Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kumparanAvatar border
TS
MOD
kumparan
Masyarakat Masih Batasi Belanja, Konsumsi Rumah Tangga Stagnan
Masyarakat Masih Batasi Belanja, Konsumsi Rumah Tangga Stagnan

Pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang kuartal I 2018 mencapai 5,06% secara tahunan atau year on year (yoy). Selama periode tersebut, komponen konsumsi rumah tangga yang menjadi penyumbang terbesar Produk Domesti Bruto (PDB) masih stagnan.

Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), pada kuartal pertama tahun ini konsumsi rumah tangga hanya tumbuh 4,95% (yoy), naik tipis dari kuartal pertama 2017 yang sebesar 4,94% (yoy). 

Meskipun seluruh sektor yang berhubungan dengan komponen ini naik, utamanya pada kelompok restoran dan hotel, dan kelompok kesehatan dan pendidikan, konsumsi rumah tangga tak mampu menyentuh 5%.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan belum bangkitnya pertumbuhan konsumsi dalam tiga bulan awal tahun ini, karena disebabkan beberapa hal. Salah satunya pendapatan masyarakat yang digunakan untuk konsumsi kuartal I 2018 lebih rendah dari kuartal I 2017.

"Uangnya untuk apa? ada yang ditabung atau yang untuk investasi," kata Suhariyanto di Gedung BPS, Jakarta, Senin (7/5).

Selain itu, sektor makanan dan minuman selain restoran hanya tumbuh 5,12% (yoy), melambat dibandingkan kuartal pertama tahun lalu sebesar 5,24% (yoy). Kondisi yang sama juga terjadi di sektor transportasi dan komunikasi yang hanya tumbuh 4,92% (yoy), melambat dibanding kuartal I 2017 sebesar 5,3% (yoy).

"Peranan keduanya besar sekali. Makanan dan minuman selain restoran saja, menyumbang 40% konsumsi rumah tangga. Artinya ada switching dari konsumen. Sebab yang naik nonmakanan, yang makanan dikurangi," jelasnya.

Kenaikan penyaluran bantuan sosial (bansos) sebesar 87,61% (yoy), kenaikan nilai tukar petani (NTP), dan kenaikan upah minimum provinsi (UMP) tak begitu signifikan mendorong konsumsi rumah tangga.

Sebab, persentase pengeluaran kelompok 40% masyarakat kelas bawah ini hanya menyumbang 17% terhadap total konsumsi rumah tangga. "Karena konsumsi lebih dipengaruhi masyarakat kelas menengah atas," kata dia.

Meski demikian, pihaknya berharap pengeluaran masyarakat akan meningkat di kuartal II tahun ini, sejalan dengan adanya puasa dan Lebaran, Asian Games, Pilkada, serta Annual Meeting IMF-World Bank.

"Konsumsi rumah tangga masih bisa lebih tinggi lagi, karena selama tahun ini ada banyak momentum penting, mulai dari Ramadhan dan Lebaran, Pilkada, Asian Games, dan Annual Meeting IMF World Bank," katanya.



Sumber : https://kumparan.com/@kumparanbisnis...tangga-stagnan

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Masyarakat Masih Batasi Belanja, Konsumsi Rumah Tangga Stagnan Masyarakat Masih Batasi Belanja, Konsumsi Rumah Tangga Stagnan

- Masyarakat Masih Batasi Belanja, Konsumsi Rumah Tangga Stagnan Lulusan SMK dan Diploma Paling Banyak Menganggur

- Masyarakat Masih Batasi Belanja, Konsumsi Rumah Tangga Stagnan BPS: Libur Lebaran 11 Hari Genjot Konsumsi Masyarakat Menengah Atas

tata604Avatar border
anasabilaAvatar border
anasabila dan tata604 memberi reputasi
2
289
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan