Kaskus

Sports

yorkelordeAvatar border
TS
yorkelorde
Berburu Rupiah dari Lapangan Rumput
Sejak pemerintah membuka kran hadirnya televisi swasta pada penghujung 1989 lalu, kini telah hadir 10 stasiun televisi swasta dan TVRI yang bersiaran secara nasional. Diluar ke 11 televisi tersebut ada puluhan televisi lokal di masing-masing daerah. Industri ini bisa tetap eksis dengan dukungan Iklan, dalam setahun belanja Iklan perusahaan kita cukup besar sekitar 20 trilyun rupiah. Besarnya belanja iklan perusahaan ini membuat industri televisi di tanah air berkembang pesat, masa-masa suram krisis moneter tahun 1998 sudah terlewati. Televisi yang bisa survive dari krisis tersebut kini menjadi pemain utama dalam industri ini. Persaingan memperebutkan market share  iklan ini bukan hanya antar televisi tapi juga melibatkan industri media lain, dan pemain baru yang gesit berburu iklan adalah industri internet. Tayangan televisi yang memikat dengan rating yang tinggi pasti ditunggu-tunggu pemasang iklan. Salah satu tayangan yang paling banyak di tonton adalah sepakbola. Bisa di maklumi karena sepakbola merupakan olahraga paling di gemari. Sebelum krisis moneter tayangan sepakbola dikuasai oleh ANTV, stasiun milik keluarga Bakrie ini menyiarkan hampir semua liga-liga top dunia seperti Liga Italia, Spanyol, Jerman, piala UEFA, Piala Winner Eropa dan juga liga lokal Indonesia, sedangkan liga Champions Eropa dan Liga Italia milik RCTI. Saat badai krismon 1998, ANTV kehilangan tajinya, grup bakrie yang menaungi banyak jenis usaha ikut goyang dan berdampak pada eksistensi ANTV di bisnis pertelevisian. Sejak saat itu ANTV tidak lagi bisa menyebut dirinya sebagai stasiun televisi "olahraga". Uniknya di tahun 1994 lalu TPI pernah menyiarkan Liga Belanda dan Liga Brazil, TVRI juga pernah menayangkan Liga Jepang. Sekarang liga-liga tersebut sudah hilang, lagi-lagi rating yang rendah menjadi alasannya. Awalnya hanya ada 5 stasiun TV swasta (RCTI, SCTV, TPI, INDOSIAR, ANTV) dan TVRI, setelah tahun 2004 televisi swasta nasional bertambah lagi dengan hadirnya METRO TV, TRANS TV, TV 7, GLOBAL TV & LATIVI. Kehadiran stasiun TV tersebut menambah berat persaingan memperebutkan kue iklan. Setiap pembukaan liga top dunia, stasiun TV berusaha melobi menjadi pemegang hak siarnya. Booming iklan sepakbola adalah saat piala dunia. Piala dunia 1994 hak siar milik TVRI dan TPI, 1998 milik RCTI, 2002 milik SCTV, 2006 milik RCTI dan 2010 lalu milik MNC grup (RCTI dan GLOBAL TV). [caption id="attachment_84119" align="alignright" width="432" caption="Piala AFF Desember 2010 "]

1294715515792383875

[/caption] Penonton tv terbanyak setelah piala dunia dan Piala Eropa adalah liga Champion Eropa yang dari dulu selalu dikuasai RCTI, di tayangkan lewat tengah malam tidak menyurutkan semangat pemasang iklan. Selain Liga Champions, liga Italia dan Inggris paling banyak mendatangkan penonton. Pamor Liga Italia yang gemilang di awal dekade 90 an sampai awal millenium kedua menjadi milik RCTI. Stasiun Tv yang dimiliki MNC grup ini identik dengan Serie A Italia. Belakangan RCTI menyiarkan hanya Liga Jerman & Liga Champions dan sekarang tinggal liga Champion. Dan jangan lupakan animo penonton Indonesia melihat langsung perjuangan tim nasional yang berlaga, Piala Asia 2007 dan Piala AFF baru-baru ini seperti sebuah pertandingan piala dunia, RCTI di bawah MNC grup ( kelompok media TV terbesar di Indonesia) sebagai pemegang hak siar mendapatkan porsi iklan yang sangat besar. Bahkan jam tayang timnas ini menggeser jam tayang sinetron-sinetron "muraha" yang biasanya merajai jam prime time tersebut. Televisilah yang telah melambungkan industri sepakbola sampai ke taraf seperti sekarang ini. Tayangan langsung dari beberapa liga dunia seperti Inggris, Spanyol, dan Italia termasuk tayangan langsung Liga Champion Eropa menjadikan sepakbola sebagai sebuah industri yang luar biasa pada saat ini. Tahun 2006 di mulai era baru dengan munculnya TV one (sebelumnya LATIVI), dengan motto news & sport, TV yang sahamnya di kuasai Bakrie grup tampil dengan Liga Spanyol dan Inggris. Terakhir tahun 2010 liga Inggris di kudeta menjadi milik MNC grup (MNC TV dan GLOBAL TV). Yang disesalkan pindahnya siaran SERIE A ITALIA ke stasiun prabayar TELKOMVISION. Untuk liga lokal yaitu liga super Indonesia kontrak hak siarnya dikuasai oleh ANTV, rating untuk liga Indonesia termasuk tinggi. Selain ANTV, RCTI, TRANS TV, TV 7 (skrg TRANS 7), TPI (skrg MNC TV) juga pernah menjadi pemegang hak siar liga Indonesia. Yang terbaru adalah keberanian manajemen INDOSIAR dan METRO TV terjun berburu rupiah di tayangan sepakbola nasional. Kedua stasiun TV ini telah bersepakat dengan LPI sebagai pemegang hak siar LPI, suatu liga yang digadang-gadang liga profesional. Ikutnya METRO TV di siaran sepakbola menjadikan lengkap semua stasiun TV swasta nasional pernah menjadi pemegang hak siar sepakbola. Ini karena industri televisi tidak bisa dilepaskan dengan industri sepakbola.

Sumber : https://www.kompasiana.com/islamrasional79.blogspot.com/berburu-rupiah-dari-lapangan-rumput_550067cd8133112819fa7744
0
646
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan