- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Rupiah Tembus Rp 14.400/USD, Terendah Sejak 15 September 2015


TS
Ahsin02
Rupiah Tembus Rp 14.400/USD, Terendah Sejak 15 September 2015

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih melemah, meskipun Bank Indonesia (BI) telah memberikan sinyal akan menaikkan suku bunga acuan pada hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang akan diumumkan hari ini.
Mengutip data perdagangan Reuters, Jumat (29/6), dolar AS dibuka di Rp 14.355. Dolar AS kemudian menguat tajam ke Rp 14.395 dan kini posisinya kembali merangkak naik ke Rp 14.410. Pagi ini dolar AS sudah menguat 55 poin atau 0,38%. Hingga pukul 10.31 WIB, dolar AS mulai bergerak turun ke posisi Rp 14.360.
Berdasarkan catatan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah hari ini berada di level Rp 14.404/USD. Pelemahan kali ini tercatat yang tertinggi sejak 15 September 2015, saat itu rupiah mencapai level Rp 14.371/USD.
Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro mengatakan, pelemahan rupiah ini lantaran permintaan dolar Paman Sam di dalam negeri yang meningkat. Sayangnya, para eksptortir belum bisa mensuplai permintaan dolar AS tersebut.
"Kalau kita bicara kurs kan bicara supply demand. Di saat demand for USD lagi tinggi, maka harusnya ada supply USD dari eksportir. Sayangnya enggak banyak supply dari ekspor. Ini kenapa rupiah melemah," ujar Andry kepada kumparan, Jumat (29/6).
Pelemahan rupiah ini mendatangkan berkah bagi para eksportir, karena mereka mendapat nilai yang lebih banyak dari konversi dolar AS ke rupiah. Biasanya, eksportir akan terus mempertahankan dolar AS sehingga pasokan dan permintaan dolar Paman Sam terganggu.
Direktur Penelitian Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah juga menjelaskan, faktor domestik yang menyebabkan rupiah melemah adalah defisit neraca perdagangan yang kembali terjadi selama dua bulan berturut-turut, yakni April dan Mei lalu. Sementara faktor eksternal, masih disebabkan oleh dampak kenaikan suku bunga The Fed yang membuat dolar AS menjadi semakin perkasa.
"Pelemahan rupiah ini lebih disebabkan faktor eksternal dan domestik, kenaikan bunga The Fed serta kondisi domestik di mana rilis data terakhir menunjukkan kita mengalami defisit neraca perdagangan besar selama dua bulan," katanya.
Selain itu, pelemahan rupiah ini juga bisa disebabkan oleh pasar yang tengah menunggu hasil keputusan RDG hari ini. Meskipun pihaknya yakin bank sentral akan kembali menaikkan suku bunga acuan 25 bps ke level 5% dari sebelumnya 4,75%.
"Pasar juga masih menunggu kebijakan suku bunga BI yang akan diumumkan hari ini," jelasnya.
=======
genjot terus ekspornya, kesempatan langka ini, perbanyak ekspor ntar langsung konversi ke rupiah, dan akhir tahun nanti insya allah rupiah tembus 10.000 per dollar AS
toh lagipula kenaikan rupiah lebih banyak dari faktor eksternal, tentunya ini masih sangat bisa di atasi
#diasibukkerja

#2019tetapjokowi

Diubah oleh Ahsin02 29-06-2018 12:54
0
2.8K
32


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan