Tiga pekerjaan abdi negara???

Semua orang yang merupakan lulusan sarjana menginginkan sebuah pekerjaan yang bisa menjamin masa depan mereka atau menjamin kesuksesan mereka.
 
Dan pekerjaan apakah yang cocok menurut anda?
Lalu pekerjaan apakah yang anda inginkan?
Apakah pekerjaan tetap?
Atau pekerjaan tidak tetap?
Oooo nooooo...
 
Tahukah anda yang namanya lulusan sarjana setiap tahunnya selalu meningkat.
Coba anda bayangkan misalkan dikota anda terdapat 10 universitas, dan satu universitar tersebut megeluarkan 10 rb mahasiswa dalam satu tahun?
Lalu bagaimana dengan nasib anda yang massih dibangku kuliah jika anda teleah menyelesaikan kuliah anda? Masihkan anda bisa bekerja?
 
Ada tiga pekerjaan abdi negara?
1.      PNS.
Mungkin anda sudah tidak asing llagi mendengar kata-kata PNS.
PNS adalah pegawai negeri sipil yang sudah terjamin masa depannya, tidak bisa dipecat, bisa naik jabatan atau karir, dijamin asuransi kesehatan, dan tentunya mendapatkan jaminan masa tua.
Primadona bukan. Heeee.
Sooo, tak heran jika semua orang menentukan PNS sebagai kunci kesuksesan mereka.
Iyah jika anda bisa masuk menjadi PNS.
 Tapi tahukah anda dimasa pemerintahan kolonial, pegawai negeri maupun swasta sama-sama mempunyai gaji, dan  kondisi ini jadi salah satu sebab pentingnya sekolah-sekolah moderen untuk mendapatka perhatian orang-orangpibumi.
Saat orang yang bermodalkan sekolah dasar seperti volkschool atau shakelschool, mereka mendapat peluang menjadi pegawai rendahan diperusahaan-perusahaan. Namun bagi yang bisa lulus disekolah yang lebih tingi seperti sekolah menegah antara lain kweekschool aadalah, MULO, AMS, HBS, apalagi OSVIA mereka bisa dapat peluang mendapatkan penghasilan lebih besar dan sejahtera.
Namun seklah starata lebih tingi di zaman kolonial lebih terbuka untuk anak-anak priyai atau pembesar – agar mereka bisa menjadi pegawai yang punya gengsi dimata masyarakat.
 
Dan menurut catatan denys lombard, sebelum osvia atau opleiding school voor inlandsche ambtenaren_ sekola bagi pamongpraja berdiri, “satu-satunya caraa untuk memassuki jenjang karier pegawai adalah dengan cara magang ditempat bupatiataau wedana. Calon pegawai itu belajar selama bertahun-tahun lamanya kadang sampai 10 tahun tanpa memperoleh imbalan tetap.
Mereka yang magaang itu hidup dari belas kasih atasannya. Namun biasanya dia hanya menerima imbalan (yg disebut bumbu) dari orang yang meminta bantuan tenaganya, dan jika prestasinya bagus dia bisa diagkat meski dari level bawahan,
Berdasarkan tulisan lombard tahun 1900 jumlah pegawai negeri sipil pribumi mencapai 1.500 oranhg sementara pada 1932jumlah makin membesar hinngah 103.000 pegawai, termasuk 17.000 pegawai adalah orang belanda.
Jumlah pegawai negeri meningkat setelah indonesia merdeka terutama memasuki orde baru, sertidknya pada 1971, tecatat sudah 541.000 orang jumlah ini kurang 10 persen dibandingkan dari jumlah pns sekarang.
Jumlah pegawai itu berambah dengan pesat sehinnga menjadi birokrasi yang terlalu banyak angotanya dan kurang efisein kerjanya. Tulis lombard
Apa ang dicatat lombard juga menjadi catatan seorang indonesai berdarah yahudi brnama herbert feith. Pada tahun 1950.1n ia juga pernah menjadi pns di indonesia kisah hidup feith (2014) feith menjadi aksi kerumitan birokrasi pada masa itu. Ia mengatakan PNS-PNS itu adalah bekassa pejuang.
Kalau dulu mereka yang masuk PNS bisa dikatakan mudah, tapi mereka tidak mndapatkan pasilitas yang diberikan pada PNS dizaman sekarang.
Dan seleksi penerimaan cpnspun semakin dipersulit. Tapi meski dipersulit tetap saja masih ada yang namanya titip-dan penitipan, dan peluang untuk sonyok menyogokpun semakin besar,
Soooo, anda yang melakukan sogok menyogok tetap saja anda masi dipandang sebagai pegawai yang paling mulia dimata orang lain.
Ini adalah langkah yang salah.
Tapi jangan berkecil hati dan berpikir anda tidak bisa menjadi pns,
Anda pasti bisa menjadi pns jika anda belajar dan ekun latihan soal-soal cpns.
Dan tentunya ini menjadi lahan bisnis bagi penyedia latihan soal-soal cpns. 
 
