pog94Avatar border
TS
pog94
Adil Sejak Dalam Doa Untuk Amien Rais
WELCOME TO POG'S OFFICIAL THREAD


source: indowarta.com


Saya sekarang lagi seneng-seneng nya menulis dan membaca. Apa saja saya baca, yang ada di pikiran saya tuangkan ke dalam tulisan. Kebanyakan cuma saya simpan tulisan itu di catatan handphone atau di blog pribadi saya, mungkin nanti kapan-kapan saya share di kaskus.

Tulisan ini saya buat untuk menanggapi kehebohan terkait Pak Amien Rais yang siap jadi capres di tahun 2019.

Maafkan jika pembahasan nya ngaler-ngidul; ga jelas arah dan tujuan nya; rancu.

Menurut Wasekjen PAN, Saleh Partaonan Daulay, Amien Rais merasa menjadi muda kembali ketika melihat Mahathir Mohamad terpilih menjadi PM Malaysia di usia yang ke - 92 tahun.

Faktanya memang seperti itu, umur Amien Rais dan Mahathir Mohamad terpaut 18 tahun. Wajar jika Amien (mungkin) merasa disindir oleh Mahathir. "Nih lihat, aku yang tua saja bisa menang. Masa sampeyan yang masih muda kalah sama saya?" Mungkin seperti ini bayangan sindiran Mahathir di kepala Amien Rais.

Spoiler for :


Dan perlu kita ingat, bagaimana perjuangan Amien Rais untuk menghentikan laju Jokowi di pilpres 2019 nanti. Apa-apa sudah keluar dari mulutnya demi tujuan itu, bilang partai Allah dan partai setan, pengajian politik, ngibul soal seritifikat tanah, UU Migas Pro Asing dan lain sebagainya yang kalau saya tulis mungkin bisa menghabiskan 20.000 karakter hehe~

Karena "apa-apa" inilah mungkin beliau menjadi semakin terpacu lagi. Mungkin juga beliau sudah bosan hanya berbicara di depan umat saja, sekali ini, mumpung ada kesempatan dan umur, beliau ingin ikut beraksi agar lepas dari embel-embel "no action talk only."

Saya percaya Amien Rais punya mimpi yang hanya bisa terwujud jika dirinya menjadi presiden Indonesia. Dolar jadi Rp. 5000 misalnya, atau stop impor beras, lunasin hutang Indonesia bahkan kalau bisa Indonesia yang ngasih pinjam ke negara lain. Kan mimpi mah bebas, bisa apa saja~

Karena itu beliau sangat bersemangat untuk maju jadi capres tahun depan, masalah wakilnya siapa, nanti saja dulu. Itu bisa menyusul dan bisa siapa saja.

Tapi tapi tapi, ada satu hal lagi yang menggelitik saya saat membaca berita. Ini tentang pernyataan Amien Rais saat mengisi acara Tausiyah Kerakyatan 2019 Indonesia pasca Jokowi, di Jakarta Utara.

Beliau mengatakan saat melakukan tawaf di Masjidil Haram waktu umrah kemarin, dirinya sempat berdoa Allahumma ahlik innahu aduwullah wa adullwu mukminin.Artinya, Ya Allah hancurkanlah satu itu, sesungguhnya dia adalah musuhmu, dan musuh kaum beriman.

Tak ada yang salah dari doa ini, hanya saja kurang tepat. Nanti, kalau suatu waktu Pak Amien Rais membaca tulisan ini, semoga saja bisa sedikit menjadi bahan renungan untuk beliau.

Di twitter, ada satu teman saya yang me-retweet kisah tentang seorang anak kecil yang mengikuti lomba lari.

Kira-kira begini cerita singkatnya, ada seorang anak kecil yang mengikuti lomba lari. Sebelum perlombaan dimulai dia memanjatkan doa terlebih dahulu dan akhirnya berhasil menjadi juara pertama.

Setelah itu, seorang guru dari anak kecil itu menghampirinya dan bertanya "kamu minta Tuhan menolongmu agar bisa menang ya?" Anak kecil itu menggelengkan kepala kemudian menjawab “Kalau saya minta Tuhan agar Dia memenangkan saya, itu sama saja saya meminta agar peserta lain dikalahkan. Itu tidak adil, mereka pun sudah berusaha keras untuk menang seperti saya. Jadi biar usaha kami yang menentukan, bukan bantuan Tuhan.”

Coba kita perhatikan perbedaan doa yang dipanjatkan oleh Amin Rais dan anak kecil tadi, seperti bumi dan langit ya? Apa karena beliau sudah tak punya cara lain lagi untuk mengganti Jokowi sehingga meminta bantuan Tuhan untuk menghancurkan nya? Sampai-sampai mengklaim lawan nya sebagai musuh Tuhan.

Mmm anda siapanya Tuhan? Sekretaris Tuhan? Asisten pribadi Tuhan? Kok bisa seenaknya bilang lawan anda adalah musuh Tuhan hehe~

Terakhir, pesan saya untuk beliau: istirahatlah Pak, nikmati masa tua anda biarkan junior-junior anda, pemuda-pemudi yang menentukan nasib bangsa dan negara ini ke depan nya. Anda dulu pernah memilih masa depan bangsa Indonesia, kalau tidak seperti yang anda impikan dulu kami minta maaf. Tapi sekarang sudah bukan masanya lagi, bagaimanapun anda pernah berjasa dalam sejarah negara Indonesia ini.


Oiya, judul cerita anak kecil di atas adalah "Adil Sejak Dalam Doa" yang ditulis oleh Dwi Agustiar

sumber: iniini




Quote:
0
1K
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan