LEMBAGA Kajian Politik Sosial Masyarakat Jawa bekerja sama dengan Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) melakukan penelitian dan jajak pendapat guna mengetahui tingkat ketertarikan masyarakat terhadap dua tokoh yang akan berlaga pada Pilkada Jawa Tengah 2018, yakni Ganjar Pranowo dan Sudirman Said.
Penelitian ini mengunakan Metode Multistage Random Sampling dengan Margin of Error kurang lebih 2,08 persen dengan Tingkat Kepercayaan 95 persen Survei dilaksanakan mulai tanggal 7-20 Juni 2018.
Hasilnya, survey ini menunjukan, bahwa masyarakat Jawa Tengah sangat menginginkan pemimpin yang jujur dan bersih serta tidak terindikasi mencuri uang negara.
"Dan dari jumlah masyarakat yang dilibatkan dalam suervei, mayoritas memilih pasangan Sudirman Said-Ida Fauziyah, dengan alasan bersih dari kasus korupsi," ujar Direktur Kajian Bidang Politik Jawa, Tubagus Alvin, Sabtu (23/6).
Apalagi kata dia, Masyarakat Jawa Tengah, secara kultur punya pandangan terkait kepemimpinan yang dituntut harus menjadi Pemimpin jujur dan bisa di jadikan suri tauladan bagi masyarakat.
"Sudah dipastikan kekalahan Ganjar Pranowo disebabkan karena terpaan pemberitaan dan fakta persidangan atas pengakuan Setya Novanto, Muhamamd Nazarudin soal keterlibatannya menerima fee proyek e-KTP," tambahnya.
Sementara itu, Calon Wakil Gubernur pasangan Ganjar, yakni Taj Yasin dinilainya sulit mendongkrak elektabilitas dari jaringan NU, sebab yang di dukung oleh NU adalah Cawagubnya Sudirman Said.
Survei yang melibatkan 2.220 responden ini menilai, dari dua tokoh itu, sebanyak 89,6 persen mengatakan Sudirman Said adalah tokoh yang bersih dari Korupsi bahkan berani membongkar 'Skandal Korupsi'.
"Sementara, hanya 52,3 persen yang mengatakan Ganjar Pranowo bersih dari korupsi," urainya.
Secara spontan 50,8 persen responden mengaku akan memilih Sudirman Said sebagai Gubernur Jawa Tengah dan sebanyak 40.7 persen memilih Ganjar Pranowo sebagai Gubernur. Sisanya 8,5 persen tidak menjawab.
"Alasan dari 51,3 persen yang memilih Sudirman Said, karena ingin Jawa Tengah dipimpin oleh Tokoh yang tidak tersandera oleh kasus Korupsi e- KTP. Sementara yang 43,8 persen memilih Ganjar Pranowo beralasan jika Ganjar terlibat kasus e-KTP maka masih Ada wagubnya yang akan menggantikannya," paparnya.
Sudirman-Ida juga dipilih 52,4 persen responden, saat ditanya soal partai pendukungnya yakni Gerindra, PKB, PKS dan PAN.
Sementara pasangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin yang diusung PDIP, PPP, Demokrat, dan NasDem, hanya dipilih 45,2 persen dan sisanya 2.4 persen tidak menjawab.
Untuk diketahui, dalam penelitian ini, LKPI mengunakan Metode Jajak Pendapat dengan cara wawancara dan kuisioner kepada 2.220 warga Jawa Tengah yang terpilih secara proposional dan tersebar di 35 Kabupaten atau Kota. Responden ditentukan dari populasi DPT Pilkada 2018 sebanyak 27.068.125 orang.
mboten ngapusi mboten korupsi
Jangan pilih calon yg terindikasi kuat melakukan tindak pidana korupsi, keterangan nazarudin dan setnov cepat ato lambat bakal terbukti, dulu setnov juga membantah keras keterangan nazarudin, akgirnya kena juga..kalo nazarudin yg ngomong kemungkinan bener itu lebih besar drpd salahnya.. Kalo mau negara ini maju, lawan korupsi dan koruptornya