Kutukan sang juara dunia kembali terjadi. Jerman yang menjadi kampiun Piala Dunia 2014 harus tersingkir di fase grup. Hanya meraih satu kemenangan dari tiga laga di Grup F, Jerman kalah bersaing dari Meksiko dan Swedia.


Apa yang diderita oleh Jerman bukanlah hal yang baru. Bahkan dari lima gelaran terakhir Piala Dunia, empat juara bertahan harus pulang lebih awal. Tercatat hanya Brasil, tim berstatus juara bertahan Piala Dunia yang mampu lolos dari fase grup.

Prancis di Piala Dunia 2002, Italia 2010, Spanyol 2014, dan Jerman 2018. Adalah bukti jika status juara bertahan Piala Dunia tak melulu membuat sebuah tim akan melaju mulus di turnamen sebesar Piala Dunia.

Tak hanya terkena kutukan juara bertahan Piala Dunia, Jerman juga mengulangi catatan buruk mereka 80 tahun lalu. Dimana pada Piala Dunia 1938 mereka gagal lolos dari fase grup, dan untuk kedua kalinya, hasil buruk tersebut kembali terulang di Piala Dunia kali ini.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan Jerman tersingkir begitu dini di Piala Dunia 2018. Beberapa di antaranya adalah faktor pemilihan skuat. Beberapa nama yang tampil apik sepanjang musim 2017-18, justru tak dipanggil. Sebut saja Leroy Sane yang secara mengejutkan tak dibawa ke Rusia.

Kemudian beberapa pilar pada Piala Duni 2014 yang memutuskan pensiun, seperti tak punya pengganti. Sosok Philip Lahm di pos bek kanan, mungkin bisa tergantikan oleh Jonas Hector. Namun posisi Bastian Schweinsteiger dan Miroslav Klose, tak memiliki pengganti sepadan.

Timo Werner masih terlalu muda dan kurang berpengalaman di laga sebesar Piala Dunia. Kemudian Toni Kroos yang sangat terbantu dengan sosok Schweinsteiger, kali ini seolah bekerja sendirian di lini tengah untuk membangun serangan Jerman.

Sementara itu, Meksiko bisa dikatakan lolos dari lubang jarum. Diunggulkan karena bisa meraih enam angka dari dua laga, mereka justru kalah telak dari Swedia di partai terakhir Grup F. Beruntung, Jerman harus kalah 0-2 dari Korea. Andai Jerman yang meraih tiga angka, justru Meksiko yang akan pulang.