- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Analis: Depresiasi Rupiah Tak Separah Argentina dan Turki


TS
silents.
Analis: Depresiasi Rupiah Tak Separah Argentina dan Turki
Jakarta, CNBC Indonesia - Kajian Makro Ekonomi dan Pasar Modal yang dirilis PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk menilai, depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS belum menyerupai kondisi yang dialami Argentina Peso atau Lira Turki. Bahkan depresiasi nilai tukar rupiah justru lebih baik dibandingkan Filipina Peso atau India Rupee.
Chief Economist Bank Mandiri Anton Gunawan menjelaskan, depreasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS memang sedikit menyerupai depresiasi mata uang di Filipina dan India.
"Depresiasi nilai tukar masih agak dekat, tapi lebih baik dibandingkan Filipina atau India, tetapi jauh dari kondisi di Argentina atau Turki,"ujar Anton dalam acara media briefing di Plaza Mandiri, Kamis (17/5/2018).
Menurut Anton, risiko nilai tukar rupiah belum sebesar mata uang di Filipina. Pasalnya, kondisi nilai tukar di Filipina sudah behind the curve (di belakang kurva).
"Secara umum tidak sampai sebesar Filipina risikonya, karena mereka current account defisit (CAD) lumayan tinggi dan behind the curve. Suku bunganya ditahan agak rendah dibandingkan inflasinya, gap-nya lumayan cukup besar,"kata dia.
Anton mengungkapkan, investor mulai mengklasifikasikan negara berdasarkan potensi risiko dan uncertainty. Di Filipina, investor melihat uncertainty (ketidakpastian) sudah relatif tinggi, sehingga dia berharap, Indonesia jangan sampai diklasifikasikan sama dengan Filipina.
"Investor melihat risiko yang muncul dengan mengklasifikasikan negara serupa. Jangan sampai kita diklasifikasikan seperti Filipina,"kata dia.
https://www.cnbcindonesia.com/market/20180517152532-17-15380/analis-depresiasi-rupiah-tak-separah-argentina-dan-turki


Junjungan nasbung mister Erdogan ternyata malah bikin kebijakan blunder di tengah penguatan dollar secara global. Hasilnya Lira nyungsep ke level terendah dalan sejarah Turki.
Mungkin ada yg tertarik panggil Erdogan untuk menggantikan JKW?
Chief Economist Bank Mandiri Anton Gunawan menjelaskan, depreasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS memang sedikit menyerupai depresiasi mata uang di Filipina dan India.
"Depresiasi nilai tukar masih agak dekat, tapi lebih baik dibandingkan Filipina atau India, tetapi jauh dari kondisi di Argentina atau Turki,"ujar Anton dalam acara media briefing di Plaza Mandiri, Kamis (17/5/2018).
Menurut Anton, risiko nilai tukar rupiah belum sebesar mata uang di Filipina. Pasalnya, kondisi nilai tukar di Filipina sudah behind the curve (di belakang kurva).
"Secara umum tidak sampai sebesar Filipina risikonya, karena mereka current account defisit (CAD) lumayan tinggi dan behind the curve. Suku bunganya ditahan agak rendah dibandingkan inflasinya, gap-nya lumayan cukup besar,"kata dia.
Anton mengungkapkan, investor mulai mengklasifikasikan negara berdasarkan potensi risiko dan uncertainty. Di Filipina, investor melihat uncertainty (ketidakpastian) sudah relatif tinggi, sehingga dia berharap, Indonesia jangan sampai diklasifikasikan sama dengan Filipina.
"Investor melihat risiko yang muncul dengan mengklasifikasikan negara serupa. Jangan sampai kita diklasifikasikan seperti Filipina,"kata dia.
https://www.cnbcindonesia.com/market/20180517152532-17-15380/analis-depresiasi-rupiah-tak-separah-argentina-dan-turki


Junjungan nasbung mister Erdogan ternyata malah bikin kebijakan blunder di tengah penguatan dollar secara global. Hasilnya Lira nyungsep ke level terendah dalan sejarah Turki.
Mungkin ada yg tertarik panggil Erdogan untuk menggantikan JKW?
0
5.7K
44


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan