Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid menyebut kerusuhan yang terjadi di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat terjadi karena ada ketidakadilan hukum yang diterima antarnarapidana di tahanan.
Hal ini juga terkait dengan keberadaan terpidana kasus penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang tak mengalami masalah sama sekali, padahal sama-sama mendekam di Rutan Mako Brimob bersama para napi teroris lainnya.
"Keadilan hukum yah, kalau itu terkait dengan makanan atau bukan makanan yah, tapi kan orang lain semua juga tahu kalau di situ ada Ahok, kan,"kata Hidayat di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Jumat (11/5).
Sebab kata Hidayat, Ahok sama sekali tak mengalami masalah terkait perlakuan dari sipir. Tak pernah juga terdengar Ahok mengalami masalah terkait makanan.
Kenapa dia enggak ada masalah tapi sebagian ada masalah. Ini, kan, berarti ada ketidakadilan perlakukan hukum," ujar Wakil Ketua MPR itu.
Tak hanya itu, Hidayat juga meminta agar pihak terkait membuka selebar-lebarnya informasi soal insiden tersebut. Jangan sampai masyarakat hanya bertanya-tanya kronologi dan permasalahan utama dari insiden yang menewaskan lima anggota kepolisian dan satu tahanan terorisi.
"Ini, kan, banyak menimbulkan pertanyaan, dibuka selebar-lebarnya informasi, agar tidak timbul banyak pertanyaan," kata Hidayat.
Kerusuhan yang terjadi pada Selasa (8/5) malam di Mako Brimob Depok selesai pada Kamis (10/5) pagi hari. Napi teroris yang semula melakukan penyerangan dan penyanderaan selama 38 jam itu menyerahkan diri tanpa syarat.
Kejadian ini menewaskan satu napi teroris dan lima orang anggota polisi. Sementara satu anggota polisi yang sempat disandera bisa dibebaskan dengan kondisi penuh luka.