kencingin.pohonAvatar border
TS
kencingin.pohon
Ustadz Maaher At Thuwailibi Ulama Radikal Ditolak Trans7, Tangkap Juga Pak Polisi!

JAKARTA – Suara warganet/netizen rupanya tidak sia-sia saat menggaungkan suara agar pihak Trans7 tidak perlu menampilkan pembicara radikal. Beredar di sosmed bahwa si Ustad Maaher Sony At-Thuwailibi akan diundang oleh Trans7 untuk mengisi acara di bulan Ramadhan nanti.

Terima kasih Trans7 yang ikut mengambil tindakan tegas merespon akan seruan dan kegelisahan masyarakat yang ingin agar para provokator agama itu tidak diberi pangung dan corong di televisi.

Televisi adalah salah satu media ampuh untuk menebar ajaran yang provokatif dan membuat warga yang tak paham akhirnya diracuni dengan pemahaman yang radikal dan bukan ajaran agama yang sesungguhnya.

Aksi TRANS7 seharusnya diikuti oleh stasiun-stasiun TV lainnya untuk mempersempit dan menenggelamkan mereka yang justru menjadi benalu dan parasit di negeri ini. Numpang hidup dan tinggal di negeri ini tapi menggerus dan memecah belah NKRI.

Baca: Provokasi ala Ustadz HTI Maaher At-Thuwailibi

Status dari Ustad Maaher ini sudah merupakan penghinaan dan pelecehan terhadap aparat negara. Kepolisian harus bersikap tegas. Jangan dibiarkan atau dianggap hal yang biasa karena statusnya sudah viral dan menyebar ke mana-mana.

Sekontroversial apa tulisan atau status sang Ustad ini? Penulis hanya mencuplik tiga paragraf dan isinya saja sudah bikin muntah. Si Ustad Maaher Sony At-Thuwailibi ini sudah sempat menghapus statusnya tapi sempat di screenshot.

Ustad itu secara terang-terangan menyatakan polisi sebagai ‘monyet berseragam bencong’ dan malah ‘bangga’ dengan gugurnya sejumlah polisi dalam peristiwa kerusuhan di rutan Mako Brimob yang mengakibatkan gugurnya 5 anggota polisi. Begini statusnya di FB:

Terjadi pertempuran hebat antara sejumlah pasukan menyerupai pahlawan melawan gerombolan monyet bencong yang dihadapi ‘mujtahid’ oleh mufti tower Cileungsi. Antara pasukan mirip pahlawan dan grombolan monyet berseragam bencong itu terjadi baku hantam dan rebutan bambu runcing.

Kabar sementara yang beredar, satu orang di antara pasukan berjubahkan pahlawan dari bumi lancang kuning gugur dijemput makhluk surgawi ke alam kebahagiaan abadi. 16 ekor monyet berseragam bencong dikabarkan tewas mengenaskan.

Yang pasti, saya hari ini turut senang dan gembira, Wallahi saya sangat senang. Minimal berkuranglah populasi monyet berseragam bencong di negeri ini yang eksistensinya hanya menjadi malapetaka dan marabahaya untuk kehidupan manusia dan perawatan dunia.

Baca: Bongkar Kebusukan Maher At-Thuwailibi Saat Bela UAS Terkait Suriah dan Assad

Bena-benar menjijikkan membaca tulisan si Ustad ini yang tak pantas menuliskan status demikian. Antara sakit jiwa dan mabok atau over dosis agama, sungguh-sungguh memalukan dan biadab.

Menertawakan para polisi yang menjadi korban serta menggunakan label atau julukan binatang dan tak cukup sampai di situ ada sindiran ‘bencong’, dipakai menunjukkan sang Ustad ini benar-benar alirannya radikal.

Kalau benar Ustad atau ulama seharusnya dengan bijaksana bisa menyikapi situasi yang sensitif apalagi yang sebagian polisi yang meninggal adalah Muslim. Dan jangan salah salah satunya adalah guru ngaji.

Baca: Ustad Maaher At Thuwailibi Sebut Pemerintah Kafir dan ‘Polisi’ Monyet Berseragam Coklat

Tapi miris dan menyedihkan, tak ada simpati, sikap santun dan kemanusiaan yang terpancar dari statusnya. Malah bersyukur,”Alhamdulillah”, saat mengetahui para polisi menjadi korban. Biadab dan tak berperikemanusiaan. Jelas kubu siapa yang didukungnya.

Saya yakin bahwa Ulama atau Ustad yang sesungguhnya bukanlah seperti ini. Ulama yang baik pastilah akan menunjukkan kepeduliaan, kemanusiaan, belas kasihan. Tapi kalau ulama gadungan akan sebaliknya.

Akhirnya kecaman dan kritikan pedas ditujukan ke dirinya yang sangat tak punya kemanusiaan dan kepedulian kepada para korban dan keluarganya. Tak ada simpati sama sekali padahal katanya ulama. Netizen mendesak agar dirinya minta maaf dan mengklarifikasi atas statusnya tersebut.

Baca: KH Hasyim Muzadi, Inilah Dalang Perpecahan NKRI :Video

Namun, alih-alih meminta maaf dan mengklarifikasi tulisannya yang sangat tendensius dan tersebut, malah si Ustadz Maaher menantang dan malah memberikan komentar menghina kembali.

“Buat apa saya posting lagi? Kan sudah di Screen Shoot oleh populasi monyet dan mereka laporkan ke induk mereka biangnya monyet. Screen Shootnya sudah di sebarluaskan oleh pasukan monyet,” jawab Ustadz Maaher.

Mengerikan kalau si Ustad Maaher ini eksis walaupun tidak tampil di TV tapi masih terus berceramah ke berbagai tempat menebar racun radikalnya membuat umat makin tersesat dan bibit kebencian makin merajalela.

Sang Ustad ini seharusnya jangan tinggal di Indonesia karena malah menebar ajaran yang radikal secara terang-terangan. Mendingan Ustad ini menemani para napi teroris ke Nusakambangan. Pak Polisi kirim segera dirinya ke sana!. (ARN)

sumber : https://arrahmahnews.com/2018/05/12/ustadz-maaher-at-thuwailibi-ulama-radikal-ditolak-trans7-tangkap-juga-pak-polisi/

ustad teroris kampang satu ini sangat pantas di boikot emoticon-Angkat Beer
Diubah oleh kencingin.pohon 12-05-2018 23:38
tien212700Avatar border
tien212700 memberi reputasi
1
39.8K
221
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan