1.Berbuat Kebaikan

Ramadhan memang menjadi salah satu bulan yang ditunggu tunggu umat islam. Namun hal ini menjadikan seolah hanya pada saat ramadhan kita berbuat kebaikan. Seperti contohnya di bulan biasa kita sholat masih bolong-bolong, sedekah masih itung-itungan. Tapi di bulan ramadhan kita menjadi sholat lima waktu , ikut pesantren kilat , sedekah dan perbuatan baik lainnya. Hal ini memang baik namun menurut saya jadi seperti ajang "kejar setoran" , yang biasanya kita males malesan langsung berubah jadi semangat dalam kebaikan di bulan ramadhan.
Setelah ramadhan...??? Ya kembali males malesan.

Sejatinya ramadhan memang bulan yang penuh berkah dimana amalan kebaikan berlipat ganda , namun hal ini seharusnya tidak menjadikan kita hanya semangat berbuat baik ketika ramadhan saja. Ramadhan atau tidak seharusnya tidak menjadi alasan untuk berbuat kebaikan. Jangan tergiur dengan ganjaran pahala yang berlipat ganda saja. Karena yang berhak menentukan apakah kita mendapat pahala hanya Tuhan semata.
Ramadhan memang cocok menjadi sarana untuk bertaubat, namun apalah guna jika setelah ramadhan pergi siklus kehidupan kita kembali menjadi manusia yang buruk. Tidak ada jaminan bahwa ramadhan yang akan datang kita akan bertemu kembali
Apakah kita dikatakan berhasil jika hanya selama ramadhan kita berbuat baik , setelah itu kita kembali menjadi pribadi yang buruk pada sesama.

2.Takjil

Takjil menjadi salah satu hal yang tidak bisa dipisahkan setiap bulan ramadhan. Entah itu takjil gorengan ataupun takjil yang menyegarkan. Di bulan ramadhan pula kita menjumpai para penjual takjil dadakan. Mulai yang dibulan biasa hanya ibu rumah tangga , ataupun memang pedagang tapi di bulan ramadhan banyak yang memanfaatkan momentum ramadhan sebagai penjual takjil. Memang ramadhan menjadi berkah untuk setiap golongan.

 Selain penjual takjil , kita juga menjumpai metode berbuat kebaikan yang masih berhubungan dengan takjil yaitu berbagi takjil. Hampir di setiap sudut jalan banyak ditemui kelompok maupun perseorangan yang membagikan takjil untuk para pengendara yang lewat. Selain itu di masjid , panti asuhan dan tempat sosial lainnya menjadi salah satu favorit untuk berbagi pada sesama.

Jika ada pembagi takjil maka pasti ada takjil hunter. Para pencari takjil ini biasanya berkeliling jalanan sembari ngabuburit ataupun sengaja berbuka di masjid. Tidak hanya berbuka ,namun sahur di masjid menjadi kegemaran takjil hunter. Lumayan lah buat menghemat pengeluaran bagi para anak rantau dengan kantong pas-pasan.

3.Buka bersama (bukber)

Senin bukber dengan temen tk
Selasa bukber dengan temen sd
Rabu bukber dengan temen smp
Kamis bukber dengan temen sma
Jumat bukber dengan temen kuliah
Sabtu bukber dengan temen kerja
Minggu bukber di masjid akibat uang menipis.

Ramadhan selain menjadi bulan puasa kini seolah berganti arti menjadi bulan "reuni".  Memang reuni menjadi hal yang baik sebagai penyambung silahturahmi, tapi semakin lama bukber menjadi kewajiban di bulan ramadhan. Agenda demi agenda menumpuk mencari-cari hari dimana bisa berkumpul dengan kawan lama tanpa ada hari yang bertabrakan. Bagi segelintir orang mungkin jadwal bukber yang padat tidak menjadi masalah tapi bagi para kantong pas-pasan (termasuk saya) ini menjadi masalah yang sangat besar. Tak jarang alasan diperlukan agar dapar menjaga dompet tidak kritis sebelum tanggal tua.

4. Pergi ke Masjid dan Mall

Hal ini menjadi ironi tersendiri bagi kita terutama umat islam. Di bulan bulan biasa masjid cenderung sepi. Beberapa dari kita mungkin lebih memilih melakukan ibadah di rumah. Setelah ramadhan tiba masjid menjadi salah satu tempat favorit untuk menghabiskan hari. Di awal ramadhan banyak orang berbondong-bondong untuk beribadah di masjid bahkan hingga membludak. Hari demi hari ramadhan masjid mulai terasa sepi kembali. Bahkan kita mengetahui bahwa di hari hari akhir ramadhan itulah puncak dari ramadhan, namun justru malah meninggalkan ibadah di masjid.
Ironi lainnya adalah di akhir ramadhan mall bahkan lebih ramai daripada masjid. Menyongsong hari raya idul fitri, beberapa orang sibuk mencari cari pakaian baru dengan brand ataupun diskon yang menggila. Hal yang di awal masjid menjadi tempat favorit berubah total ketika akhir ramadhan, mall dan pusat perbelanjaanlah yang didatangi hingga membeludak.

5. Berkirim Kata-Kata Mutiara

A : " mau lebaran nih gue kirim kata kata mutiara ke si B "
B : " wah kata kata si A keren banget ,kirim ke si C deh. "
C : " ngena banget nih kata-katanya . Sebarin ke si A deh."
A : "......?"

Di awal ramadhan banyak beredar kata kata permintaan maaf sebelum ramadhan di beberapa grup-grup chat.
Menjelang akhir ramadhan semakin banyak di temui kata kata mutiara tentang lebaran , minta maaf dan  sebagainya. Mulai dari grup keluarga ,grup sekolah maupun grup kerja. Kata kata tersebut menjadi andalan karena mungkin beberapa kita tidak dapat bertemu ketika lebaran  ataupun mungkin memilih kata-kata karena "ikut-ikutan" di awal lebaran. maka dari itu dipilihkan kata kata indah untuk bermaaf-maafan.

Namun momen tersebut menjadi rusak ketika banyak dari kita memilih repost dari kata-kata orang lain bahkan google daripada kata-kata simpel namun asli dari diri sendiri. Oleh karena itu tak jarang di temukan kata-kata yang hampir sama di grup-grup yang  berbeda berulang kali.