riceudukAvatar border
TS
riceuduk
Perkembangan Industri VR di Indonesia: Berkembang atau tertinggal?
Pada tahun 2012, dunia seakan-akan tertuju pada sebuah teknologi terbaru yang memungkinkan para pecinta game/gamers mampu bermain sekaligus diajak untuk langsung merasakan situasi didalam game yang mereka mainkan, yang bernama Virtual Reality(VR). Game yang menggunakan teknologi VR ini mampu memberikan suasana baru untuk para gamers yang biasanya hanya memainkan permainan mereka dengan berhadapan dengan layar playstation atau komputer mereka, kini mereka diajak untuk terlibat langsung dalam suasana game tersebut dengan console yang memungkinkan mereka bergerak dan benar benar merasakan apa yang terjadi dalam permainan tersebut.
            Perangkat VR inipun semakin terkenal ketika para youtuber yang sudah bernama seperti pewdiepie mulai memainkan game yang di support oleh VR, dan mulai memperkenalkan tajinya sebagai pendatang baru dalam industri game. Occulust Rift sebagai salah satu produser perangkat ini benar benar jeli untuk memanfaatkan inovasi dalam teknologi ini untuk ditambahkan dalam perangkat game. Namun seakan tidak mau kalah, vendor-vendor lain pun mulai bermunculan untuk menyaingi dominasi occulust rift dalam industri VR. Sebut saja Galaxy Gear milik samsung dan hololens milik microsoft, serta Playstation VR milik Sony.
            Di Indonesia sendiri, teknologi VR telat merambat dan mulai menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan. Bahkan menurut CEO dari Antarupa studios, salah satu perusahan pengembang teknologi VR, Indonesia merupakan salah satu yang patut diperhitungkan. Salah satu hasil yang patut dibanggakan dari Indonesia adalah  The VR Journey to Indonesia di World Expo Milano yang membuat Indonesia menjadi salah satu negara yang paling sering dikunjungi selama acara tersebut.
            Bahkan, kurang lebih sudah ada 13 perusahan teknologi yang mengembakan teknologi VR di Indonesia! Beberapa perusahaan tersebut adalah Shinta VR, Octagon Studio, Primetech, Avergo, Omni VR, dan masih banyak lagi. Ke 13 perusahaan tersebut bahkan tercantum dalam Indonesian VR/AR association(INVRA). INVRA sudah memiliki target jangka panjang dengan target utama yaitu mensosialisasikan apa itu VR dan penggunaannya dalam kehidupan masyarakat Indonesia sehingga pada nantinya karena industri VR yang semakin berkembang, mereka dapat menciptakan produk dan menjadi inovasi unggulan dalam hal teknologi VR di Indonesia dan pada nantinya INVRA mampu menerapkan minimum standar dan kualitas baik software maupun hardware dalam perkembangan VR di Indonesia.



(Begini nih vision yang kita lihat ketika bermain Playstation VR)


(Salah satu momen ketika Pewdiepie mencoba perangkat VR buatan HTC yaitu HTC VIVE)
0
982
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan