TRIBUNNEWS.COM - Yudi Latif mengundurkan diri dari Kepala Badan Pengarah Ideologi Pancasila (BPIP), Jumat (8/6/2018).
Terkait hal tersebut, mantan dosen Universitas Indonesia, Rocky Gerung turut berkomentar.
Melalui akun Twitter-nya, @rockygerung, ia mengatakan bahwa hanya Yudi Latif yang paham etika politik, Sabtu (9/6/2018).
Ia juga memberikan tagar skandal ideologi.
"Baca berita pagi. Cuma Yudi Latif yang paham etika politik.
#skandalideologi," tulis Rocky Gerung.
Sebelumnya, Rocky juga pernah mengomentari perihal pekerjaan BPIP, Senin (28/5/2018).
Saat ada netizen yang menanyakan pekerjaan BPIP, Rocky menjawab dengan jawaban kasir.
@fajar_G20: om rocky tau ga kerja apa tuh Badan ideologi pembinaan pancasila?
"Kasir," jawab Rocky Gerung.
Sementara itu, atas pengunduran diri Yudi Latif, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghargai keputusan Yudi.
"Pagi tadi saya sudah menerima surat pengunduran diri dari Pak Yudi Latif, dan saya sangat menghargai upaya yang telah disiapkan dengan proses pembentukan UKP-PIP pindah ke BPIP," ujar Jokowi, Jakarta, Jumat (8/6/2016).
Jokowi menilai, hasil kerja keras Yudi dalam menjalankan tugasnya dan akhirnya menjadi BPIP dari sebelumnya Unit Kerja Presiden, tidak perlu diragukan lagi.
"Tapi dalam surat disampaikan karena ada urusan pribadi keluarga yang harus lebih diberikan perhatian, beliau mengundurkan diri," papar Jokowi.
Sementara terkait pengganti Yudi, Jokowi mengaku belum mengetahui siapa yang pantas untuk menduduki posisi Kepala BPIP, karena pengunduran baru diketahui pada hari ini.
"Nanti, wong baru tadi (surat pengunduran diri dibaca)," ucap Jokowi.
Diketahui sebelumnya, Kepala BPIP Yudi Latif mendadak mundur dari jabatannya.
Pengumuman tersebut ia tulis melalui akun Facebook pribadinya di Yudi Latif Dua sebagai berikut:
"Saya merasa, perlu ada pemimpin-pemimpin baru yang lebih sesuai dengan kebutuhan. Harus ada daun-daun yang gugur demi memberi kesempatan bagi tunas-tunas baru untuk bangkit. Sekarang, manakala proses transisi kelembagaan menuju BPIP hampir tuntas, adalah momen yang tepat untuk penyegaran kepemimpinan," begitu penggalan alasan mundurnya Yudi Latif dari BPIP.
Padahal akhir-akhir ini BPIP sedang menjadi sorotan perihal gaji tinggi yang diterima dari para pejabatnya.
http://wow.tribunnews.com/2018/06/0...183.1522574853