JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Tenaga Kerja Asing (TKA) masih menyebar di Jambi. Tahun ini ada 146 TKA yang ada di Provinsi Jambi. Jumlah tersebut menurun dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 300 TKA.

Hal ini diungkapakan M Fauzi, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jambi Jambi. Jumlah ini menurun dari tahun sebelumnya,” kata M Fauzi yang juga menjabat Pjs Wali Kota Jambi itu.

Lebih lanjut Fauzi menyebutkan, menurunnya jumlah TKA di Jambi merupakan bentuk keberhasilan tenaga kerja lokal yang mengambil alih teknologi. “Ini bentuk keberhasilan kita mengambil alih teknologi,” imbuhnya.

TKA yang ada di Provinsi Jambi datang dari berbagai negara, di antaranya dari Tionghoa, Thailand, Fhilipina, Vietnam, Korea. Tak hanya dari asia, namun juga ada dari Erofa.

“Cina (Tionghoa) paling banyak. 55 persen,” kata dia. TKA yang bernaung di 18 perusahaan tersebut kebanyakan menggeluti bidang supervisi dan maintenance. “Yang di perhotelan juga ada,” ujarnya.

Ditambahkan Fauzi, izin TKA langsung dikeluarkan dari kementerian. Pemerintah daerah hanya menerima wajib lapor. “Kita Provinsi dan daerah hanya menerima wajib lapor. Yang ilegal itu sebenarnya belum ditemukan di Jambi, yang ada hanya yang tidak dilaporkan,” ungkapnya.

Dijelaskan Fauzi, banyak yang terjadi beda wilayah kerja dan tempat usaha terkadang TKA memiliki izin di Palembang, namun cabang perusahaan ada di Jambi. Tapi di Jambi tidak melapor. “Itu kerap terjadi. Sebenarnya wajib lapor ke dinas tenaga kerja setempat,” pungkasnya. (viz/rib)

http://www.jambi-independent.co.id/read/2018/06/22/24208/55-persen-tka-asal-tionghoa---

Piye le?