Baru saja kita melaksanakan pesta demokrasi dengan begitu euphorianya di Maluku Utara (MALUT), bahkan masyarakat begitu antusias untuk menyambut pesta demokrasi lima tahunan itu, karena ini merupakan kesempatan bagi sebuah perubahan di daerah Maluku Utara yang telah lama dinanti-nantikan oleh seluruh lapisan masyarakat MALUT.
Tapi sekali lagi rakyat menjadi korban tipudaya politikus yang tidak bermoral. Setengah perjalanan tahapan kampanye Calon Gubernur Maluku Utara Ahmad Hidayat Mus (AHM) yang berpasangan dengan Muhammad Kasuba telah melakukan perbuatan yang mencederai demokrasi dengan berbagai intrik dan kecurangan yang dilakukan oleh salah satu kandidat yang bertarung dalam pesta demokrasi di Maluku Utara ini.
Diketahui pada tanggal 21 Maret 2018, paslon dan Tim pemenang AHM-Rivai menggelar kegiatan pembagian santunan anak yatim di rumah AHM Kelurahan Tanah Raja. Kegiatan itu bertepatan dengan jadwal kampanye AHM-Rivai.
Sementara pada tanggal 23 Maret 2018, peristiwa bagi-bagi uang juga terjadi di lingkungan Ngidi Kelurahan Kampung Makasar Barat yang dilakukan tim paslon nomor urut 4 MK-Maju. Dalam kasus ini tim MK-Maju melakukan transaksi uang kepada warga dengan cara membagikan undangan kampanye kepada masyarakat, setelah itu undangan dikembalikan kepada tim untuk menerima imbalan uang senilai puluhan hingga ratusan ribu rupiah.
Kejaksaan Negeri (Kejari) Ternate berjanji akan menyelidiki kasus dugaan money politics calon gubernur Maluku Utara, Ahmad Hidayat Mus (AHM) dan Muhammad Kasuba (MK). Mengingat Surat Perintah dimulainya Penyelidikan (SPDP) tekah diteken.
Kepala Kejaksaan (Kajari) Ternate, Andi Muldani Fajrin mengatakan, setelah pelimpahan berkas yang dilakukan melalui gelar perkara di kantor Panwaslu Kota Ternate beserta tim Sentra Penegak hukum terpadu (Gakkumudu), Jumat (19/4), maka secara otomatis proses penyilidikan segera dimulai.
“SPDP sudah saya tandatangani dengan perkara dugaan politik uang AHM dan Muhammad Kasuba (MK). Tinggal menunggu hasil penyidikan,” ungkap Andi usai pemusnahan barang bukti ganja dan shabu di halaman Kajari Ternate, Senin (23/4).
Meski demikian pihaknya tidak menjelaskan secara detail pokok perkara yang dilimpahkan Gakkumdu Kota Ternate. Ia menegaskan prinsipnya perkara ini menyangkut money politis tim pasalon AHM dan MK. “Berkas itu soal dugaan money politik. Jadi sementara masih penyidikan penyidik pidana umum (pidum) hasilnya saya belum tahu,” katanya.





Sumber Berita : https://www.koridorzine.com/2018/04/...litics-ahm-mk/



Mangga... Cendol, Rate, dan Bata nya...