Presiden Joko Widodo memberi sambutan dalam acara peresmian Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Pesantren preneur di pesantren Byat al Hikmah Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu (12/5).
Indonesia memiliki sekitar 30 ribu pondok pesantren dengan 5 juta santri. Dari semua pesantren yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia itu, baru kali ini pesantren memiliki minimarket, meskipun baru di 10 pesantren.

Minimarket bernama Ummart itu diresmikan Presiden Joko Widodo di Pondok Pesantren Bayt al-Hikmah, Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu (12/5/2018). Minimarket berkonsep syariah itu juga dibuka serentak di pesantren lain Kediri, Banyuwangi, Jombang, dan Malang.

"Ide dan gagasan seperti ini harus kita dorong dan motivasi agar jumlahnya tidak 10 tapi ada di semua pesantren yang jumlahnya hampir 30 ribu itu ada Ummart," kata Jokowi melalui Antaranews.

Minimarket Ummart merupakan pembuka jalan bagi program pesantrenpreneur yang digagas Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi). Pesantrenpreneur adalah program penguatan ekonomi umat berbasis pondok pesantren.

Presiden menyambut antusias upaya pengembangan ekonomi umat tersebut. Menurut Jokowi, kewirausahaan pesantren perlu terus ditumbuhkan untuk mengakselerasi kesejahteraan umat.

Program pesantrenpreneur terdiri atas pelatihan kewirausahaan, pendampingan, fasilitas pembiayaan, hingga pemasaran. Para santri diperkenalkan dengan kewirausahaan, lalu didampingi dan ditemukan dengan lembaga pembiayaan.

"Saya mengapresiasi tinggi khususnya HIPMI Jawa Timur dengan mulai masuk ke pondok pesantren melalui Ummart-nya, dengan pesantrenpreneur-nya untuk meningkatkan ekonomi yang dimulai dari pengusaha muda kita," kata Jokowi.

Minimarket Ummart akan berhadapan langsung dengan 212mart yang sama-sama berkonsep syariah. 212mart merupakan minimarket yang mengacu pada aksi masa 2 Desember 2016. Pengelola Koperasi Syariah 212 menargetkan 167 gerai 212mart pada tahun ini.

Meski Ummart dan 212mart sama-sama berkonsep syariah, Ummart lebih spesifik menyasar pasar di lingkungan pesantren. Potensi minimarket di lingkungan pesantren memang menjanjikan. Saat ini, ada sekitar 30 ribu pondok pesantren di seluruh Indonesia dengan 5 juta santri dan berdampak pada 10 juta umat.

Ketua Umum HIPMI Jawa Timur, Mufti Anam mengatakan bahwa Ummart awalnya menjadi proyek percontohan di Ponpes Bayt Al-Hikmah, namun dikembangkan di 10 pondok pesantren lainnya dengan asisten dari ritel-ritel modern.

Mufti menambahkan, Ummart adalah toko ritel modern pondok pesantren. Selama ini, kata Mufti, pondok pesantren memiliki warung dan koperasi tapi tidak mampu untuk berkompetisi dengan perusahaan ritel. Mufti menargetkan akan ada 1.000 Ummart berdiri di seluruh Jawa Timur.

Ummart diharapkan menjadi inkubator bisnis karena 3 bulan sekali pengurus minimarket dan pondok akan digilir dari satu pondok pesantren ke pondok pesantren lain. "Agar kalau pulang ke daerah tidak hanya jadi ustaz dan kyai tapi jadi ustazpreneur dan kyaipreneur," kata Mufti.

Sebelum program pesantrenpreneur, pemerintah telah memperkenalkan Bank Wakaf Mikro yang didedikasikan untuk membantu pembiayaan usaha-usaha yang berbasis pesantren dan keumatan. Bank Wakaf Mikro didirikan untuk memberikan solusi bagi nasabah yang kesulitan mendapatkan akses pembiayaan dari perbankan.

Bank Wakaf Mikro sebenarnya adalah Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) yang didirikan oleh Otoritas Jasa Keuangan yang bertujuan untuk memberikan pembiayaan kepada masyarakat di tingkat mikro mulai dari Rp1 juta.

Sebelum mendapatkan pembiayaan tersebut, masyarakat yang mengajukan dana ke Bank Wakaf Mikro akan diberikan pelatihan terlebih dahulu. Berbeda dari bank konvensional, Bank Wakaf Mikro tidak menghimpun dana dari masyarakat namun sumber dana berasal dari para donatur.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...nya-minimarket

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Eks PM Malaysia rehat di tengah kabar burung

- Satu tewas dalam penangkapan terduga teroris di Bekasi

- Promosi wisata latah abdi negara daerah