Rusia kembali pamer kekuatan di tengah tekanan barat (Koalisi pimpinan AS). Setelah secara resmi pada tahun 2018 menggunakan pesawat tempur generasi ke 5 terbarunya berteknologi Stealth atau siluman Sukhoi Su-57 (FRAZOR mungkin nama dalam istilah NATO), kini Rusia kembali memperkenalkan senjata pembunuh masal paling mematikan antar benua yaitu "RS-28 Sarmat."

Belum diketahui secara pasti nama apa yang digunakan oleh NATO untuk memberi julukan pada rudal antar benuar (ICBM) yang konon memeiliki kecepatan hipersonik, 20 kali kecepatan suara. Menurut beberapa bocoran tampaknya NATO akan memberi julukan SATAN-2 untuk si SARMAT. Hal ini berdasarkan teknologi pengembangan Sarmat adalah pengembangan dari Voyevoda rudal balistik Rusia paling mengerikan sebelumnya dimana NATO memberi lebel sebagai "SS-18 Satan" (untuk Voyevoda).
Apa yang disandang SARMAT yang dalam bahasa Rusia ditulis dengan"сарматского" (SARMATIAN) ini?
Intip punya intip, beberapa spesifikasi umum Sarmat antara lain adalah :

• Nama lain : Satan 2 (SS X-30 Nato)
  
• Panjang : 36,3 Meter
  
• Diameter : 3 Meter
  
• Berat : 210 - 220 ton
  
• Jelajah : 11.000 Km
  
• Bahan : Komposit terbaru sehingga mampu menjaga suhu dalam peluncurannya ke luar atau dari luar angkasa
  
• Kecepatan : 20,7 Mach ( kurang lebih 25.000 km/ jam)
  
• Muatan : 10 -15 buah dimana setiap hulu ledak memiliki daya ledak sebesar 750 kilo ton. Bisa memuat 24 muatan hulu ledak yang lebih kecil dengan total berat muatan 10.000 Kg bahan peledak.
  
• Sudah memiliki boster peledak YU-71 sehingga setiap hulu ledak mampu menyembur bola api dengan tingkat panas mencapai 1600 - 2000 derajat celcius.
  

Setelah sukses dalam peluncuran uji coba terakhir pada 30 Maret 2018 lalu, Presiden Rusia memberi nama misil maut ini dengan nama agak familiar di telinga agan, sista, SARMAT (bukan Amat, ya gan..). "Misil ini sudah dilengkapi dengan hulu ledak jenis hipersonik baru yang dikenal dengan "Avangard (Vanguard dalam bahasa Inggris). Kabarnya kekuatan ledakan seluruh muatannya bisa setara dengan 2000 kali bom di Hiroshima. Juga dapat menghanguskan Inggris dan Wales serta sebagian Perancis sebut sumber dailymail.com /:rolleyes/


Disebutkan juga bahwa misil ini mampu mengubah arahnya jika mulai terdeteksi oleh misil anti misil lawan, selain itu juga mampu melepaskan tembakan hulu ledak pada 10 tempat / target berbeda sekaligus. Dengan kata lain misil ini tidak mampu dicegah oleh perisai rudal NATO atau barat sebagaimana dipuji oleh Viktor Bondarev salah satu pejabat militer Rusia.

Meski telah lulus ujian ke tiga, misil maut ini  baru akan pakai secara resmi pada 2020 - 2021 dikirim ke bunker bawah tanah tempat peluncurannya (SILO Base), jadi masih ada waktu pengembangannya sekitar 2 tahun lagi.

Walaupun masih lama tampaknya Rusia sudah tidak sabar menanam si SARMAT siaga di dalam bunker peluncurannya mengingat tekanan barat terhadap Rusia semakin menggila terhadap Rusia. Dari inggris, Israel, AS dan Turki menekan Rusia dengan berbagai cara dengan sangat vulgar dalam krisis Suriah dan menguatnya Iran di Timur Tengah.

Apakah dengan cara mengeluarkan 2 jurus maut tersebut (pesawat siluman Su-57 dan Sarmat) tekanan psikologis barat terhadap Rusia akan berkurang?

Mari kita nantikan saja gan, semoga jurus-jurus maut itu cuma sebatas aksi gaya-gayaan, tidak dipakai beneran buat menghanguskan bumi yang di diprediksi oleh Nastrodamous akan mengurangi 6 miliar umat manusia jika perang dunia 3 benar-benar jadi kenyataan..

Sumber :
thediplomat.com
missilethreat.csis.org
tass.com