azizm795Avatar border
TS
azizm795
Fakta di Balik Kisruh Pohon Plastik Jakarta
Kehadiran 48 pohon plastik di sepanjang jalan Sudirman dan Thamrin Jakarta pada 28-29 Mei lalu menuai beragam respon negatif dari warganet. Sebagian menuding tampilannya kurang estetik dan  menyulitkan mobilitas pejalan kaki karena dipasang di trotoar sempit. Namun tak sedikit pula yang menyoal harganya yang terbilang mahal.
Baca juga : Pulau C dan D Disegel, Fahira: Anies Kembalikan Wibawa Negara
Anggaran yang dkeluarkan Pemerintah DKI Jakarta untuk membeli salah satu dekorasi ruang publik ini memang simpang siur. Ada yang menyebut Dinas Kehutanan mengelontorkan dana hingga Rp8,1 miliar untuk pengadaan tanaman dan bahan dekorasi. Ada pula yang menyebut biaya pengadaan lampu hias dan pencahayaan kota mencapai Rp2,2 miliar.
Lalu bagaimana faktanya, law-justice.co mencoba melakukan penelusuran dan perbandingan terkait isu pohon plastik yang berkembang di masyarakat.
Baca juga : Wajah Baru Trotoar Senayan
Fakta Anggaran
Kepala Suku Dinas Perindustrian dan Energi Jakarta Pusat, Iswandi mengatakan anggaran Rp 2,2 miliar bukan untuk pengadaan pohon plastik, tetapi untuk neon boks Asian Games. Menurut Iswandi pengadaan lampu hias berbentuk pohon plastik juga bukan dilakukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Melainkan dilakukan pada era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada 2017.
Baca juga : Habis Pohon Plastik Pemprov DKI Beli Tong Sampah Rp9,5 Milliar dari Jerman
Dalam Rekapitulasi Volume dan Nilai Pemasangan Lampu Hias di Enam Suku Dinas Perindustrian dan Energi Kota/Kabupaten, tercatat terdapat pengadaaan 200 Lampu Hias Pohon (Mayang) dengan harga per buah Rp 8.272.150. Adapun total anggaran yang dikucurkan  senilai Rp 1,8 miliar. Sementara untuk Jakarta Pusat sendiri, terdapat 63 unit senilai Rp 573.259.995.
Law-Justice.co mengunjungi sebuah toko pohon plastik di kawasan Jakarta Barat untuk mencari perbandingan dan kepantasan harga. Seorang pedagang bernama Yuyun memberikan penjelasan rinci ihwal harga beragam jenis pohon plastik yang dijualnya. Toko Yuyun menjual produk semacam ini dari ukuran 1,2- 3meter yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.
“Kalau harganya itu menyesuaikan. Yang pasti semakin tinggi pohon harganya semakin mahal. Kalau daunnya rimbun juga harganya semakin tinggi,” kata Yuyun.
Selain itu, ia juga menyebut produk lokal memiliki harga yang lebih murah dibandingkan produk impor yang menggunakan bahan yang berkualitas, seperti lateks. Namun produk lokal dapat didesain sesuai permintaan pembeli.
Pramuniaga lincah ini juga menjelaskan dengan gamblang ihwal jenis-jenis pohon plastik. Untuk ukuran 1,2 -1,5 m harganya berkisar antara Rp400 ribu - Rp900 ribu. Yuyun juga menunjukan pohon palem sikas setinggi 2 meter.
“Kalau yang ini besar dan berat, harganya Rp 1,4 juta,” katanya berpromosi.
Ia juga menunjukan sebuah produk setinggi 1,5 m dengan desain berdahan lurus dengan ujung berbentuk bola yag tersusun atas rangkaian dedaunan yang rimbun.
“Kalau yang ini produk impor, di dalam bulatan itu ada isinya, bahannya lateks,” katanya.
Untuk menebus produk ini, Yuyun menawarkannya dengan harga Rp1,5 juta. Sementara untuk pohon dengan tinggi lebih dari 2 meter harganya pun kian mahal. Untuk sebuah pohon plastik setinggi 3 meter dengan dedaunan yang menjalar harganya mencapai Rp 2,5 juta.
“Tapi kalau mau tambah daun, supaya tambah rimbun, harganya bisa sampai Rp6 juta. Bahkan ada produk sejenis yang harganya mencapai Rp 13 juta.”
“Kemarin baru ada yang pesar barang yang harga Rp 2,5 juta. Orang Semarang, produknya kita kirim pakai ekspedisi. Sebenarnya, kalau beli produk ini, toko kami juga menyediakan jasa survei dan pemasangan yang disesuaikan dengan keinginan pembeli,” kata Yuyun.
Selain telah menjual ke beberapa kota, ia juga mengaku memasarkan produk-produknya ke berbagai perusahaan besar, seperti Net TV dan Bank Central Asia (BCA).
Selain itu, penelusuran juga dilakukan ke beberapa toko daring. Pada laman SENSOR, misalnya, harga LED Lampu Pohon Cane dengan tinggi 2,5 m yang menyerupai tampilan pohon plastik milik pemerintah DKI Jakarta harga paling mahal mencapai RP 4.771.500.  Sementara di olx.co.id, produk serupa dengan varian beragam dijual lebih murah Rp 4.500.000.
Seperti diketahui, dalam dokumentasi foto yang tersebar di media massa pohon-pohon plastik yang dimiliki Pemerintah DKI Jakarta memiliki tinggi antara 1,5 - 2 meter. Hal ini terlihat ketika dibandingkan dengan tinggi orang-orang yang lewat di sekitar pohon-pohon itu. Untuk pohon-pohon plastik berwarna-warni dan dilengkapi dengan lampu tingginya sekitar 1,5 meter. Sementara pohon plastik yang menyerupai bambu tingginya sekitar 2 meter.

Pohon plastik setinggi 1,2 meter. Foto: Teguh Vicky Andrew
Jadi berdasarkan perbandingan dan penelusuran yang dilakukan law-justice.co harga pengadaan pemprov DKI Jakarta senilai Rp8,2 juta per pohon masih terbilang mahal. Semestinya harga pohon plastik dengan tingkat kerimbunan dan lampu-lampu tersebut berkisar Rp4 juta hingga Rp5 juta.
Terkait mahalnya harga pohon plastik ini, Ketua Ombudsman Perwakilan Jakarta Raya, Dominikus Dalu mengatakan aparat perlu melakukan pengusutan pengadaan pohon plastic tersebut. Terlebih, kata dia, jika alamat perusahaan pemenang tender tidak benar.
“Kalau ada indikasi fraud, harusnya diusut. Saat ini belum ada yang mengadu. Lagi pula ini dimensi dugaan korupsi, lebih pas penegak hokum,” jelas Dominikus kepada law-justice.co, Rabu (6/6/2018).
Sementara, Anggota Ombudsman RI Dadan Suparjo menggarisbawahi 2 hal lain dalam pengadaan pohon plastik era Ahok ini.Baca selengkapnya

Sumber: www.law-justice.co

0
1.5K
1
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan