1. Diiringi Musik yang Menarik

 
Untuk memaparkan kelebihan suatu produk atau brand, musik sangat bisa menjadi media yang menarik. Cerita dalam iklan dirangkai menjadi lirik, lalu dinyanyikan. Contohnya, musik qasidah ala 90-an yang membuat iklan Ramayana kemarin-kemarin booming dan viral. Padahal, biasanya musik qasidah mengandung muatan religi. Namun untuk kepentingan iklan, qasidah dibuat lucu dan menginformasikan kelebihan brand, meski unsur religi tetap dimasukkan.

2. Dibuat Sitkom



Biar berasa nonton film/serial, ada juga nih iklan yang dibuat sitkom. Selain mengiklankan produk, iklan jenis ini juga biasanya bikin betah nonton karena ya emang dibuat untuk ditonton seperti seni film. Ada jalan cerita yang cukup panjang, ada tokoh-tokohnya dengan karakteristik yang jelas, ada konflik, penyelesaian, dan unsur-unsur lain layaknya film. Contohnya sitkom Dinding Pak Dinding ini.



3. Menggunakan Untaian Kata Puitis
 

Biasanya iklan berkata-kata puitis banyak bertebaran di Bulan Ramadan atau menjelang Ramadhan. Mungkin biar adem kali ya. Contohnya iklan-iklan rokok edisi ramadan/lebaran. Gak ada dialog antar tokoh, tau-tau ada kata-kata puitis, entah diucapkan oleh narator, atau dituliskan di layar. Siapa nih, yang suka nyontek kata-kata di iklan rokok buat bikin ucapan maaf pas lebaran?

4. Dibuat Lebay
 
Salah satu cara mudah untuk menghasilkan iklan yang menarik dan mudah diingat adalah membuat iklan dengan penceritaan yang lebay. Tokoh-tokohnya lebay, ceritanya lebay, pokoknya lebaynya bikin sebel. Tapi yang nyebelin gitu justru jadi terngiang-ngiang di kepala kan?

5. Parodi
 
Membuat versi lucu dari sebuah cerita atau parodi juga bisa membuat iklan jadi menarik. Bukan ngejiplak loh ya. Ini bikin parodi. Misalnya scene dari film AADC 2 di mana Cinta sedang mengejar Rangga di bandara, namun ternyata salah orang. Atau iklan dari operator seluler Axis yang mencomot tokoh terkenal Goblin. Hasilnya lumayan bikin senyum-senyum sendiri dan bisa jadi bahan obrolan.