- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Serangan Masjid di Afsel Tewaskan Seorang Imam


TS
s.a.u.r.o.n
Serangan Masjid di Afsel Tewaskan Seorang Imam
http://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/dunia/18/05/11/p8jyj5366-serangan-masjid-di-afsel-tewaskan-seorang-imam
https://www.theguardian.com/world/2018/may/11/south-africa-police-hunt-three-men-after-durban-mosque-attack
Repost ga ni bre?
Kalo repost, thread syingah yang sebelumnya delete aja
Quote:
Original Posted By syingah
Serangan Masjid di Afsel Tewaskan Seorang Imam

Para penyerang juga membakar masjid sebelum melarikan diri.
REPUBLIKA.CO.ID, VERULAM -- Serangan masjid yang menewaskan seorang imam memicu kemarahan publik, terutama komunitas Muslim. Tiga orang penyerang kini sedang menjadi buronan.
Penyerang itu menebas leher imam ketika menunaikan sholat zhuhur pada Kamis (10/5) waktu setempat. Selain itu, mereka juga menikam dua orang lainnya hingga mengalami luka serius di salah satu masjid Syiah. Kedua korban berada di rumah sakit dalam kondisi kritis. Serangan itu terjadi di kota Verulam, yang terletak 27 kilometer di utara Durban.
Komisaris Polisi provinsi KwaZulu-Natal Mayor Bheki Langa mengatakan dalam sebuah pernyataan, motif serangan itu masih belum jelas. Para penyerang juga membakar masjid sebelum melarikan diri dengan kendaraannya.
"Kejahatan seperti itu tidak dapat ditoleransi. Sebuah tim penyelidik telah dikirim untuk menyelesaikan kasus dan menangkap pelaku kejahatan," kata Langa, dikutip Aljazirah.
Insiden ini langsung mengundang kecaman dari para pemimpin Muslim di seluruh negeri.Faisal Suleman, ketua Jaringan Muslim Afrika Selatan, mengatakan bahwa organisasinya tidak ingin berspekulasi tentang motif yang masih belum jelas.
"Kami mengutuk serangan ini dan kami mendesak penegak hukum agar tidak ada upaya untuk menangkap para pelaku yang masih hidup agar alasannya diketahui," kata Suleman dari Durban."Afrika Selatan belum pernah mengalami serangan seperti itu di masa lalu, jadi kami berhati-hati terhadap spekulasi."
Dewan Yudisial Muslim mengecam pertumpahan darah dan mengatakan inti dari ajaran dan prinsip Islam adalah menghormati semua manusia.
Ulama Islam Shaykh Rafeek Haseen mengatakan kepada stasiun radio komunitas Voice of the Cape, komunitas Muslim Durban terkejut dan mendesak warga tidak mengambil kesimpulan."Ini mungkin kasus pencucian uang atau masalah pribadi antara pelaku dan korban. Saya tidak berpikir kita berkesimpulan serangan ini dimotivasi sektarianisme," kata Haseen.
Majelis Ulama Afrika Selatan mengecam serangan-serangan yang mereka sebut menyedihkan dan ganas ini."Kami mengutuk tindakan kekerasan yang tidak dapat dibenarkan ini, yang tidak menumbuhkan apa-apa selain ketegangan, ketidakpercayaan, dan ketidakamanan dalam masyarakat," kata Sekretaris Jenderal kelompok itu, Yusuf Patel.
Parlemen negara itu juga merilis sebuah pernyataan yang mengutuk kekerasan. "Masjid adalah lembaga agama dan konstitusi Afrika Selatan menjamin dan melindungi hak atas praktik agama," kata Francois Beukman, ketua Komite Portofolio Polisi, dalam sebuah pernyataan yang dirilis dari parlemen. "Serangan semacam ini terhadap tiga orang tak berdosa sama sekali tidak dapat dibenarkan. Kami ingin komunitas kami hidup harmonis, mempraktikkan agama mereka tanpa rasa takut."
Muslim di Afrika Selatan hanya sekitar 1,9 persen dari total 5,5 juta penduduk, dengan sebagian besar adalah Muslim Sunni.Serangan terhadap masjid sangat jarang terjadi, tetapi pengamat mencatat retorika anti-Syiah telah meningkat selama beberapa tahun terakhir, terutama di media sosial.
Farid Sayed, editor surat kabar Muslim Views yang berbasis di Cape Town, mengatakan telah terjadi serangan terhadap masjid sebelumnya, tetapi biasanya karena rasis, dari sayap kanan putih. Sayed mengatakan banyak Muslim di Afrika Selatan menyangkal fakta ada intoleransi intra-iman di masyarakat.
"Orang dapat menganggap ini sebagai serangan sekali-kali, itu mungkin bukan serangan sektarian. Tapi saya pikir itu mengingatkan kita pada fakta kita sebenarnya bisa menghadapi situasi di mana mungkin ada kekerasan (di masa depan)."Di masa lalu, serangan itu selalu serangan verbal, bukan fisik. Saya memiliki beberapa unggahan (di media sosial) yang menunjukkan itu 'hanyalah sebuah masjid Syiah', dengan kata lain, mereka pantas diserang," kata Sayed.
Serangan Masjid di Afsel Tewaskan Seorang Imam

