Tak hanya kemampuan para pemain yang akan berlaga saja, pemilihan markas pun menjadi aspek penting yang sangat diperhatikan. Mulai dari ibu kota hingga lokasi terpencil dipilih oleh para peserta Piala Dunia 2018 sebagai markas.

Ajang bergengsi, Piala Dunia 2018 menyangkut kehormatan negara para pesertanya sehingga berbagai aspek yang ada menjadi sangat penting, bahkan penentu untuk hasil yang akan diperoleh nantinya, termasuk soal pemilihan markas.

Pada awal Februari 2018 lalu, Asosiasi Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) mengumumkan daftar markas dan tempat latihan atau training base camp32 tim selama bertanding dalam Piala Dunia 2018 di Rusia.



Dikutip dari situs resmi FIFA.com, markas tersebut akan menjadi pusat kegiatan dari masing-masing timnas selama berada di Rusia. Kota yang dijadikan markas juga akan menjadi tempat menginap sekaligus tempat berlatih bagi para peserta Piala Dunia.

Daftar markas tim terletak di sepanjang wilayah 2480 kilometer di Rusia yang membentang dari arena pertandingan di Kaliningrad di sebelah barat hingga Yekaterinburg di timur.


Pertimbangan Pemilihan Markas

Dilansir dari situs resmi FIFA.com, dalam menentukan markas, delegasi dari masing-masing timnas sudah melakukan kunjungan sebanyak kurang lebih 123 kali, sebagai upaya persiapan agar tim yang bersangkutan dapat tinggal dengan nyaman di markasnya

Pertimbangan waktu selalu menjadi yang utama bagi para peserta dengan memperhatikan durasi perjalanan ketika memilih sebuah markas latihan. Akan tetapi, sebagian tim lain punya pertimbangan sendiri.


Kota-kota yang Dipilih sebagai Markas

Sebagai ibu kota dari tuan rumah, Moskow menyediakan berbagai kemudahan dan juga hotel mewah dengan status bintang empat ke atas. Itu lah sebabnya, Moskow menjadi kota yang paling banyak dipilih peserta Piala Dunia sebagai markasnya, termasuk Rusia sendiri.

Tim Nasional dari negara lain yang bermarkas di Moscow selama piala dunia 2018 berlangsung, yaitu Portugal, Iran, Prancis, Peru, Argentina, Jerman, Belgia dan Tunisia.

Moscow juga menjadi tempat pembukaan dan penutupan pesta olahraga bergengsi tersebut. Kedua seremonial itu berlangsung di Luzhniki Stadium yang berkapasitas 81 ribu kursi.



Selain Moskow, para peserta juga memilih kota-kota lainnya yang masuk dalam kategori kota besar, seperti St. Petersburg, Sochi dan Kazan.

12 dari 32 tim peserta piala dunia 2018 memilih markas yang sama dengan kota tempat mereka akan bertanding pada babak utama penyisihan grup, sedangkan 6 tim lain mengambil markas di luar wilayah Moskow.

Selain itu, ada beberapa kota-kota lain yang juga dijadikan markas, seperti Grozny, Krasnodar dan Gelendzhik. Semuanya dipilih berdasarkan kedekatan hotel dengan bandara dan tempat mereka berlaga.


Pemilihan Markas Inggris Tuai Kritik

Beberapa tim nasional memilih lokasi markas latihan mereka sebelum undian pertandingan Piala Dunia 2018 dilakukan, salah satunya Inggris. Secara eksklusif, sebuah hotel di kawasan pedesaan, di luar St. Petersburg menjadi pilihan mereka.

Lokasi tersebut dipilih agar mereka bisa fokus mempersiapkan diri untuk menghadapi pertandingan babak utama penyisihan grup dalam situasi damai dan tenang.

Akan tetapi, pemilihan lokasi tersebut justru menuai kritik dari media massa inggris, The Guardian (surat kabar Inggris) adalah salah satu yang paling mengecam keputusan tersebut.



Menurut The Guardian, lokasinya kelewat sepi setelah mendatangi langsung markas tim nasional Inggris itu pada Desember 2017 silam.

The Guardian juga membandingkan pilihan lokasi markas timnas tersebut dengan lokasi markas timnas sebelumnya pada Piala Dunia 2010 dimana para pemain inggris mengeluh karena merasa bosan.

"Sang manajer (Gareth Southgate) seolah berjudi dengan memilih lokasi sepi sebagai "base camp" mereka, tanpa mengingat komplain-komplain para pemain di turnamen sebelumnya, terutama pada Piala Dunia 2010 ketika Fabio Capello memilih tempat yang sepi di Afrika Selatan."

-Tulis Daniel Taylor di laman The Guardian.-


Sementara itu, Southgate menjadikan pengalaman di dua Piala Dunia sebelumnya sebagai pelajaran, yaitu Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Mereka menginap di tempat terpencil, di Rustenburg. Hasilnya, para pemain Inggris mengeluh karena merasa bosan.

Lalu, pada Piala Dunia 2014 di Brasil, timnas Inggris memilih pusat keramaian sebagai markas, yaitu Copacabana. Namun, keramaian justru mengganggu konsentrasi para pemain.

Southgate memilih desa Repino sebagai markas mereka saat ini karena lokasi tersebut berada dekat dengan laut Baltik. Tidak membosankan karena memiliki panorama indah yang menenangkan.

Jaraknya pun hanya 7 kilometer dari Zelenogorsk, yang akan jadi tempat latihan Harry Kane dkk.

Selain itu, Meskipun tempatnya terpencil, bandara hanya berjarak kurang dari 1 jam berkat adanya jalan raya baru yang melintasi Teluk Finlandia.

Lokasi yang terpencil juga akan menghindarkan pasukan Southgate dari kebisingan karena kemacetan seperti saat mereka berada di kawasan Rio de Janerio 2014.

Kemacetan Moskow juga menjadi perhatian Timnas Korea Selatan untuk memilih St. Petersburg. Menurut mereka, waktu tambahan yang dibutuhkan untuk terbang ke tempat pertandingan masih lebih baik daripada terjebak di kemacetan ibukota Rusia.


GanSis punya pendapat tentang kota yang paling cocok untuk salah satu timnas Piala Dunia 2018? Yuk, share komentarmu dengan post reply di thread ini ya, TS tunggu