Indonesia adalah negara besar yang damai dan tidak sedang berada dalam konflik baik internal maupun dengan negara lain. Ya setidak nya untuk konflik internal Indonesia tidak dalam keadaan darurat.

Untuk membantu membangun kedamaian dunia, Indonesia membuka pintu bagi orang-orang yang berasal dari negara lain yang sedang mengalami konflik. Hal ini juga dilakukan untuk sedikit membantu dalam upaya penyelesaian konflik yanh terjadi di negara lain.

Menurut data dari United Nation High Commissioner for Refugees (UNHCR) total pengungsi di seluruh dunia berjumlah 22 juta jiwa, dan sebanyak 13.840 jiwa berada di Indonesia.

13.840 orang inj jika dibandingkan dengan jumlah keseluruhan warga negara Indonesia yang 250 juta orang memang tidak ada apa-apanya, tapi tetap saja mereka adalah tamu yang harus diperlakukan dengan baik.

Untuk itu Pemerintah Indonesia mengeluarkan peraturan-peraturan tentang pengungsi dari luar negeri. Diantaranya, Perpres No 125/2016 yang memuat peran serta pemerintah daerah dalam penanganan pengungsi di Indonesia.

Di dalan Perpres tersebut Pemerintah Daerah diminta menyediakan tempat penampungan untuk pengungsi dengan memperhatikan kondisi, kriteria serta fasilitasnya.

Singkatnya Pemerintah Indonesia telah berusaha sebaik mungkin untuk memberikan yang terbaik bagi pengungsi tanpa merugikan berbagai pihak.

Namanya juga manusia, dikasih hati minta jantung, dikasih duit minta rumah. Ada beberapa oknum pengungsi yang "berulah" dan meresahkan warga di sekitar tempat pengungsian nya sehingga berujung pada keributan.

"Ulah" pengungsi ini juga bisa dibilang cukup parah sampai bisa membuat gregetan atau geleng-geleng kepala. Mau tahu seperti apa "ulah" para pengungsi? Scroll terus ke bawah ya hehe~

Selingkuhi Warga

Ini serius loh gan sis, pengungsi yang berasal dari Timur Tengah harus berurusan dengan pihak berwajib karena selingkuhi istri warga di sekitar pengungsian. Jauh-jauh dari Timur Tengah cuma buat onar mah mending gausah dateng ya
Sayangnya, mereka tidak bisa dikembalikan ke tempat asalnya karena dikhawatirkan akan membahayakan para oknum tersebut.




Beberapa pengungsi dari Myanmar menyatakan jika mereka ingin pindah mengungsi ke Amerika karena menurut mereka uang yang ada di Indonesia ini sedikit. Yakali harus manjain kalian para pengungsi segitunya~




Tahun 2015 lalu, pengungsi dari Bangladesh dan Rohingya melakukan hal yang kurang terpuji. Saat petugas membagikan makanan untuk para pengungsi, jumlah makanan yang awalnya lebih bisa menjadi kurang. Setelah ditelusuri ternyata beberapa pengungsi mengantri beberapa kali. Ujung-ujungnya petugas harus mencari cara agar pengungsi yang belum kebagian bisa mendapatkan makanan seperti yang lainnya.




Di Puncak, Bogor ada pengungsi yang saat pagi sampai siang hari kerjaan nya hanya bersantai-santai ria, sedangkan waktu malam hari mereka mengadakan pesta. Banyak warga yang tidak terima dengan keadaan ini dan melaporkan mereka kepada pihak berwajib. Ya wajar sih, kelakuan mereka sudah sepantasnya untuk dilaporkan agar mereka jera. Kalau kata orang Sunda mah Calutak.

Beruntung Indonesia masih menerima pengungsi untuk mencari perlindungan di sini, meskipun masalah seperti yang ane sebutkan mungkin bisa terjadi lagi. Tapi tetap saja mereka adalah orang-orang yang perlu pertolongan dan perlindungan.