- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Tarif JORR Rp 15.000 Kemahalan? Bisa Lewat Jalan Arteri


TS
silents.
Tarif JORR Rp 15.000 Kemahalan? Bisa Lewat Jalan Arteri
Jakarta - Rencana penyeragaman atau integrasi transaksi tol Lingkar Luar Jakarta atau Jakarta Outer Ring Road (JORR) menjadi Rp 15.000 membuat pengguna jalan bisa membayar lebih mahal dan lebih murah.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setyadi mengatakan dengan sistem terintegrasi ini, sebanyak 61% pengguna tol akan membayar lebih murah, kemudian 38% pengguna membayar transaksi lebih mahal, dan 1% pengguna membayar tetap.
Perbedaan itu dilihat berdasarkan dari jarak yang ditempuh oleh pengguna jalan tol. Dimana 61% yang membayar lebih murah merupakan pengguna tol jarak jauh, sedangkan 38% yang membayar lebih mahal merupakan pengguna tol jarak dekat.
"Jadi pasti ada yang harus bayar lebih mahal, tapi 61% lebih murah. Kami memang memprediksi yang lebih mahal 38% ini juga harus kita layani dengan baik," kata Arie di kantornya, Jakarta, Kamis (21/6/2018).
Arie mengungkapkan dalam kebijakan ini pihak yang paling banyak diuntungkan merupakan angkutan logistik, seperti kendaran besar dan kendaraan pribadi jarak jauh. Sementara, untuk pengguna jalan tol jarak dekat yang merasa tarif integrasi JORR ini lebih mahal disarankan untuk melewati jalan arteri.
"Kami akan berikan pilihan-pilihan menggunakan jalan arteri yang ada. Jalan tol ini kan jalan alternatif, jadi mereka bisa gunakan jalan arteri yang ada dan akan kami layani jauh lebih baik lagi, bertahap. Jadi secara garis besar seperti itu," kata dia.
"Berikutnya yang 38% yang harus bayar lebih mahal ini akan kami tuntun gunakan jalan-jalan arteri yang ada. Jadi kalau merasa lebih mahal, mereka bisa memilih jalan arteri," sambungnya.
Baca juga: Tarif JORR Jauh-Dekat Sama, PUPR: Ada Desakan dari Truk Besar
Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna memperkirakan dengan adanya integrasi transaksi tol di JORR ini, maka pengguna tol jarak pendek akan mengalami pengurangan. Namun ia belum bisa merinci berapa perkiraan pengguna tol jarak pendek yang akan berkurang.
"Pengalaman di Tol Jakarta-Tangerang berkurang 17%, di Tol Jagorawi 9%. Akibat kebijakan ini pengguna tol jarak pendek tidak menggunakan lagi," ucapnya.
Sementara itu Corporate Secretary PT Jasa Marga (Persero) Agus Setiawan mengatakan dengan adanya penurunan pengguna tol jarak pendek di Tol Jagorawi beberapa wakru lalu, dapat mengurangi pendapatan lalu lintas dan kecepatan tempuh rata-rata kendaraam bertambah.
"Dulu pengguna tol dari Bogor sampai Jakarta bisa 1 jam lebih, sekarang kurang dari 1 jam. Nanti di Tol JORR mungkin juga akan sama," tuturnya.
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4076467/tarif-jorr-rp-15000-kemahalan-bisa-lewat-jalan-arteri?_ga=2.57521193.289479627.1529465641-1003649547.1519096890
Jadi yg membayar lebih murah masih lebih banyak. Memang nggak bisa menyenangkan semua orang. Namanya juga kebijakan.
Nasbung klo bayar 15 ribu gak kuat, silahkan lewat neraka saja.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setyadi mengatakan dengan sistem terintegrasi ini, sebanyak 61% pengguna tol akan membayar lebih murah, kemudian 38% pengguna membayar transaksi lebih mahal, dan 1% pengguna membayar tetap.
Perbedaan itu dilihat berdasarkan dari jarak yang ditempuh oleh pengguna jalan tol. Dimana 61% yang membayar lebih murah merupakan pengguna tol jarak jauh, sedangkan 38% yang membayar lebih mahal merupakan pengguna tol jarak dekat.
"Jadi pasti ada yang harus bayar lebih mahal, tapi 61% lebih murah. Kami memang memprediksi yang lebih mahal 38% ini juga harus kita layani dengan baik," kata Arie di kantornya, Jakarta, Kamis (21/6/2018).
Arie mengungkapkan dalam kebijakan ini pihak yang paling banyak diuntungkan merupakan angkutan logistik, seperti kendaran besar dan kendaraan pribadi jarak jauh. Sementara, untuk pengguna jalan tol jarak dekat yang merasa tarif integrasi JORR ini lebih mahal disarankan untuk melewati jalan arteri.
"Kami akan berikan pilihan-pilihan menggunakan jalan arteri yang ada. Jalan tol ini kan jalan alternatif, jadi mereka bisa gunakan jalan arteri yang ada dan akan kami layani jauh lebih baik lagi, bertahap. Jadi secara garis besar seperti itu," kata dia.
"Berikutnya yang 38% yang harus bayar lebih mahal ini akan kami tuntun gunakan jalan-jalan arteri yang ada. Jadi kalau merasa lebih mahal, mereka bisa memilih jalan arteri," sambungnya.
Baca juga: Tarif JORR Jauh-Dekat Sama, PUPR: Ada Desakan dari Truk Besar
Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna memperkirakan dengan adanya integrasi transaksi tol di JORR ini, maka pengguna tol jarak pendek akan mengalami pengurangan. Namun ia belum bisa merinci berapa perkiraan pengguna tol jarak pendek yang akan berkurang.
"Pengalaman di Tol Jakarta-Tangerang berkurang 17%, di Tol Jagorawi 9%. Akibat kebijakan ini pengguna tol jarak pendek tidak menggunakan lagi," ucapnya.
Sementara itu Corporate Secretary PT Jasa Marga (Persero) Agus Setiawan mengatakan dengan adanya penurunan pengguna tol jarak pendek di Tol Jagorawi beberapa wakru lalu, dapat mengurangi pendapatan lalu lintas dan kecepatan tempuh rata-rata kendaraam bertambah.
"Dulu pengguna tol dari Bogor sampai Jakarta bisa 1 jam lebih, sekarang kurang dari 1 jam. Nanti di Tol JORR mungkin juga akan sama," tuturnya.
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4076467/tarif-jorr-rp-15000-kemahalan-bisa-lewat-jalan-arteri?_ga=2.57521193.289479627.1529465641-1003649547.1519096890
Jadi yg membayar lebih murah masih lebih banyak. Memang nggak bisa menyenangkan semua orang. Namanya juga kebijakan.
Nasbung klo bayar 15 ribu gak kuat, silahkan lewat neraka saja.
0
3.6K
55


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan