- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
[ #CerpenReligi ] Demi adikku,ku relakan hidupku atas jalan-MU


TS
kamaytea
[ #CerpenReligi ] Demi adikku,ku relakan hidupku atas jalan-MU
![[ #CerpenReligi ] Demi adikku,ku relakan hidupku atas jalan-MU](https://s.kaskus.id/images/2018/05/14/4176847_20180514101915.jpg)


![[ #CerpenReligi ] Demi adikku,ku relakan hidupku atas jalan-MU](https://s.kaskus.id/images/2018/01/13/4563475_20180113093313.gif)
[ #CerpenReligi ] Demi adikku,Ku korbankan hidupku
![[ #CerpenReligi ] Demi adikku,ku relakan hidupku atas jalan-MU](https://s.kaskus.id/images/2018/05/19/1507524_20180519045718.jpg)
Hidup bagiku adalah sebuah pengorbanan,berbagi dan keikhlasan,
sesederhana itulah aku melihat sebuah kehidupan,
dari umur 18 tahun aku hanya tinggal bersama seorang adik perempuanku yang sangat aku sayangi,
sekarang umurku sudah 33 tahun,dan adiku berumur 22 tahun,aku bangga dan bahagia karena dia sekarang telah menjelma menjadi seorang gadis cantik dan cerdas,
saat ini dia sedang melanjutkan kuliah di luar negeri tepatnya di OSLO,Norwegia.
setiap akhir tahun disaat libur panjang dia selalu pulang untuk mengunjungiku,tentu aku bahagia menanti kedatangannya,
biasanya untuk melepas rasa rinduku,aku selalu melakukan video call dengannya,walaupun pulsa dan kuota internetku pas-pasan.
Maklum saja,kerjaku adalah pekerja serabutan,penghasilanku tidak jelas setiap harinya,kadang bisa buat makan pun aku sudah bersyukur,
aku adalah anak kedua dari 3 bersaudara,dulu sebelum peristiwa tragis itu hidup kami semua sangat menyenangkan,apapun yang kami inginkan bisa mudah didapatkan,
makanan enak selalu tersaji di meja kapan setiap hari,kendaraan pribadi,fasilitas rumah dan lain-lain selalu ada
ibaratnya kami hidup serba berkecukupan,bapakku adalah direktur di salah satu perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang ekspor impor,sedangkan ibuku adalah seorang dosen di salah satu perguruan tinggi di jakarta.
Saat itu kami tidak pernah bemasalah dengan keuangan,kita hidup nyaman dan sangat bahagia,
hingga suatu hari,tanggal 8 juli 2003 terjadi peristiwa tragis yang dialami oleh keluarga kami,
ayah,ibu dan kakak ku mengalami kecelakaan pesawat di sudan ketika mereka sedang berlibur,
setelah peristiwa terjadi,bagiku dunia seakan sudah hancur berkeping-keping,aku bingung harus apa dan bagaimana,hanya adikku satu-satunya lah yang mampu menguatkan aku,dengan wajah polos dan lugunya dia selalu sukses menghiburku,dia masih terlalu kecil untuk tau apa yang sedang terjadi.
Tidak lama setelah ayah,ibu dan kakakku di makamkan,mulailah muncul konflik antar keluarga besarku,yaitu keluarga dari ayah dan keluarga dari ibu,saat itu aku sama sekali tidak tahu apa yang mereka ributkan,dan baru beberapa tahun kemudian aku mengerti yang mereka ributkan adalah soal harta dari ayah dan ibuku,
saat itu rumahku tiba-tiba harus di jual,kemudian oleh pamanku aku diberikan sebuah rumah sederhana di daerah desa,saa itu aku hanya mengiyakan saja apapun yang diperintahkan oleh pamanku,dan setelah aku pindah kerumah sederhana itu,paman dan sodara-sodaraku yang lain tak pernah sekalipun datang mengunjungiku,
tanpa uang sepeserpun,aku semakin bingung harus bagaimana,umurku baru 18 tahun ketika itu,dan akupun harus merawat dan menjaga adikku seorang diri,bahkan aku harus putus sekolah dan seakan terlantar di tempat yang entah dimana.
Karena adikku sangat kelaparan dan terus menangis,akhirnya aku coba minta sedikit makanan ke tetangga sebelah,maklum di daerah desa,jarak antar rumah warga cukup berjauhan,jadi aku malam-malam harus berjalan kaki dan menggendong adikku hanya untuk "mengemis" makanan yang sejujurnya tidak pernah terfikirkan olehku sebelumnya akan mengalami kondisi seperti ini,
dan alhamdulillah,aku menemukan rumah seseorang yang sangat baik,dia langsung membukakan kami pintu dan memberikan kami makanan terbaik yang mereka punya,walaupun makanan yang disajikan tidak semewah makanan kami dulu,tapi saat itu kami makan dengan sangat lahap dan terasa sangat enak.
Semenjak itu akupun harus banting tulang untuk mendapatkan uang,aku jadi buruh bangunan,jadi tukang parkir sampai aku menjajal pekerjaan sebagai penjual mainan keliling,semua yang aku lakukan bukan untuk diriku,tapi aku lakukan demi adikku tercinta,aku ingin dia menjadi orang yang sukses dan menatap masa depan dengan penuh harapan....
dan bagaimana denganku?seperti yang kubilang diawal tadi,hidupku sudah hancur berkeping-keping setelah kepergian ayah,ibu dan kakakku
aku sudah tidak lagi semangat melihat dunia,apalagi dengan apa yang dilakukan oleh paman dan sodara-sodaraku yang lainnya,yang tega mentelantarkan aku dan adikku disebuah tempat yang bahkan aku sendiri tidak tahu dimana letaknya.
Aku sudah tidak perduli dengan hidupku,bagiku kebahagiaan adikku adalah yang utama,hanya dia yang aku miliki dan hanya aku yang dia miliki,jadi apapun akan aku lakukan hanya untuk kebahagiaannya.
dan alhamdulillah,jerih payahku selama ini akhirnya terbayarkan,adik kecilku yang tercinta kini sudah dewasa,dia sangat cerdas,dan bahkan sekarang dia sedang melanjutkan kuliahnya di luar negeri,dan aku yakin,tak lama lagi dia akan segera menikah dengan lelaki pilihannya dan kemudian meninggalkan aku seorang diri....
memang seperti itulah jalannya,aku hanya manusia biasa,tak luput dari kesalahan dan kelemahan
dan buat ku hidup adalah pengorbanan,berbagi dan keikhlasan...
-the end-
![[ #CerpenReligi ] Demi adikku,ku relakan hidupku atas jalan-MU](https://s.kaskus.id/images/2018/01/13/4563475_20180113093313.gif)
![[ #CerpenReligi ] Demi adikku,ku relakan hidupku atas jalan-MU](https://s.kaskus.id/images/2018/01/13/4563475_20180113093313.gif)
Penulis : kamaytea
Refensi : pribadi
foto : Google






anasabila memberi reputasi
1
1.5K
4


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan