mergaweAvatar border
TS
mergawe
Malang Itu Tercipta dari Sekumpulan Kenangan dan Rindu yang Terkumpul
Selamat siang agan dan sista. Mumpung lagi rindu kampung halaman nih. Sedikit berbagi tentang kota gue yang paling tercinta. Oh iya gan semoga bagi yang berpuasa mendapat kelancaran dan diterima amal ibadahnya dibulan Ramadhan ini gan.

Tulisan ini aku persembahkan untuk kita semua yang pernah atau sedang jatuh cinta dengan dan atau di kota Malang. Tulisan ini aku tulis lebih dari 1000 KM jauhnya dari kota Malang tercinta yang selalu memberi arti dalam setiap perjuampaan dengan tanah indahnya.
Hari ke 4 Ramadhan 1439 Hijriah kali ini terasa begitu berbeda dan mungkin istimewa bagiku. Untuk pertama kali aku harus melewati Ramadhan jauh dari keluarga dan sahabat di kota kelahiranku. Kali ini mumpung sedang rindu-rindunya dengan kotaku tercinta ku ceritakan sedikit alasan mengapa Malang begitu layak untuk dirindukan. Mungkin bagi sebagian orang hanya sekedar tempat untuk plesir belaka. Namun bagiku kota yang terhampar di tanah yang dulu dengan gagah berdiri sebah kerajaan yang bernama Singosari dan dikelilingi dengan jejeran gunung dan pegunungan yang rupawan ini adalah lebih dari sekedar tempat tinggal. Di Malang aku mengenal semua arti kehidupan. Tempat dimana aku lahir, mengenal arti keluarga, sahabat, pendidikan bahkan cinta.
Bagi orang Malang asli ataupun mereka yang pernah singgah untuk sekedar mencari penghasilan atau menuntut ilmu, Malang akan selalu punya tempat tersendiri di Hati mereka. Bukan hanya sekedar tempat tinggal, kota ini tentunya memiliki kisah yang akan selalu dikenang bagi mereka yang pernah menikmati indahnya kota ini.
Siapa yang tidak rindu dengan hawa sejuk yang bagi sebagian orang terutama mahasiswa baru yang berasal dari daerah dengn hawa panas akan membuat mereka merasakan shock terapy disambut dengan menggigil bahkan jatuh sakit karena hawa dingin yang menyiksa bagi mereka para pendatang baru. Udara sejuk yang meskipun tidak sesejuk 10 tahun lalu waktu aku masih kecil ini tetap memberi rindu mendalam bagi mereka.
Siapa pula yang tidak jatuh hati dengan kelip temaram lampu malam yang menghiasi jalan-jalan protokol kota Malang, menikmati indahnya arsitektur gereja tua di kayutangan ataupun memandangi suasana masjid Jami’ dari Alun-alun kota. Duduk dibangku-bangku yang bertebaran di sepanjang Jalan Ijen yang semakin menunjukkan sisi romantis kota ini. Menikmati suasana kuno di sepanjang Kayutangan yang membuat kita paham bagaimana perjuangan sejarah kota ini. Dikota ini pul kita bisa merasakan bagaimana hujan bisa begitu romantis diiringi suara rintiknya yang bercumbu manis dengan tanah kota Malang.
Dimana lagi bisa menikmati makanan dengan harga 5000 perak dan sudah membuat kenyang terutama bagi mahasiswa kos-kosan. Bernostalgia dengan makanan khas mahasiswa Malang yang sudah terkenal sejak dulu yaitu nasi lalapan. Mengenang kembali bersenda gurau dengan sahabat di warung-warung kopi pinggir jalan. Memutar kembali ingatan dimana perdebatan-perdebatan khas mahasiswa yang masih memiliki idealisme tinggi dan sering berakhir dengan ngopi bareng. Belum ada yang namanya hari-hari disibukkan dengan kepenatan kerja ataupun beratnya menjadi tulang punggung keluarga kecil, yang ada hanya kenangan akan paniknya belum mengerjakan tugas dari dosen yang harus dikumpulkan esok pagi.
Dimana lagi kota yang jika kita ingin menikmati liburan tidak perlu jauh-jauh pergi ke kota lain. Mulai dari jejeran pegunungan yang menawan kita bisa menikmati syahdunya jalur Semeru, Panderman, Argopuro dan menuju gunung Bromo lewat jalur Tumpang. Menikmati segarnya air terjun yang begitu menyejukkan siapapun yang bersentuhan dengannya. Tidak perlu ke Bali pula untuk bisa menyaksikan keindahan pantai yang indah, cukup pergi ke deretan pantai selatan kita bisa menikmati suasana deburan ombak. Ingin berlibur ke tempat wisata buatan? Tinggal pergi ke Batu dengan segala suasana riuh rendahnya, mulai jatim park 1,2 dan yang terbaru jatim park 3, menikmati wisata malam di BNS, bernostalgia dengan transportasi dari masa ke masa di museum angkut dan masih banyak lagi lainnya.
Dan akhirnya tulisan ini bukan malah mengobati kerinduanku untuk sekedar pulang dan menikmati hidangan sederhana dengan orang-orang terkasih, justru semakin membuncahkan kerinduanku akan kota kecil yang kini kian macet ini. Ya akhirnya aku harus mengakui, Bagiku Malang sudah menjelma menjadi layaknya kekasih yang selalu dirindukan. Begitupun Malang juga bagiku layaknya barisan sajak-sajak yang tak pernah berhenti untuk terus-meneruh dipahami oleh setiap pembacanya. Dan selalu ada berjuta alasan untuk merindukan kota berjuluk Bhumi Arema ini.

Malang Nominor Sursum Moveor (Malang Namaku, Maju Keinginanku)
0
3.7K
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan