- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Penelitian Membuktikan Bahwa "Kecanduan Game" Hanyalah Mitos


TS
Papa.T.Bob
Penelitian Membuktikan Bahwa "Kecanduan Game" Hanyalah Mitos
Quote:
SELAMAT DATANG DI THREAD

Quote:
Halo para penghuni lonje 
Akhir-akhir ini Badan Pemerhati Kesehatan Dunia alias WHO (World Health Organization) mengklasifikasikan kecanduan game sebagai penyakit mental. Klaim ini juga muncul di acara televisi "America Inside Out" yang disiarkan oleh National Geographic. Acara tersebut menyamakan kecanduan game dengan kecanduan narkotika.
Sebagian ilmuwan menganggap prasangka-prasangka tersebut tidak berdasarkan riset yang valid. Dengan kata lain klaim-klaim di atas hanya mitos belaka. Adalah Christopher J. Ferguson, psikolog yang concern dalam isu penggunaan teknologi dan adiksi di kalangan remaja dan keluarga, menulis bahwa mitos-mitos tersebut digunakan untuk menjual ketakutan terhadap teknologi alias "technopanic". Ia melakukan penelitian untuk membuktikan ketidakbenaran mitos-mitos tentang kecanduan teknologi yang telah beredar, berikut pembuktiannya:

Akhir-akhir ini Badan Pemerhati Kesehatan Dunia alias WHO (World Health Organization) mengklasifikasikan kecanduan game sebagai penyakit mental. Klaim ini juga muncul di acara televisi "America Inside Out" yang disiarkan oleh National Geographic. Acara tersebut menyamakan kecanduan game dengan kecanduan narkotika.
Spoiler for who?:

Sebagian ilmuwan menganggap prasangka-prasangka tersebut tidak berdasarkan riset yang valid. Dengan kata lain klaim-klaim di atas hanya mitos belaka. Adalah Christopher J. Ferguson, psikolog yang concern dalam isu penggunaan teknologi dan adiksi di kalangan remaja dan keluarga, menulis bahwa mitos-mitos tersebut digunakan untuk menjual ketakutan terhadap teknologi alias "technopanic". Ia melakukan penelitian untuk membuktikan ketidakbenaran mitos-mitos tentang kecanduan teknologi yang telah beredar, berikut pembuktiannya:
Quote:
Teknologi Tidak Sama dengan Narkotika
Spoiler for beda:

Beberapa orang menganalogikan game dengan obat-obatan terlarang. Ada yang menyebutnya "heroin digital", ada pula yang mengklaim bahwa bermain game selama 2 jam sama saja dengan mengkonsumsi kokain. Namun, klaim mereka tidak berdasarkan data yang valid alias sebatas common sense. Ketika bermain game otak seseorang melepas hormon dopamin, sama seperti saat seseorang membaca novel yang bagus, ngobrol asik, makan enak, atau bersenggama. Mengkonsumsi obat-obatan terlarang juga melepas dopamin, tetapi 2 sampai 5 kali lipat dari pelepasan dopamin yang terjadi saat melakukan aktivitas menyenangkan biasa. Perbandingan antara kecanduan game dengan penyalahgunaan obat-obatan terlarang tidak sebanding dan tidak relevan. Dampak yang menunjukkan bahwa game memperburuk hubungan emosional seseorang juga tidak terbukti.
Quote:
Kecanduan Game Adalah Hal yang Jarang Ditemui
Spoiler for rang-jarang:

Kecanduan yang riil ditunjukkan dengan dampak berupa gangguan pada aktivitas sehari-hari seseorang, seperti aktivitas di sekolah, pekerjaan, atau hubungan sosial. Penelitian Christopher menunjukkan kurang dari 3 persen responden yang ia teliti menderita kecanduan yang sampai berdampak pada pengabaian aktivitas sehari-hari mereka.
Quote:
Kecanduan Game Bukan Penyakit Mental
Spoiler for bukan:

Di bulan Juni 2018, WHO menyatakan bahwa kecanduan game termasuk dalam golongan penyakit mental. Christopher termasuk dalam 28 orang dari American Psychology Association yang menandatangani statement untuk menolak klaim dari WHO tersebut. Bahkan UNICEF, yang berada di bawah naungan lembaga yang sama dengan WHO, memprotes penggunaan kata adiksi untuk menggambarkan penggunaan teknologi oleh anak-anak. Protes ini bukan tanpa dasar. Studi yang dilakukan oleh Universitas Oxford menunjukkan bahwa seseorang yang kecanduan game tidak bisa didiagnosa menderita penyakit mental, karena kecanduan tersebut dapat hilang dengan sendirinya tanpa memerlukan terapi khusus.
Quote:
Kecanduan Game Tidak Disebabkan Oleh Game
Spoiler for tidak:

Beberapa pihak berpendapat bahwa game mempengaruhi otak seseorang. Namun studi yang dilakukan Christopher menyatakan bawha kecanduan game merupakan gejala dari penyakit lain, misalnya seperti gejala depresi. Psikiater bisa saja mendiagnosa orang yang tidur seharian sebagai orang depresi. Namun, psikiater tidak bisa mendiagnosa mereka sedang kecanduan kasur atau kecanduan tidur. Sama seperti psikiater tidak bisa mendiagnosa seseorang bahwa mereka sedang kecanduan game.
Quote:
Melakukan Sesuatu Secara Berlebihan Bukan Berarti Kecanduan
Spoiler for lebay:

Orang-orang seringkali menjuluki aktivitas yang dilakukan secara berlebihan dengan istilah kecanduan, yang dimaksudkan sebagai sebuah kiasan. Jika kita menikmati suatu aktivitas dan melakukannya terus menerus, seperti misalnya berolahraga, makan, bercinta, bekerja, beribadah, berbelanja apakah itu disebut sebagai kecanduan (dalam arti harfiah)?
Quote:
Penutup
Permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan teknologi, seperti privasi atau cybercrime jauh lebih penting untuk diwaspadai. Memang dalam kehidupan sehari-hari sering kita temui kalangan yang menggunakan teknologi secara berlebihan sehingga kehidupan mereka kontra produktif. Namun, menghubung-hubungkannya dengan penyalahgunaan obat-obatan merupakan sebuah tindakan lebay, tidak berdasar, dan tidak perlu dilakukan.
Sekian dari ane Bre & Sis.
Gimana gan, masih percaya omongan orang?
silakan tulis di kolom komen.
Sampai jumpa di thread Cipt. Papa.T.Bob selanjutnya.
Gimana gan, masih percaya omongan orang?

Sampai jumpa di thread Cipt. Papa.T.Bob selanjutnya.


Spoiler for sumber:
]
Diubah oleh Papa.T.Bob 24-06-2018 11:44
0
10.9K
Kutip
103
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan