- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Mengintip Kerennya Pameran Seniman Dunia Ternama Yayoi Kusama di Indonesia
TS
mthayayaya
Mengintip Kerennya Pameran Seniman Dunia Ternama Yayoi Kusama di Indonesia
Setelah sukses dengan pameran perdana bertajuk Seni Berubah Dunia Berubah yang telah dikunjungi lebih dari 100.000 pengunjung, Museum Seni Modern dan Kontemporer di Nusantara alias Museum MACAN kembali akan menyuguhkan pameran seni kontemporer tak kalah menarik Gan!
Kali ini Museum MACAN akan menyajikan pameran skala besar pertama karya Yayoi Kusama ke publik Indonesia pada 12 Mei hingga 9 September 2018 mendatang dalam pameran
YAYOI KUSAMA: LIFE IS THE HEART OF A RAINBOW.
YAYOI KUSAMA: LIFE IS THE HEART OF A RAINBOW merupakan pameran survei yang akan menampilkan perkembangan karya-karya yang dibuat sang ikon seni kontemporer abad 21 yakni Yayoi Kusama dalam 70 tahun dekade berkarya hingga kini. Akan ada 130 karya Yayoi Kusama dalam bentuk lukisan, patung dan karya di atas kertas serta instalasi yang bisa pengunjung nikmati di pameran kali ini.
Museum MACAN sendiri akan menjadi lokasi ketiga sekaligus terakhir dari pameran internasional tersebut yang sebelumnya telah sukses digelar di National Gallery Singapore (NGS) dan Queensland Art Gallery | Gallery of Modern Art di Australia (QAGOMA). Itu sebabnya pameran ini menjadi kesempatan langka bagi pengunjung regional dan global untuk bisa menikmati beragam ekspresi artistik Yayoi Kusama secara langsung Gan!
Konferensi Pers pameran Yayoi Kusama di Museum MACAN. (7/5). (Dok.Pribadi)
Hal ini senada seperti yang diucapkan oleh Aaron Seeto, Direktur Museum MACAN dalam media preview yang dilaksanakan pada Senin (7/5) silam. Menurutnya mengunjungi pameran Yayoi Kusama adalah sebuah pengalaman yang luar biasa di mana pengunjung dapat mengakses dunia, metode, ide dan inspirasi sang seniman. Pengunjung diajak untuk mengalami langsung Yayoi Kusama sebagai sebuah fenomena seni. Itu sebabnya Aaron pun mengajak para pencinta seni dan budaya untuk dapat mengapresiasi pameran ini.
“ Museum kami dengan bangga mempersembahkan sebuah pameran yang berkaliber internasional ini untuk publik Indonseia dan regional. Saya mengajak semua pencinta seni dan budaya untuk mengapresiasi pameran ini.” ungkapnya.
Dok.Pribadi
Menikmati karya sembari melihat perkembangan seorang Yayoi Kusama
KASKUS berkesempatan untuk mengintip ke dalam pameran Yayoi Kusama : Life is The Heart of Rainbow beberapa waktu lalu dalam kesempatan media preview yang diberikan pihak Museum MACAN kepada awak media. Satu kata yang bisa mewakili pengalaman singkat melihat karya Yayoi Kusama tersebut Gan! KEREN!!
Pengunjung yang hadir ke dalam arena pameran disambut dengan instalasi Dots Obsession. Sebuah karya yang menjadi refleksi atas obsesi Yayoi Kusama terhadap polkadot yang memang sudah menjadi bagian dari halusinasinya sejak masa kecil.
Pengunjung berfoto di dalam Dots Obsession (Dok.Pribadi)
Ada pula instalasi Narcissus Garden yang merupakan salah satu karya yang jadi penampilan publik kontroversial dari Yayoi Kusama di bagian dalam area pameran.
Instalasi Narcissus Garden (Dok.Pribadi)
Tak hanya diajak untuk menikmati karya, pengunjung yang datang pun diajak untuk mengenal lebih dekat perkembangan dari awal dari awal kemunculan motif-motif dan karya Yayoi Kusama itu sendiri. Itu sebabnya karya Yayoi Kusama pun dipajang berdasarkan urutan waktu. Mulai dari saat ia mengawali karirnya di Jepang pada awal tahun 1950-an, lalu pindah ke New York di tahun 1960-an hingga kembali lagi ke Jepang di tahun 1973 di mana Kusama hidup dan berkarya hingga kini yang kesemuanya dikelompokkan beberapa fase, mulai dari Early Works, Infinity Nets, Experiments in Japan, dan My Eternal Soul.
Asri Winata, Asisten Kurator Museum MACAN memberikan penjelasan kepada awak media tentang salah satu karya Yayoi Kusama (Dok.Pribadi)
Di fase Early Works, pengunjung akan dibawa melihat eksperimen lukis awal Yayoi Kusama di awal karirnya saat ia merekam halusinasi yang ia kerap alami ke dalam gambar. Di fase Infinity Nets, pengunjung akan diajak melihat seri karya yang konsisten Kusama buat sejak akhir tahun 1950-an yang menampilkan karya dengan perspektif gaya tak beraturan serta ketiadaan titik fokus yang mengabaikan struktur lukisan dan aturan komposisi baku.
Dalam fase Experiments in Japan, pengunjung akan dibuat terpukau kembali dengan karya-karyanya Yayoi yang ia buat meski saat itu pindah di sebuah rumah sakit jiwa di Tokyo. Di fase ini, Agan akan melihat kembali dominasi motif polkadot, bunga dan labu kembali muncul dalam karya Yayoi, bersamaan dengan munculnya patung-patung lunak dan karya berskala besar lainnya.
Instalasi The Spirit of The Pumkins Cended Into The Heavens (Dok.Pribadi)
Salah satu yang menarik perhatian di bagian Experiments in Japan adalah keberadaan instalasi THE SPIRIT OF THE PUMPKINS CENDED INTO THE HEAVENS (2015). Sebuah instalasi di mana ruangan dipenuhi dengan polkadot hitam dan kuning dengan keberadaan kotak cermin di tengah ruangan dengan lubang tempat pengunjung untuk mengintip ke dalamnya yang akan membawa pengunjung seakan berada di dunia imajinasi yang penuh dengan labu berpolkadot.
Mengintip ke bagian dalam kotak cermin di instalasi The Spirit of The Pumkins Cended Into The Heavens (Dok.Pribadi)
Terakhir, pada bagian akhir yakni My Eternal Soul, pengunjung juga dibawa untuk menikmati seri lukisan Yayoi Kusama terbesar yang telah ditekuni sang seniman dari 2009 dan masih berlanjut hingga sekarang. Dalam bagian ini, Agan akan disuguhkan sebagian dari 500 lukisan tunggal yang telah Yayoi buat dalam seri My Eternal Soul yang menggabungkan bentuk figuratif dan abstrak seperti gambaran bunga, mata, profil wajah, polkadot dan jaring yang berdampingan dengan ikonografi baru.
Deretan lukisan dalam seri My Eternal Soul milik Yayoi Kusama (Dok.Pribadi)
Selain karya-karya yang terbagi dalam beberapa fase tersebut, Agan juga akan disuguhi karya populer dari Yayoi Kusama lainnya. Seperti Infinity Mirrored Room yang sebelumnya sempat dipamerkan Museum MACAN sebelumnya, serta The Obliteration Room yang ditampilkan di lantai 6 museum di mana pengunjung dapat berpartisipasi menempelkan stiker polkadot warna warni di seluruh permukaan instalasi ini.
Pengunjung berfoto di depan lukisan karya Yayoi Kusama (Dok. Pribadi)
Pameran YAYOI KUSAMA: LIFE IS THE HEART OF A RAINBOW ini sendiri akan dibuka dalam dua periode pameran. Batch pertama pada 12 Mei hingga 14 Juni, sementara batch kedua dibuka pada 18 Juni hingga 9 September 2018 nanti. Tiketnya pun sudah bisa dibeli dari sekarang di website resmi Museum MACAN Gan.
Salah satu penampakan dalam salah satu instalasi peek show yang ada di pameran (Dok.Pribadi)
Jadi untuk penikmat seni yang nggak mau ketinggalan kesempatan langka menikmati karya seniman dunia ternama Yayoi Kusama ini wajib banget datang ke sini nih! Kapan lagi bisa melihat langsung pameran karya seni Yayoi Kusama di Indonesia Gan!
Tapi ingat! Datang ke sini jangan sampai keasikan selfie sampai lupa diri ya! Jangan lupa untuk tetap nikmati dan hargai karya seni yang ditampilkan dengan tidak melanggar aturan museum yang sudah ditentukan!
Yayoi Kusama bernyanyi di dalam video Song of a manhattan suicide addict turut ditampilkan untuk pengunjung (Dok.Pribadi)
Kali ini Museum MACAN akan menyajikan pameran skala besar pertama karya Yayoi Kusama ke publik Indonesia pada 12 Mei hingga 9 September 2018 mendatang dalam pameran
YAYOI KUSAMA: LIFE IS THE HEART OF A RAINBOW.
YAYOI KUSAMA: LIFE IS THE HEART OF A RAINBOW merupakan pameran survei yang akan menampilkan perkembangan karya-karya yang dibuat sang ikon seni kontemporer abad 21 yakni Yayoi Kusama dalam 70 tahun dekade berkarya hingga kini. Akan ada 130 karya Yayoi Kusama dalam bentuk lukisan, patung dan karya di atas kertas serta instalasi yang bisa pengunjung nikmati di pameran kali ini.
Museum MACAN sendiri akan menjadi lokasi ketiga sekaligus terakhir dari pameran internasional tersebut yang sebelumnya telah sukses digelar di National Gallery Singapore (NGS) dan Queensland Art Gallery | Gallery of Modern Art di Australia (QAGOMA). Itu sebabnya pameran ini menjadi kesempatan langka bagi pengunjung regional dan global untuk bisa menikmati beragam ekspresi artistik Yayoi Kusama secara langsung Gan!
Konferensi Pers pameran Yayoi Kusama di Museum MACAN. (7/5). (Dok.Pribadi)
Hal ini senada seperti yang diucapkan oleh Aaron Seeto, Direktur Museum MACAN dalam media preview yang dilaksanakan pada Senin (7/5) silam. Menurutnya mengunjungi pameran Yayoi Kusama adalah sebuah pengalaman yang luar biasa di mana pengunjung dapat mengakses dunia, metode, ide dan inspirasi sang seniman. Pengunjung diajak untuk mengalami langsung Yayoi Kusama sebagai sebuah fenomena seni. Itu sebabnya Aaron pun mengajak para pencinta seni dan budaya untuk dapat mengapresiasi pameran ini.
“ Museum kami dengan bangga mempersembahkan sebuah pameran yang berkaliber internasional ini untuk publik Indonseia dan regional. Saya mengajak semua pencinta seni dan budaya untuk mengapresiasi pameran ini.” ungkapnya.
Dok.Pribadi
Menikmati karya sembari melihat perkembangan seorang Yayoi Kusama
KASKUS berkesempatan untuk mengintip ke dalam pameran Yayoi Kusama : Life is The Heart of Rainbow beberapa waktu lalu dalam kesempatan media preview yang diberikan pihak Museum MACAN kepada awak media. Satu kata yang bisa mewakili pengalaman singkat melihat karya Yayoi Kusama tersebut Gan! KEREN!!
Pengunjung yang hadir ke dalam arena pameran disambut dengan instalasi Dots Obsession. Sebuah karya yang menjadi refleksi atas obsesi Yayoi Kusama terhadap polkadot yang memang sudah menjadi bagian dari halusinasinya sejak masa kecil.
Pengunjung berfoto di dalam Dots Obsession (Dok.Pribadi)
Ada pula instalasi Narcissus Garden yang merupakan salah satu karya yang jadi penampilan publik kontroversial dari Yayoi Kusama di bagian dalam area pameran.
Instalasi Narcissus Garden (Dok.Pribadi)
Tak hanya diajak untuk menikmati karya, pengunjung yang datang pun diajak untuk mengenal lebih dekat perkembangan dari awal dari awal kemunculan motif-motif dan karya Yayoi Kusama itu sendiri. Itu sebabnya karya Yayoi Kusama pun dipajang berdasarkan urutan waktu. Mulai dari saat ia mengawali karirnya di Jepang pada awal tahun 1950-an, lalu pindah ke New York di tahun 1960-an hingga kembali lagi ke Jepang di tahun 1973 di mana Kusama hidup dan berkarya hingga kini yang kesemuanya dikelompokkan beberapa fase, mulai dari Early Works, Infinity Nets, Experiments in Japan, dan My Eternal Soul.
Asri Winata, Asisten Kurator Museum MACAN memberikan penjelasan kepada awak media tentang salah satu karya Yayoi Kusama (Dok.Pribadi)
Di fase Early Works, pengunjung akan dibawa melihat eksperimen lukis awal Yayoi Kusama di awal karirnya saat ia merekam halusinasi yang ia kerap alami ke dalam gambar. Di fase Infinity Nets, pengunjung akan diajak melihat seri karya yang konsisten Kusama buat sejak akhir tahun 1950-an yang menampilkan karya dengan perspektif gaya tak beraturan serta ketiadaan titik fokus yang mengabaikan struktur lukisan dan aturan komposisi baku.
Dalam fase Experiments in Japan, pengunjung akan dibuat terpukau kembali dengan karya-karyanya Yayoi yang ia buat meski saat itu pindah di sebuah rumah sakit jiwa di Tokyo. Di fase ini, Agan akan melihat kembali dominasi motif polkadot, bunga dan labu kembali muncul dalam karya Yayoi, bersamaan dengan munculnya patung-patung lunak dan karya berskala besar lainnya.
Instalasi The Spirit of The Pumkins Cended Into The Heavens (Dok.Pribadi)
Salah satu yang menarik perhatian di bagian Experiments in Japan adalah keberadaan instalasi THE SPIRIT OF THE PUMPKINS CENDED INTO THE HEAVENS (2015). Sebuah instalasi di mana ruangan dipenuhi dengan polkadot hitam dan kuning dengan keberadaan kotak cermin di tengah ruangan dengan lubang tempat pengunjung untuk mengintip ke dalamnya yang akan membawa pengunjung seakan berada di dunia imajinasi yang penuh dengan labu berpolkadot.
Mengintip ke bagian dalam kotak cermin di instalasi The Spirit of The Pumkins Cended Into The Heavens (Dok.Pribadi)
Terakhir, pada bagian akhir yakni My Eternal Soul, pengunjung juga dibawa untuk menikmati seri lukisan Yayoi Kusama terbesar yang telah ditekuni sang seniman dari 2009 dan masih berlanjut hingga sekarang. Dalam bagian ini, Agan akan disuguhkan sebagian dari 500 lukisan tunggal yang telah Yayoi buat dalam seri My Eternal Soul yang menggabungkan bentuk figuratif dan abstrak seperti gambaran bunga, mata, profil wajah, polkadot dan jaring yang berdampingan dengan ikonografi baru.
Deretan lukisan dalam seri My Eternal Soul milik Yayoi Kusama (Dok.Pribadi)
Selain karya-karya yang terbagi dalam beberapa fase tersebut, Agan juga akan disuguhi karya populer dari Yayoi Kusama lainnya. Seperti Infinity Mirrored Room yang sebelumnya sempat dipamerkan Museum MACAN sebelumnya, serta The Obliteration Room yang ditampilkan di lantai 6 museum di mana pengunjung dapat berpartisipasi menempelkan stiker polkadot warna warni di seluruh permukaan instalasi ini.
Pengunjung berfoto di depan lukisan karya Yayoi Kusama (Dok. Pribadi)
Pameran YAYOI KUSAMA: LIFE IS THE HEART OF A RAINBOW ini sendiri akan dibuka dalam dua periode pameran. Batch pertama pada 12 Mei hingga 14 Juni, sementara batch kedua dibuka pada 18 Juni hingga 9 September 2018 nanti. Tiketnya pun sudah bisa dibeli dari sekarang di website resmi Museum MACAN Gan.
Salah satu penampakan dalam salah satu instalasi peek show yang ada di pameran (Dok.Pribadi)
Jadi untuk penikmat seni yang nggak mau ketinggalan kesempatan langka menikmati karya seniman dunia ternama Yayoi Kusama ini wajib banget datang ke sini nih! Kapan lagi bisa melihat langsung pameran karya seni Yayoi Kusama di Indonesia Gan!
Tapi ingat! Datang ke sini jangan sampai keasikan selfie sampai lupa diri ya! Jangan lupa untuk tetap nikmati dan hargai karya seni yang ditampilkan dengan tidak melanggar aturan museum yang sudah ditentukan!
Yayoi Kusama bernyanyi di dalam video Song of a manhattan suicide addict turut ditampilkan untuk pengunjung (Dok.Pribadi)
Diubah oleh mthayayaya 19-06-2018 15:28
1
1.5K
8
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan