Sang juara dunia Grandprix 5 kali, Jorge Lorenzo yang saat ini masih menyandang status sebagai pembalap dari pabrikan Ducati, kini berada di tahun terakhir kontraknya dan dipastikan musim depan akan meninggalkan team Ducati Motogp.
Hal tersebut yang hingga kini menimbulkan banyak spekulasi soal ke tim manakah dia membalap untuk musim 2019? santer terdengar di awal musim ia akan bergabung dengan tim Suzuki, namun besarnya gaji yang diminta oleh Lorenzo dirasa tidak sesuai oleh pabrikan Suzuki jika dilihat dari prestasi Lorenzo musim kemarin yang memang dirasa menurunkan levelnya sebagai pembalap top Motogp.
Bagaimana tidak? dalam satu musim 2017 saja, Lorenzo hanya mampu 3 kali naik podium tanpa menang balapan (juara 1) sekalipun kendati ia memperoleh bayaran yang cukup besar ( disinyalir 12 juta ) per tahun. hal inikah yang membuat team Suzuki tidak tertarik merekrut Lorenzo untuk menjadi pengganti Andrea Iannone musim 2019.
Setidaknya sampai sekarang banyak sekali rumor-rumor yang berkembang, mulai dari team baru satelit Yamaha yang akan dibentuk dan di sponsori langsung oleh Petronas Malaysia dikabarkan ingin memakai jasa Lorenzo dan Franco Morbidelli, dan juga pasca resmi nya kabar perpisahan Dani Pedrosa dari tim Repsol Honda menimbulkan gosip baru yaitu Lorenzo akan menggantikan Pedrosa di tim Repsol Honda mulai musim depan (2019), apa yang terjadi jika Lorenzo jadi bergabung ke tim Repsol Honda?
Spoiler for spoiler:
MENJADI PEMBALAP KEDUA ATAU BERSAING DENGAN MARQUEZ?
Saat ini Marquez merupakan pembalap utama di tim Repsol Honda, mengawali debut nya di tahun 2013 dan langsung menjadi juara dunia sebagai rookie lalu melanjutkan dominasi nya pada tahun 2014 dengan memenangi sejumlah balapan berturut-turut. Hingga saat ini pun Marquez seolah-olah hanya dia pebalap satu-satunya yang mampu tampil konsisten dan mendulang banyak poin diatas motor Honda nya.
Untuk Lorenzo, dia adalah pembalap yang sangat berpengalaman dan juga pembalap yang sangat cepat dan salah satu pembalap yang dijuluki "Alien" oleh sebagian orang...gaya balap Butter Hammer nya mempertontonkan gaya balap yang sangat smooth tikungan per tikungan namun juga mampu mencetak laptime yang konsisten seperti ketukan palu.
Namun, reputasi hubungan Lorenzo dengan rekan satu tim nya dikenal kurang baik mulai dari hubungannya dengan Valentino Rossi mantan rekan satu timnya di Yamaha hingga hubungan nya dengan Dovizioso rekan setimnya di Ducati kini.
Lorenzo dan Marquez merupakan pembalap yang sama-sama hebat, dan haus akan kemenangan...menarik jika mereka berada dalam satu tim yang sama, apakah mereka akan saling bekerja sama ataukah mereka bersaing mati-matian seperti yang terjadi ketika Doohan dan Alex Criville saling fight di satu tim yang sama, Repsol Honda.
Spoiler for spoiler:
RC213V PILIHAN MOTOR YANG TEPAT UNTUK LORENZO?
Terdapat beberapa konfigurasi mesin untuk sepeda motor, tak terkecuali di Motogp. Dalam hal ini terdapat dua jenis mesin yang paling banyak dipakai dalam kejuaraan Motogp yaitu mesin V4 4 silinder yang dipakai pabrikan Honda, Ducati, Aprilia, KTM dan mesin inline 4 silinder yang dipakai pabrikan Yamaha dan Suzuki.
Meskipun sama-sama memiliki kapasitas silinder 1000cc terdapat perbedaan yang signifikan antara V4 dan Inline4. Menurut penuturan Bekas Race Director Aprilia race, Jan Witteveen kepada Speedweek V4 engine memiliki torsi dan tenaga yang liar, juga bentuk mesin yang lebih compact dan lebih rendah serta mempengaruhi panjang wheelbase motor yang lebih pendek.
Namun, V4 juga memiliki kekurangan diatas kelebihannya yaitu kurang stabil di tikungan panjang, vibrasi dan power yang brutal yang cukup menguras stamina.
Sedangkan untuk mesin Inline4 dimensi lebih lebar dari V4 sehingga lebih stabil, panjang mesinnya juga pendek sehingga memungkinkan wheelbase lebih panjang sehingga motor lebih stabil untuk ditikungan dan memiliki kemampuan lebih dalam melahap tikungan panjang.
Dari sisi power, mesin inline memiliki performa sedikit dibawah mesin V4 sehingga dalam adu akselerasi di track lurus, mesin Inline tidak terlalu bagus, kekurangan ini pun ditutupi oleh kemampuan stabilitas di tikungan oleh motor bermesin Inline.
Oleh karena itu perbedaan mesin motor dapat mempengaruhi riding style masing-masing pembalap dimana rider bermesin inline dapat menikung lebih smooth karena seakan dimanjakan oleh karakter mesin inline yang berbanding terbalik dengan karakter mesin V4 yang terkenal buas, sulit dikendalikan dan menguras banyak tenaga. Hal ini dapat dipastikan oleh performa Jorge Lorenzo di atas Motor Ducati bermesin V4/L4 yang menurun dibanding ketika saat dia di atas motor Yamaha bermesin Inline4.
Sedangkan jika Lorenzo masuk ke tim Repsol Honda yang juga bermesin V4 apakah Lorenzo dapat cepat beradaptasi dan berbuat banyak untuk bersaing memperebutkan juara dunia musim depan?karena banyak yang beranggapan riding style Lorenzo kurang cocok untuk motor-motor buas macam Ducati dan Honda.
Spoiler for spoiler:
PELUANG MENCIPTAKAN REKOR BARU
Rencana kepindahan Jorge Lorenzo ke Repsol Honda tidak hanya menciptakan sebuah "dream team" tapi juga menjadi sebuah tantangan dan pembuktian bagi seorang Jorge Lorenzo tersendiri.
Seperti kita tahu, Ia baru saja memenangkan balapan di GP Mugello pada hari minggu kemarin dan menciptakan rekor baru juara balapan dengan dua merek motor berbeda yaitu Yamaha dan Ducati di kelas para raja, akankah Ia bisa mencetak rekor baru dengan memenangi balapan menggunakan motor Honda?
Bukan jalan yang mudah untuk Lorenzo, tetapi pasti akan sangat menarik melihat bagaimana persaingan antara Lorenzo dengan Marquez diatas tim yang sama dan motor yang sama pula.
Mempertimbangkan persaingan yang ketat antara mereka dalam 6 tahun terakhir, jika benar-benar resmi Lorenzo bergabung dengan Repsol Honda maka mereka berdua akan menyajikan persaingan yang sangat ketat dan mempunyai potensi gesekan satu sama lain.
Sangat menarik untuk dinanti-nanti Motogp musim 2019, dan semoga sukses untuk Lorenzo !