bacaanonlineAvatar border
TS
bacaanonline
Berakhirnya Insiden Penyanderaan Teroris Mako Brimob

Berakhirnya Insiden Penyanderaan Teroris Mako Brimob – Kerusuhan yang berujung dengan penyanderaan akhirnya berakhir setelah 36 jam lebih. Penyanderaan yang dilakukan oleh napi teroris di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat tersebut berakhir pada 10 Mei 2018 pukul 07.15 WIB. Hal tersebut disampaikan oleh Wakapolri Komjen Syafruddin dalam jumpa pers di Mako Brimob. Kini para teroris yang melakukan aksi penyanderaan telah dipindah ke Lapas Nusa Kambangan.

Melalui jumpa pers nya, Wakapolri Komjen Syafruddin juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia atas suport, doa dan dukungan yang diberikan untuk menyelesaikan insiden tersebut. Dalam insiden penyanderaan tersebut, ada ratusan teroris yang ikut terlibat. Mereka juga disebut telah menyandera dan membunuh beberapa polisi hingga merampas semua senjata dari polisi yang menjadi korban penyanderaan.


Berakhirnya Insiden Penyanderaan Teroris Mako Brimob


Syafruddin juga menyebutkan bahwa para teroris yang melakukan penyanderaan tersebut menuntut sejumlah hal. Salah satunya adalah mereka meminta untuk dipertemukan dengan pimpinannya, Aman Abdurrahman yang juga sebagai terdakwa teroris bom Thamrin. Insiden penyanderaan tersebut juga membuat lima anggota polisi gugur dan satu orang dibebaskan, namun dengan keadaan terluka. Polisi yang bebas tersebut langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.


Syafruddin juga mengungkapkan bahwa para teroris yang melakukan penyanderaan merampas sekitar 30 senjata. Senjata yang dirmapas itu merupakan senjata hasil sitaan dari aparat kepolisian saat melawan teroris sebelumnya. Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto menduga para teroris telah menyiapkan senjata tajam sebelum kerusuhan terjadi. Saat ini pihak kepolisian masih melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Para anggota kepolisian yang melakukan olah TKP tersebut masih mencari bukti.


Sebanyak 155 teroris yang melakukan insiden penyanderaan tersebut sebelumnya telah terjadi perpecahan. Perpecahan tersebut terjadi karena ada satu kelompok yang menyetujui untuk melakukan kekerasan. Sedangan kelompok lainnya tidak menyetujui tentang adanya kekerasan yang dilakukan. Hal tersebut dijelaskan oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang ditemui di Mako Brimob, Depok.


Dalam keadaan tersebut, pihak kepolisian memberikan warning ke seluruh teroris. Hingga pada akhirnya 145 orang menyerahkan diri, sedangkan sebanyak 10 orang sempat melakukan perlawanan. Dalam perlawanan tersebut, pihak kepolisian terpaksa juga melawan mereka hingga akhirnya 10 orang teroris tersebut ikut menyerahkan diri. Tito menambahkan seluruh teroris tersebut kini telah dipindahkan ke Nusa kambangan, Cilacap, Jawa Tengah.


Sumber

Silakan kunjungi www.bacaanonline.comuntuk berita lainnya
0
1.2K
9
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan