Sumber gambar

Bagi Kaskuser pengguna setia jasa transportasi kereta api jarak jauh ada kabar gembira, dikabarkan PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan meluncurkan kereta premium terbaru yang memiliki fasilitas utama tempat tidur, yaa istilahnya Sleeper Train. Mereka berharap sleeper train ini sudah bisa beroperasi melayani penumpang kereta pada musim Angkutan Lebaran 2018.

Untuk tahap awal dan sekaligus melihat respon pasar, KAI memesan 4 unit sleeper train yang diproduksi di dalam negeri oleh PT INKA. Nantinya sleeper train ini akan disambung atau digabung dengan rangkaian kereta eksekutif reguler, bukan dalam rangkaian kereta khusus. Rencananya sleeper train ini akan beroperasi melayani penumpang rute Jakarta - Surabaya.

Bodi dari sleeper train ini menggunakan material stainless steel yang lebih tahan karat dengan stripping yang minimalis. Berbeda dengan material bodi kereta yang selama ini dipakai KAI, yakni mild steel.

Menurut Direktur Produksi PT INKA Bayu Waskito kursi tersebut dapat diluruskan hingga 170 derajat.

Untuk sarana hiburan, dilengkapi dengan monitor AVOD yang bisa dinikmati oleh masing-masing penumpang dan di bawah monitor AVOD terdapat ruang untuk kaki selonjoran

Disediakan juga laci kecil dan tempat gelas untuk menambah rasa nyaman penumpang selama perjalanan.

Kursi yang didominasi warna cokelat itu memiliki panjang sekitar 1 meter dan diletakkan menyerong. Untuk Kaskuser yang gemar membaca buku, koran, brosur atau apapun yang berupa media cetak jangan khawatir soal pencahayaan, karena pada sisi kanan penumpang terdapat lampu baca yang dapat digunakan menunjang aktivitas Agan. Satu unit sleeper train ini nantinya akan berisi 18 kursi tidur. Selain mendapatkan fasilitas layaknya kelas kelas satu di pesawat terbang, yakni tidur dengan nyaman sampai tujuan, penumpang juga sudah mendapatkan makan dan minum. "Kereta ini di atas eksekutif, karena bisa tidur. Yang pasti makan dan minum gratis," ujar Edi Sukmoro, Direktur Utama PT KAI yang dikutip dari republika.co.id

Menurut sejarah, sleeper train atau kereta tidur di Indonesia sebelumnya pernah ada di tahun 60-an, yakni rangkaian KA Bima yang melayani rute Gambir - Surabaya Gubeng via Purwokerto - Yogyakarta dan sekaligus merupakan salah satu KA ber-AC pertama yang beroperasi di Indonesia. Rangkaian KA Bima terdiri dari kereta tidur kelas 1 (SAGW), kereta tidur kelas 2 (SBGW), kereta makan (FW), pembangkit dan bagasi.

Kamar pada kereta SAGW terdiri dari 2 tempat tidur yang posisinya bertingkat. Pada saat awal perjalanan, tempat tidurnya dalam posisi terlipat dan sebagai gantinya penumpang duduk di kursi secara berhadapan. Di sebelahnya terdapat wastafel cuci tangan yang bisa dilipat, serta tempat untuk menyimpan botol air minum mineral untuk penumpang. Selain itu juga terdapat lemari untuk menyimpan pakaian.

Di tengah perjalanan, para penumpang akan diundang untuk makan malam di restorasi. Pada saat yang sama, petugas restorasi sibuk melipat kursi dan merubahnya menjadi tempat tidur.

Posisi tempat tidur pada kereta SBGW melintang terhadap arah perjalanan. Semua tempat tidur itu berada dalam kabin-kabin, dimana tiap kamar terdiri dari 3 tempat tidur yang posisinya bertingkat dan bersebelahan. Pada awal-awal perjalanan, biasanya tempat tidurnya selalu pada posisi dilipat. Dan penumpang duduk di kursi layaknya di kereta biasa. Hanya saja mereka berada di dalam kabin sendiri.

Saat makan tiba, para penumpang akan dipanggil untuk datang ke restorasi untuk servis makan. Biasanya panggilannya digilir per kereta, karena kapasitas restorasi yang terbatas. Pada saat penumpang menikmati sajian makan malam, para petugas restorasi sibuk melipat kursi dan mengubahnya menjadi tempat tidur.

Namun sayangnya, pengguna jasa kereta api tidak lama menikmati kenyamanan di kereta tidur. Walaupun okupansi dan keuntungan operasionalnya memuaskan, pada akhirnya kereta tidur KA Bima musti dihapus lebih karena alasan sosial yang berkembang, seperti digunakannya kamar tersebut untuk perbuatan mesum, ketimbang teknis ataupun finansial.