerindra curiga dengan hasil hitung cepat di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat (Jabar). Sejauh ini, pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (Rindu) dianggap sebagai pemenang versi hitung cepat.
"Ada keanehan dalam quick count oleh lembaga survei yang memenangkan pasangan Rindu," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono, kepada Gatra.com, Jumat (29/6) siang.
Oleh Karena itu, menurut Arief, Komisi Pemilihan Umum (KPU) harus melaporkan pada organisasi yang menampung Lembaga lembaga survei itu untuk mencabut Dan membubarkan Lembaga survei yang sudah menipu publik Jawa Barat
"Jika tidak maka Gerindra Akan melaporkan ke Mabes Polri karena Lembaga Lembaga survei itu telah menipu publik Dan bikin Penelitian menipu publik," kata Arief.
Menurutnya, lembaga survei seperti Charta Politika, Indikator Politik, Indobarometer, atau Lingkar Survei Indonesia, hanya menggunakan rata-rata 300 Tempat Pemungutan Suara (TPS) sebagai sample. Padahal menurut Arief, jika dihitung dengan rumus statistik, maka Margin of Error lembaga-lembaga tersebut adalah -+/ 5 sd 5,6 persen dari Populasi TPS yang Ada di pilkada Jawa Barat yang berjumlah 74954 TPS.
"Artinya akurasi hasil quick count tidak Akan setepat hasil quick count LKPI Dan IDM yang mengambil Sampel di atas 2500 hingga 3000 TPS yang memiliki margin of error hingga -/+ 1,6 sd 1,8% dengan Tingkat Kepercayaan 95%," kata Arief.
Berbeda dari berbagai hasil hitung cepat lembaga survei lain, LKPI dan IDM yang dirujuk Arief menempatkan pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik) unggul hingga 33,1%, atau berada di urutan pertama. Sedangkan pasangan Rindu ada di urutan ke dua.
Namun berdasarkan quick count yang dirilis Charta Politika, pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum memperoleh persentase 33,46%. Posisi kedua ditempati Sudrajat-Ahmad Syaikhu 30,16%, Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi 25% dan pasangan Tubagus Hasanuddin-Anton Charliyan 11,38%.
"Ada agenda kecurangan yang sedang dipersoalkan oleh Lembaga Lembaga survei yang mungkin jadi konsultan Pasangan RK- UU," kata Arief.
Asumsi itu ia lontarkan karena hampir semua Lembaga Survei yang memenangkan RK-UU sebelum Pilkada selalu memprediksi Pasangan Sudrajat- Ahmad Syaiku keterpilihan nya hanya berkisar 7-9 persen. Sedangkan menurut hasil hitung cepat lembaga survei itu juga, kenyataannya perolehan suara Asyik jauh melampaui prediksi.
"Jelas Lembaga lembaga survei tersebut sudah berbohong pada publik, seperti Charta Politika yang melakukan survei pilkada DKI Jelang seminggu mengatakan Ahok menang nyatanya kalah," pungkas Arief.
https://www.gatra.com/rubrik/nasional/329370-Lembaga-Survei-Curang-di-Pilkada-Jabar-Gerindra-Akan-Lapor-Polisi
Data di KPU sejalan dg quick count yg menyatakan rindu unggul., apa kpu mau ikut dituntut juga?



tien212700 memberi reputasi
1
2.9K
Kutip
31
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan