VIVA - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Eva Kusuma Sundari menyesalkan adanya aksi geruduk kantor redaksi Harian Radar Bogor. Namun, dia menyebut aksi itu juga terjadi sebagai reaksi atas pemberitaan koran tersebut yang memojokkan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

"Ada aksi, maka timbul reaksi. Karena aksi yang tendensius (memojokkan Mega) bisa berdampak provokasi ke teman-teman PDIP," kata Eva lewat keterangannya, Kamis, 31 Mei 2018.

"Menggeruduk salah, tapi penulisan yang provokatif juga salah," tambahnya.
Eva menilai sebaiknya media juga punya politik pemberitaan yang pro perdamaian. Menurut Eva, aksi penggerudukan itu karena pemberitaan di Harian Radar Bogor sudah keterlaluan.

"Hanya kali ini saking keterlaluan sampai pendukung melakukan penggerudukan sebagai ekspresi tidak terima simbol partai dilecehkan," ujar Eva.

Dia meminta masing-masing pihak saling introspeksi dan saling memaafkan terutama di momen bulan Ramadan ini. Eva mengungkapkan partai juga akan menasihati kadernya.

"PDIP tentu akan menasihati kader untuk tidak gampang terpancing dan fokus pada agenda politik sesuai keputusan partai," kata Eva.

Massa PDIP menggeruduk Kantor Redaksi Harian Radar Bogor, Rabu, 30 Mei 2018, sekitar pukul 16.00 WIB. Kedatangan massa PDIP ini, untuk memprotes pemberitaan utama dengan judul 'Ongkang-ongkang Kaki Dapat Rp112 juta.' (ase)


https://www.viva.co.id/berita/politi...n=lihat-juga-1


reaksi ya reaksi.. sah sah saja mau membela diri kalau memang merasa gak seperti yang diberitakan media.. pertanyaanya apakah harus melalui cara seperti itu ?? dulu kantor TV*NE digeruduk, kemarin kantor Radar Bogor, jangan jangan tahun depan Menara Petronas yang digeruduk