 
2.      Honorer.
Jika anda gagal dalam seleksi PNS,  honorer bisa menjadi pilihan selanjutnya.
Menjadi honorer sama halnya dengan PNS yang mengemban tugass sebagai abdi negara, namun yang membuat sedikit berbeda tenaga honorer tidaklah mendapatkan fasilita yang diterima PNS,
 itu artinya honorer hanya mendapatkan gaji bulanan yang bisa dibilang tidak bisa mencukupi kebutuhan rumah tangga bagi tenaga honorer tersebut.
Tapi tahukah anda untuk menjadi tenaga honorer tidaklah gampang bahkan disebagian daerah atau kota terdapat juga yang namnaya honorer titipan, dan terkadang mereka yang mau menjaddi tenga honorer harus menyetorkan sejumlah uang yang tidak sedikit.
Dan merekapun mau memberikan uang untuk menjadi tenaga honorer, karena mereka mengangap akan bisa diangkat untuk menjadi PNS. Jika mereka mampu mengabsi dalam dekade tertentu.
Heeee.
Jika diangkat untuk menjadi PNS, jika tidak diangkat untuk menjadi PNS anda hanya membuang uang anda hanya untuk mengharapkan masa depan yang tidak menentu?
Tahukan anda tenaga honorer setiap akhir tahun nasib merek selalu diujung tanduk? Karena setiap akhir tahun. Akan ada perpanjangan kontrak, dan jika tenaga honorer tersebut mempunyai masalah atau tidak rajin bekerja?
Good by, kontrak tidak diperpanjang.
Sia-sia mengabdi puluhan tahun.
Lalu apa langkah apa selanjutnya yang dilakukan jika tenaga honorer tidak diangkat menjadi PNS? mengadakan aksi untuk berdemo demi mempertahankan dan memperjuangkan nasib.
Lalu kemudian bertanya didalam benak hati salah siapakah?
 
 
3.       TKS
( tenaga keja sukarela )
Mungkin anda tidak pernah mendengar istilah tenaga kerja sukarela, atau mungkin anda tidak pernah ingin mau untuk menjadi tenaga kerja sukarela.
Gagal menjadi PNS, gagal menjadi Honorer anda masih bisa menjadi Tenaga kerja sukarela.?
Tenaga kerja sukarela tidaklah seperi PNS yang mendapatkan gaji serta kenaikan gaji dan segala fasilitasnya, tidak juga seperti tenaga honorer yang hanya mendapatkan gaji bulannan yang tidak seberapa.
Tenaga kerja sukarela dipandang paling bodoh dimata orang lain, Tenaga kerja sukarela, tidak diakui oleh negara, dan bahkan tidak diakui oleh dinas daerah terkait, tidak ada SK  seperti PNS, tidak ada SK Gubernur, bupati, atau kepala dinas, dan merka hanya mendapatkan SK dari kepala UPTD tempat mereka bertugas yang itu artinya mereka tidak mendapatkan gaji sepeserpun dari tugas yang mereka jalankan.
Dan mungkin anda yang sedang menonton vidio saya ini, bertanya-tanya kuliah jurusan apa yang membuat mereka harus menjadi tenaga keja sukarela. ???
Mereka yang mengambil jurusan kesehatan yang harus menerima kenyataan untuk menjadi TENAGA kerja sukarela?
Serius li?
Becouse sudah banyak buktinya mereka yang mengambil jurusan kesehtan harus menerima pahitnya karena sudah tidak ada lagi yang bisa dilakuakan, dan biasa mereka bertugas dipuskesmas ada juga dirumah sakit yang itu artinya tugas mereka sanga mulia, menolong orang yang sakit dan yang sangat membutuhkan pelayanan dari PNS.
Dan juga ada yang menjadi guru tercatat sebagai tenaga kerja sukarela yang itu artinya mereka dimemberikan ilmu mereka untuk mengajarkan ilmu kepada anak-anak penerus bangsa.
Mereka terpaksa menjadi TKS karena malu dengan tetangnya, malu dengan teman-temannya, malu dengan keluarganya, dan mereka berpikir kuliah sudah mahal-mahal,
sooo ya sudahlah dari pada saya ngak kerja.
mau menjadi honorer harus memberi uang? Bukanya menerima gaji. Heeee.
mau ikut seleksi CPNS sudah tidak menerima DIII kesehatan. Atau gagal untuk yang jurusan guru.
Tahukah anda brapakah uang yang anda ambil dari orang tua anda untuk kuliah kesehatan?
Dan kenapa mereka yang lulusan kesehatan mau bekerja sebagai tenaga kerja sukarela dan bertugas dipuskesmas pelosok dan perairan, becouse mereka yakin akan diangkat untuk menjadi tenaga honorer dan mereka yakin juga akan diangkat untuk menjadi PNS? Yang tidak tahu kebenarannya dari mana.
 
Dari ketiga pekerjaan tersebut?
Saya ingin bertanya kepada anda yang menonton vidio saya ini?
Pekerjaan mana yang menurut anda mulia?
Dan kalau menurut saya adalah pekerjaan TKS, becose mereka bekerja dengan sepenuh hati tanpa mengharapkan gaji dan 
tentunya perjuangan mereka untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat sama dengan PNS terdahulu.