Para penyerang juga membakar masjid sebelum melarikan diri.
REPUBLIKA.CO.ID, VERULAM -- Serangan masjid yang menewaskan seorang imam memicu kemarahan publik, terutama komunitas Muslim. Tiga orang penyerang kini sedang menjadi buronan.
Penyerang itu menebas leher imam ketika menunaikan sholat zhuhur pada Kamis (10/5) waktu setempat. Selain itu, mereka juga menikam dua orang lainnya hingga mengalami luka serius di salah satu masjid Syiah. Kedua korban berada di rumah sakit dalam kondisi kritis. Serangan itu terjadi di kota Verulam, yang terletak 27 kilometer di utara Durban.
Komisaris Polisi provinsi KwaZulu-Natal Mayor Bheki Langa mengatakan dalam sebuah pernyataan, motif serangan itu masih belum jelas. Para penyerang juga membakar masjid sebelum melarikan diri dengan kendaraannya.
"Kejahatan seperti itu tidak dapat ditoleransi. Sebuah tim penyelidik telah dikirim untuk menyelesaikan kasus dan menangkap pelaku kejahatan," kata Langa, dikutip Aljazirah.
Insiden ini langsung mengundang kecaman dari para pemimpin Muslim di seluruh negeri.Faisal Suleman, ketua Jaringan Muslim Afrika Selatan, mengatakan bahwa organisasinya tidak ingin berspekulasi tentang motif yang masih belum jelas.
"Kami mengutuk serangan ini dan kami mendesak penegak hukum agar tidak ada upaya untuk menangkap para pelaku yang masih hidup agar alasannya diketahui," kata Suleman dari Durban."Afrika Selatan belum pernah mengalami serangan seperti itu di masa lalu, jadi kami berhati-hati terhadap spekulasi."
Dewan Yudisial Muslim mengecam pertumpahan darah dan mengatakan inti dari ajaran dan prinsip Islam adalah menghormati semua manusia.
Ulama Islam Shaykh Rafeek Haseen mengatakan kepada stasiun radio komunitas Voice of the Cape, komunitas Muslim Durban terkejut dan mendesak warga tidak mengambil kesimpulan."Ini mungkin kasus pencucian uang atau masalah pribadi antara pelaku dan korban. Saya tidak berpikir kita berkesimpulan serangan ini dimotivasi sektarianisme," kata Haseen.
Majelis Ulama Afrika Selatan mengecam serangan-serangan yang mereka sebut menyedihkan dan ganas ini."Kami mengutuk tindakan kekerasan yang tidak dapat dibenarkan ini, yang tidak menumbuhkan apa-apa selain ketegangan, ketidakpercayaan, dan ketidakamanan dalam masyarakat," kata Sekretaris Jenderal kelompok itu, Yusuf Patel.
Parlemen negara itu juga merilis sebuah pernyataan yang mengutuk kekerasan. "Masjid adalah lembaga agama dan konstitusi Afrika Selatan menjamin dan melindungi hak atas praktik agama," kata Francois Beukman, ketua Komite Portofolio Polisi, dalam sebuah pernyataan yang dirilis dari parlemen. "Serangan semacam ini terhadap tiga orang tak berdosa sama sekali tidak dapat dibenarkan. Kami ingin komunitas kami hidup harmonis, mempraktikkan agama mereka tanpa rasa takut."
Muslim di Afrika Selatan hanya sekitar 1,9 persen dari total 5,5 juta penduduk, dengan sebagian besar adalah Muslim Sunni.Serangan terhadap masjid sangat jarang terjadi, tetapi pengamat mencatat retorika anti-Syiah telah meningkat selama beberapa tahun terakhir, terutama di media sosial.
Farid Sayed, editor surat kabar Muslim Views yang berbasis di Cape Town, mengatakan telah terjadi serangan terhadap masjid sebelumnya, tetapi biasanya karena rasis, dari sayap kanan putih. Sayed mengatakan banyak Muslim di Afrika Selatan menyangkal fakta ada intoleransi intra-iman di masyarakat.
"Orang dapat menganggap ini sebagai serangan sekali-kali, itu mungkin bukan serangan sektarian. Tapi saya pikir itu mengingatkan kita pada fakta kita sebenarnya bisa menghadapi situasi di mana mungkin ada kekerasan (di masa depan)."Di masa lalu, serangan itu selalu serangan verbal, bukan fisik. Saya memiliki beberapa unggahan (di media sosial) yang menunjukkan itu 'hanyalah sebuah masjid Syiah', dengan kata lain, mereka pantas diserang," kata Sayed.
https://www.theguardian.com/world/2018/may/11/south-africa-police-hunt-three-men-after-durban-mosque-attack
Quote:
Original Posted By shit
Deadly attack on South African mosque has ‘hallmarks of Islamic State'

South African police searching for three men who stabbed worshippers at a mosque near Durban have said the attackers’ motive was unknown but “elements of extremism” were involved.
One Muslim leader said the mosque was targeted because it was a Shia place of worship that had received previous threats, exposing deep tension between the Shia and Sunni population.
The assailants killed one man by slitting his throat and critically injured two others after midday prayers on Thursday at the mosque in Verulam, a town on the outskirts of Durban.
“There are elements of extremism,” said Simphiwe Mhlongo, a spokesman for the Hawks police unit. “It shows hatred towards the worshippers.”
Advertisement
A local Islamic leader, Aftab Haider, said Shias in South Africa had been subjected to a prolonged hate campaign. He said the attack may be connected to the Sunni extremist group Islamic State.
“There has been a huge organised hate campaign in different mosques, radio stations and on social media against the Shia community. There have been threats at this mosque before, but not in the weeks leading up to this incident,” Haider said.
“It has all the hallmarks of the Isis style of operations in Iraq and Syria.”
The assailants, who also set off a petrol bomb inside the mosque, escaped in a car. Emergency services found the victims lying in the forecourt.
“These people were not robbers. They did not want phones, they did not want laptops or money,” said Ali Nchinyane, who was stabbed in the abdomen. “They came to the gate saying they want to perform prayers. They prayed and afterwards they wanted to kill.
“One of the suspects told me: ‘I will kill you’. If I did not fight, I would have been dead,” Nchinyane added, saying he used a martial arts weapon to defend himself.
Mhlongo said: “Law enforcement forces are [looking for the assailants], including private security, local detectives and police.”
The incident appeared to be unprecedented in South Africa, where about 1.5% of the 55million population is Muslim. The country prides itself on religious acceptance.
The parliament’s police committee condemned the attack. “A mosque is a religious institution, and South Africa’s constitution guarantees and protects the right to religious practices,” its chair, Francois Beukman, said.
“We want our communities to live in harmony, practising their religions without fear.”
Deadly attack on South African mosque has ‘hallmarks of Islamic State'

South African police searching for three men who stabbed worshippers at a mosque near Durban have said the attackers’ motive was unknown but “elements of extremism” were involved.
One Muslim leader said the mosque was targeted because it was a Shia place of worship that had received previous threats, exposing deep tension between the Shia and Sunni population.
The assailants killed one man by slitting his throat and critically injured two others after midday prayers on Thursday at the mosque in Verulam, a town on the outskirts of Durban.
“There are elements of extremism,” said Simphiwe Mhlongo, a spokesman for the Hawks police unit. “It shows hatred towards the worshippers.”
Advertisement
A local Islamic leader, Aftab Haider, said Shias in South Africa had been subjected to a prolonged hate campaign. He said the attack may be connected to the Sunni extremist group Islamic State.
“There has been a huge organised hate campaign in different mosques, radio stations and on social media against the Shia community. There have been threats at this mosque before, but not in the weeks leading up to this incident,” Haider said.
“It has all the hallmarks of the Isis style of operations in Iraq and Syria.”
The assailants, who also set off a petrol bomb inside the mosque, escaped in a car. Emergency services found the victims lying in the forecourt.
“These people were not robbers. They did not want phones, they did not want laptops or money,” said Ali Nchinyane, who was stabbed in the abdomen. “They came to the gate saying they want to perform prayers. They prayed and afterwards they wanted to kill.
“One of the suspects told me: ‘I will kill you’. If I did not fight, I would have been dead,” Nchinyane added, saying he used a martial arts weapon to defend himself.
Mhlongo said: “Law enforcement forces are [looking for the assailants], including private security, local detectives and police.”
The incident appeared to be unprecedented in South Africa, where about 1.5% of the 55million population is Muslim. The country prides itself on religious acceptance.
The parliament’s police committee condemned the attack. “A mosque is a religious institution, and South Africa’s constitution guarantees and protects the right to religious practices,” its chair, Francois Beukman, said.
“We want our communities to live in harmony, practising their religions without fear.”
Repost ga ni bre?
Kalo repost, thread syingah yang sebelumnya delete aja





anasabila dan sebelahblog memberi reputasi
2
855
Kutip
7
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan