Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberi sinyal tengah membuka penyelidikan baru terkait kasus dugaan korupsi KTP-el. Tak menutup kemungkinan bakal ada tersangka baru dalam kasus megaproyek bernilai Rp5,8 triliun tersebut.


'Saya bilang dari dulu kan KTP-el itu bukan lari jarak pendek, itu lari jarak panjang, marathon. Jadi akan banyak kajian lagi yang akan dilidik untuk itu,' kata Wakil Ketua KPK Laode M Syarif di Gedung KPK, Jakarta, Kamis, 31 Mei 2018.


Namun, Laode masih menolak merinci pihak dari mana yang akan menjadi tersangka baru dalam kasus ini. 'Tapi arahnya dia mau kemana, saya tidak bisa jelaskan,' ujarnya.


Laode bahkan masih belum mau banyak bicara saat disinggung apakah pihak yang tengah dibidik dari kluster legislatif, swasta atau pejabat Kementerian Dalam Negeri.


'Enggak pakai clue, kalau pake clue enggak boleh,' ujarnya.


Laode memastikan kasus ini tidak akan berhenti di para pihak yang sudah lebih dulu dijerat. Dia bahkan menyebut kasus megakorupsi yang telah merugikan uang negara hingga Rp2,3 triliun itu kemungkinan belum tuntas sampai masa pimpinan KPK era-nya selesai.


Baca: Novanto Mulai Cicil Uang Pengganti Kerugian Negara


'Yang jelas penyelidikan dari kasus KTP-el belum selesai. Mungkin sampai saya juga selesai jadi komisioner juga belum selesai. Masih besar kasusnya,' pungkasnya.


Hingga saat ini, kasus korupsi KTP-el masih terus bergulir. Bahkan dalam proses penyidikan sampai ke persidangan, sejumlah nama lama atau pun nama baru yang diduga terlibat terus bermunculan.


Sementara, pihak yang terbukti terlibat pun telah menjadi pesakitan KPK. Mereka di antaranya, Irman, Sugiharto, Andi Agustinus alias Andi Narogong, Setya Novanto, Direktur PT Quadra Solution Anang Sugiana Sudihardjo dan teranyar Irvanto serta Made Oka.

Sumber : http://news.metrotvnews.com/hukum/lK...u-kasus-ktp-el

---