Tidak banyak yang bisa kita saksikan di negara oman ini, dengan lahan tandus yang menyelimuti negara ini memang Oman termasuk negara kecil yang tak banyak tempat wisata layaknya negara arab yang lain, bahkan Oman dahulu pernah dijajah portugis. Namun setelah lewat tahun 1970 jangan salah di negeri penghasil minyak ini bertaburan hotel mewah yang saat ini, yang membuat negara ini menjadikannya sarana wisata yang bisa diandalkan, dengan lautan yang bersih kota Oman kini semakin tertata dengan rapi. Bahkan turispun berdatangan ke kota ini untuk menikmati hotel-hotel pinggir pantai yang memanjakan mata.



Melihat Oman memang negara teluk ini memang unik, bahkan simbol kebangsaan Oman adalah pisau belati bersarung perak yang dikenal dengan nama Khanjar, serta kehidupan masyarakatnya lebih tentram dan damai dan merupakan salah satu negara yang tak pernah di serang oleh para teroris seperti halnya Qatar dibandingkan negara arab lainnya, yang selalu saja bermasalah hingga akhirnya terjadi perang saudara.



Tingkat kejahatan di Oman relatif lebih kecil karena masyarakatnya yang lebih tertib memegang aturan hukum, bahkan kaum wanita di Oman jarang terlihat di tempat-tempat umum banyak para pejalan kaki adalah kaum lelaki di tempat publik.

Hebatnya lagi masyarakat di Oman tidak di kenai pajak, karena hidup mereka sudah di tanggung negara. Hanya saja zakat dan infaq berjalan sesuai tuntunan dalam kehidupan yang Islami. Untuk itu setidaknya hal ini dapat membuka mata yang fobia terhadap Islam, bahwa Oman menerapkan banyak hal berdasarkan asas Islam dalam kehidupannya.

Bahkan kurma dan kopi menjadi makanan dan minuman wajib untuk menyambut tamu, bila sudah dihidangkan jangan tidak dicicipi mereka akan marah karena merasa tak dihargai.



Oman dengan negara tanpa pajak dan kaya minyak mobil menjadi sarana yang murah, tapi jangan harap melihat para wanita yang mengendarai bebas disini, . Wanita di Oman jarang terlihat di jalan-jalan (kecuali di Muscat), karena peran wanita adalah di rumah untuk mengasuh keluarga dan rumah tangganya. Wanita tidak boleh keluar berbelanja, dan kaum laki-laki yang berbelanja. Wanita keluar dengan mengenakan Burqa atau dengan memakai penutup wajah khas Oman, yang dipakai untuk melindungi dari kondisi gurun pasir, seperti panasnya matahari, angin, dan pasir.



Dan kaum lelaki mengenakan pakaian gamis khas Oman yang dinamakan Dishdasha, bahkan keunikan lainnya tongkat bagi pria sangatlah penting untuk menghadiri perayaan atau acara resmi.



Jangan heran bila di Oman tak mempunyai meja makan mereka makan dengan cara duduk ngeriung, serta sepiring nasi dan lauk dimakan secara bersama-sama mungkin kalau kamu ingin melihat hal ini d nuantara biasanya pada adat betawi dengan nasi kebuli, itu adalah budaya arab yang di transfer menjadi adat betawi.

Semoga artikel ini bermanfat untuk sobat kaskus semua, semoga dapat berjumpa di artikel berikutnya, salam.



http://m.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-mancanegara/10/09/15/134748-di-oman-kaum-wanita-tabu-berpangku-tangan