- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pelaku Bom Surabaya Berasal dari Kelompok JAD


TS
mendadakranger
Pelaku Bom Surabaya Berasal dari Kelompok JAD
https://www.era.id/read/wnUn7p-pelak...i-kelompok-jad
Komeng TS =
Satu kelompok dengan pelaku Mako Brimob + Cianjur nih :dor
Quote:
Jakarta, era.id - Juru Bicara Badan Intelijen Negara (BIN), Wawan Purwanto mengatakan ledakan bom di Surabaya, sebenarnya sudah terdeteksi, Minggu (13/5/2018). Namun aparat kepolisian kesulitan lantaran belum mengantongi bukti permulaan yang cukup dan lokasi serangan.
"Sudah tapi mengacak mereka. Hanya harus ada bukti permulaan yang cukup. Karena itu terjadi seperti saat ini. Kita cari bukti juga tidak mudah. Mereka pintar sembunyi. Kita terkendala di UU," tutur Wawan saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (13/5/2018).
Wawan menambahkan, jaringan yang diduga menjadi otak serangan ini berasal dari Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Meski pendiri JAD, Aman Abdurrahman sudah ditangkap polisi, gerakan kelompok ini ternyata belum berhenti.
Awalnya, kelompok JAD ini ingin menyerang Mako Brimob setelah kerusuhan di sana beberapa waktu lalu. Namun, mereka mengubah sasaran ke tempat ibadah.
Jakarta, era.id - Juru Bicara Badan Intelijen Negara (BIN), Wawan Purwanto mengatakan ledakan bom di Surabaya, sebenarnya sudah terdeteksi, Minggu (13/5/2018). Namun aparat kepolisian kesulitan lantaran belum mengantongi bukti permulaan yang cukup dan lokasi serangan.
"Sudah tapi mengacak mereka. Hanya harus ada bukti permulaan yang cukup. Karena itu terjadi seperti saat ini. Kita cari bukti juga tidak mudah. Mereka pintar sembunyi. Kita terkendala di UU," tutur Wawan saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (13/5/2018).
Wawan menambahkan, jaringan yang diduga menjadi otak serangan ini berasal dari Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Meski pendiri JAD, Aman Abdurrahman sudah ditangkap polisi, gerakan kelompok ini ternyata belum berhenti.
Awalnya, kelompok JAD ini ingin menyerang Mako Brimob setelah kerusuhan di sana beberapa waktu lalu. Namun, mereka mengubah sasaran ke tempat ibadah.

Hingga pukul 15.00 WIB, Kepolisian Daerah Jawa Timur mencatat sebelas orang tewas dan 43 orang luka-luka akibat serangan bom di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018). Dua di antaranya, merupakan anggota polisi.
Kini, para korban dibawa ke sejumlah lokasi, di antaranya ke RS Sutomo dan RS Bhayangkara untuk mendapatkan penanganan medis.
Untuk diketahui, ketiga lokasi yang menjadi sasaran teror bom ini adalah Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya Utara, Gubeng, Surabaya; Gereja Kristen Indonesia (GKI) Dipo Jalan Diponegoro nomor 146, Tegalsari, Surabaya; dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya Arjuno Jalan Arjuno nomor 90, Sawahan, Surabaya.
"Sudah tapi mengacak mereka. Hanya harus ada bukti permulaan yang cukup. Karena itu terjadi seperti saat ini. Kita cari bukti juga tidak mudah. Mereka pintar sembunyi. Kita terkendala di UU," tutur Wawan saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (13/5/2018).
Wawan menambahkan, jaringan yang diduga menjadi otak serangan ini berasal dari Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Meski pendiri JAD, Aman Abdurrahman sudah ditangkap polisi, gerakan kelompok ini ternyata belum berhenti.
Awalnya, kelompok JAD ini ingin menyerang Mako Brimob setelah kerusuhan di sana beberapa waktu lalu. Namun, mereka mengubah sasaran ke tempat ibadah.
Jakarta, era.id - Juru Bicara Badan Intelijen Negara (BIN), Wawan Purwanto mengatakan ledakan bom di Surabaya, sebenarnya sudah terdeteksi, Minggu (13/5/2018). Namun aparat kepolisian kesulitan lantaran belum mengantongi bukti permulaan yang cukup dan lokasi serangan.
"Sudah tapi mengacak mereka. Hanya harus ada bukti permulaan yang cukup. Karena itu terjadi seperti saat ini. Kita cari bukti juga tidak mudah. Mereka pintar sembunyi. Kita terkendala di UU," tutur Wawan saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (13/5/2018).
Wawan menambahkan, jaringan yang diduga menjadi otak serangan ini berasal dari Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Meski pendiri JAD, Aman Abdurrahman sudah ditangkap polisi, gerakan kelompok ini ternyata belum berhenti.
Awalnya, kelompok JAD ini ingin menyerang Mako Brimob setelah kerusuhan di sana beberapa waktu lalu. Namun, mereka mengubah sasaran ke tempat ibadah.

Hingga pukul 15.00 WIB, Kepolisian Daerah Jawa Timur mencatat sebelas orang tewas dan 43 orang luka-luka akibat serangan bom di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018). Dua di antaranya, merupakan anggota polisi.
Kini, para korban dibawa ke sejumlah lokasi, di antaranya ke RS Sutomo dan RS Bhayangkara untuk mendapatkan penanganan medis.
Untuk diketahui, ketiga lokasi yang menjadi sasaran teror bom ini adalah Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya Utara, Gubeng, Surabaya; Gereja Kristen Indonesia (GKI) Dipo Jalan Diponegoro nomor 146, Tegalsari, Surabaya; dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya Arjuno Jalan Arjuno nomor 90, Sawahan, Surabaya.
Komeng TS =
Satu kelompok dengan pelaku Mako Brimob + Cianjur nih :dor
1
5.6K
Kutip
55
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan