Xiaomi Mi 8. Foto: Sina Mobile

Jakarta - Jelang IPO (initial public offering) atau penjualan saham perdana di bursa Hong Kong, Xiaomi mulai mengungkap kondisi keuangannya ke publik. Dalam dokumen sebesar 621 halaman, salah satunya tertera kalau produsen ponsel asal China itu mengalami rugi besar.

Dikutip detikINET dari Tech Crunch, Xiaomi pada kuartal I 2018 membukukan kerugian USD 1,1 miliar atau di kisaran Rp 15,3 triliun. Akan tetapi tidak disebutkan secara mendetail apakah penyebab kerugian tersebut.

Pada periode kuartal tersebut, pendapatan Xiaomi secara keseluruhan mencapai USD 5,3 miliar. Sedangkan pada tahun lalu, pendapatan total mereka mencapai USD 17,9 miliar.

IPO Xiaomi sendiri diperkirakan akan mengumpulkan dana senilai USD 10 miliar dengan valuasi bisa menembus USD 100 miliar. 

Saat ini, perusahaan itu beroperasi di sekitar 74 negara. Penjualan di China sendiri pada tahun 2017 mencapai persentase total 72%, sisanya dari mancanegara.

Selain kerugian tersebut, ada kabar pula bahwa sebagian pihak kecewa dengan desain flagship terbaru mereka, yakni Xiaomi Mi 8. Pasalnya wujudnya dinilai meniru iPhone X.

"Sebagian orang kecewa ketika mereka merilis perangkat baru itu yang terlihat seperti iPhone X. Meskipun perusahaan mengklaim Mi 8 mengusung banyak teknologi baru, sulit mengesampingkan fakta bahwa beberapa desain visualnya identik dengan ponsel flagship Apple," tulis Techcrunch.



Sumur