alad386Avatar border
TS
alad386
Debat Kedua : Emil Fasih Bicara Ekonomi, Puti Banyak Diam

Debat publik kedua Pilgub Jatim 2018 menjadi acuan publik menilai kapasitas personal dari dua pasangan calon. Publik seolah menunggu perdebatan sengit lanjutan antara dua Cawagub, Emil Elestianto Dardak dan Puti Guntur Soekarno.
 
Maklum saja, saat debat publik pertama, 10 April 2018 lalu, keduanya terlibat perdebatan sengit terkait gizi buruk di Jatim. Puti ‘menyerang’ dengan menyebut Trenggalek sebagai kabupaten stunting. Hal ini ditanggapi Emil dengan data yang menyebut Trenggalek tidak seperti yang diasumsikan oleh Puti.
 
Harapan publik terlihat bakal terpenuhi, karena sebelum debat Puti mendapat dukungan penuh dari ayahnya, Guntur Soekarno yang datang ke Surabaya untuk memberi support putrinya saat berdebat. Bahkan dalam akun Instagram Puti  disampaikan ada breafing yang diikuti oleh Gus Ipul dan Puti sebelum debat.

 
“Tadi saya sampaikan, Puti dalam debat kamu jangan lembek. Dalam debat harus offensif, tapi tetap dengan wajah senyum,” kata Guntur berpesan ke Puti.
 
Namun yang terjadi justru sebaliknya, hingga tiga segmen debat berlangsung selama 20 menit, keponakan Sukmawati Soekarnoputri itu nyaris ‘tak berbunyi’ dan membiarkan tandemnya, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) berdebat sendirian menghadapi aksi kolaborasi komplit Khofifah-Emil.
 
Puti baru buka suara ketika debat memasuki segmen ketiga selama 16 menit 80 detik. Itu pun karena diminta Gus Ipul, “Mbak Puti mungkin mau menambahkan,” katanya. Puti lantas tampil tapi hanya sekitar 50 detik sebelum segmen ketiga berakhir itupun Puti sempat salah ucap dengan manyampaikan tebal bala yang seharusnya tebar jala.
 
Sangat terlihat Gus Ipul ‘kelimpungan’ sendiri meladeni serangan Emil di segmen berikutnya, “Iya, sebenarnya sama sih pandangan kita. Tidak ada perbedaan. Tetapi intinya mungkin soal skala prioritas,” kata Gus Ipul menjawab pertanyaan Emil soal infrastruktur jalan.

 
Bahkan selama debat berlangsung pasangan Gus Ipul Puti sibuk membuka lembar demi lembar catatan yang mereka bawa. Berbeda dengan Khofifah-Emil yang terlihat percaya diri dengan data dan argumentasi yang benar.
 
Perjalanan Debat
 
SEGMEN 1:
Segmen satu diawali dengan pemaparan program kedua pasangan calon (paslon). Di segmen ini, Khofifah dan Gus Ipul adu program secara singkat, masing-masing diberi waktu dua menit.
 
SEGMEN 2:
Di segmen ini, paslon menjawab pertanyaan dari panelis. Pertanyaan pertama diambil Gus Ipul, lalu dibacakan Rektor Universitas Jember (UNEJ) Mohammad Hasan terkait sektor pertanian .

 
Selama dua menit, lewat Gus Ipul, paslon nomor dua memaparkan jawabannya. Setelahnya, paslon nomor satu menjawab pertanyaan dan durasi yang sama. Bedanya, jika Puti hanya duduk manis melihat Gus Ipul memberikan jawaban, Khofifah-Emil langsung berkolaborasi saling mengisi jawaban.
 
Selama satu menit, paslon nomor satu lalu menanggapi jawaban paslon nomor dua. Emil begitu kompak dengan Khofifah. Beda dengan paslon nomor dua menanggapi, lagi-lagi Gus Ipul ‘berkeringat’ tanpa bantuan Puti.
 
Selanjutnya, paslon nomor satu mengambil pertanyaan dan dibacakan Prof Nuhfil Hanan dari Universitas Brawijaya (Unbraw) Malang terkait infrastruktur.
 
Lewat Emil, paslon nomor satu memberi jawaban selama dua menit. Begitu pula dengan paslon nomor dua, jawaban diberikan Gus Ipul sementara Puti tak kunjung ‘berbunyi’. Belum beranjak dari duduk manisnya.
 
Pun saat paslon nomor dua selama satu menit menanggapi jawaban paslon nomor satu. Meski Gus Ipul mulai terdengar parau, Puti masih terdiam di tempat duduknya.

 
Selanjutnya paslon nomor satu lewat Khofifah menanggapi jawab paslon nomor dua. Praktis, selama 10 menit dua sesi debat berjalan, Puti hanya membiarkan Gus Ipul sendirian meladeni kolaborasi komplit Khofifah-Emil.
 
SEGMEN 3:
Dua paslon kemudian diuji panelis untuk menjawab permasalahan dengan studi kasus. Paslon nomor satu mengambil pertanyaan yang kemudian dibacakan Arif Hoetoro, panelis dari Unibraw Malang terkait sumber energi terbarukan.
 
Selama dua menit, lewat Emil paslon nomor satu menjawab pertanyaan, sedangkan paslon nomor dua lewat Gus Ipul. Lalu paslon nomor dua menanggapi paslon nomor satu, lagi-lagi Gus Ipul yang memberikan jawaban dan Puti masih terdiam.
 
Giliran nomor satu menanggapi jawaban paslon nomor dua, Emil dengan dandanan profesional muda tampil sangat percaya diri, mengingat sumber energi merupakan salah satu keahliannya.
 
Selanjutnya, paslon nomor dua giliran mengambil pertanyaan dan dibacakan panelis Nurul Barizah dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya terkait tata ruang provinsi.
 
Gus Ipul, sekali lagi, mewakili paslon nomor dua untuk menjawab pertanyaan selama dua menit dan Puti tetap tak beranjak dari duduknya. Baru di detik 80 dari 120 detik jatah waktu, Gus Ipul meminta Puti untuk tampil, “Mungkin Mbak Putih mau menambahkan,” pintanya.
 
Ruangan debat pun sedikit riuh, terutama dari kubu pendukung Khofifah-Emil, karena sepanjang 16 menit 80 detik kader PDIP itu baru ‘berbunyi’. Itupun hanya sekitar 50 detik menambahkan jawaban Gus Ipul sebelum segmen ketiga berakhir.
 
Setelahnya, lewat Khofifah paslon nomor satu menjawab pertanyaan yang sama dari penalis selama dua menit. Kekompakan paslon nomor satu kian terlihat, saat menanggapi jawaban paslon nomor dua selama satu menit, giliran Emil yang tampil.
 
Nah, giliran paslon nomor dua menanggapi jawaban paslon nomor satu, Puti kembali tak ‘berbunyi’ dan Gus Ipul lagi-lagi sendirian memberikan jawaban selama satu menit.
 
Jika ditotal, selama 20 menit tiga segmen berlangsung, Puti hanya bicara selama 50 detik saja. Mantan anggota Komisi X DPR RI Dapil Jawa Barat X itu baru ‘berbunyi’ saat segmen antar-Cawagub saling bertanya.
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
647
1
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan