azizm795Avatar border
TS
azizm795
Wajah Lama di Bank Baru Milik Lippo, Salim Grup, dan Sinarmas
Baca juga : Mochtar Riady—Dulu Orang Tercela, Kini Bankir Lagi
Salim Grup yang dulu merupakan pemilik bank swasta terbesar di Indonesia, Bank Central Asia (BCA), sekarang  menjadi pemegang saham pengendali di Bank Ina Perdana.  Induk PT Indofood Sukses Makmur dan PT Bogasari Flour Mills, penghasil mie instan dan tepung terigu terbesar di dunia,  ini akan mentransformasi Bank Ina Perdana menjadi digital banking yang akan melayani captive market, yakni sekitar 500.000 pegawainya di seluruh negeri.
Sebagai catatan, pada 1997 BCA mengalami rush. Para nasabah tergesa menarik uangnya dari sana karena ada isu bahwa Liem Sioe Liong alias Soedono Salim, meninggal. Aksi itu reda setelah sang taipan pemilik konglomerasi nomor 1 di Indonesia itu muncul di depan umum.
Ternyata di tengah krisis ekonomi yang kian parah di Tanah Air, kerusuhan merebak di Jakarta pada 12-15 Mei 1998.   Akibatnya pada 18 Mei hingga awal Juni para nasabah BCA kembali panik sehingga rushberulang. Buntutnya, pada 28 Mei 1998 bank yang memiliki jaringan ATM terluas di dalam negeri ini resmi menjadi pasien Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Bank Indonesia menyuntikkan dana hingga 200% dari modal mereka.
Di tahun 2002  saham mayoritas BCA (51%) beralih dari Salim Grup ke Farindo Investment (Mauritus) Limited. Hingga 30 September 2017  saham mayoritas (54,94%) bank terkemuka dikuasai PT Dwimuria Investama Andalan (Robert Budi Hartono dan Michael  Bambang Hartono, adik-kakak  pemilik rokok Djarum).Baca selengkapnya...]/url]

Sumber: [url=http://www.law-justice.co]www.law-justice.co


0
2.4K
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan