Melihat semakin berkembangnya dunia bisnis yang begitu pesat dan persaingan yang ketat, program studi International Business Management, Fakultas Bisnis Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (IBM FB UKWMS) menggelar Seminar Bisnis. 
Dengan mengusung tema Dampak Pertumbuhan Ekonomi Tiongkok Terhadap Indonesia, dalam seminar tersebut  Adi Harsono selaku pebisnis dan aktif di Kamar Dagang dan Industri (Kadin) di Jakarta memaparkan berbagai macam materi. Di sela-sela seminar Adi menyampaikan ada empat hal yang mengubah teknologi dunia, yakni papirus (kertas), kompas, bahan peledak dan mesin cetak.
"Tiongkok memiliki dua infrastruktur super, pertama jaringan sungai buatan sepanjang 1.700 kilometer yang merupakan proyek konsisten dan lintas dinasti," ujar Adi, Kamis (7/6).

Saat memasuki abad 21 seperti zaman sekarang, beragam inovasi teknologi telah diciptakan oleh Tiongkok. Program yang dinamakan Made in Tiongkok 2025 tersebut terdapat beragam inovasi yang di ciptakan oleh Tiongkok, mulai dari peluru kendali antar benua hingga infrastruktur. 
Bahkan secara ekonomi, lanjut Adi, Tiongkok menargetkan pada tahun 2020 persentase kemiskinan menjadi nol persen. Pada tahun 2017, Tiongkok mencatat persentase kemiskinan sebesar 3,5 persen.

Dalam pembahasan tersebut, mahasiswa diajak untuk mempelajari, sekaligus mempersiapkan bisnis dan teknologi di masa depan. Selain itu, pada seminar tersebut, mahasiswa juga dituntut mampu bersaing dari segi prestasi dan non prestasi maupun  dari segi bisnis dan teknologi.
Adi menambahkan, Indonesia sendiri juga memiliki keunggulan, yaitu dari segi politik, dan kekuatan ekonomi yang kuat. "Kita bisa menjadi kekuatan pengimbang, dari segi ekonomi kita bisa menjadi global chain production, karena Indonesia sangat kaya. Dan secara strategi kita bisa menjadi daya tarik dari kekuatan utama dunia,” pungkas Adi
https://radar.jawapos.com/radarsurab...-dan-teknologi