Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kumparanAvatar border
TS
MOD
kumparan
Manajer Arsenal yang Baru, Bersiaplah dengan Teriakan Wenger
Manajer Arsenal yang Baru, Bersiaplah dengan Teriakan Wenger

Setiap orang punya cara sendiri untuk mengakhiri suatu periode. Ada yang mengakhiri dengan diam-diam. Ada yang memilih untuk makan-makan dan bercanda dengan teman-teman terdekat. Ada yang sibuk menyusun daftar apa-apa saja yang harus dikerjakan setelahnya. Ada pula yang tak ambil pusing lalu mengambil libur panjang sendirian.

Lantas, Arsene Wenger mengakhiri kariernya sebagai menajer Arsenal dengan memantik gelak tawa.

Salah satu hari terpenting di sepanjang sejarah Arsenal akhirnya datang juga. Di Emirates Stadium, Wenger memainkan pertandingan kandang terakhirnya sebagai manajer Arsenal. Kebanyakan penonton datang ke stadion dengan kostum merah. 

Wenger memasuki lapangan dengan penghormatan penuh. Ia melangkah mantap dari lorong Emirates dengan iring-iringan nyanyian 'One Arsene Wenger There's Only One Arsene Wenger'.

Guard of Honor yang dibentuk oleh 11 pemain Arsenal dan 11 pemain Burnley, lengkap dengan sang manajer, Sean Dyche, menjadi penanda berakhirnya satu era dan segera dimulainya era yang baru. 

Pada akhirnya, perpisahan Wenger berlangsung khidmat dan layak. Burnley berhasil dikalahkan dengan skor telak 5-0. Pesta gol menjadi pesta perpisahan, perayaan gol demi gol menjadi perayaan atas apa-apa yang sudah dilakukan Wenger selama 22 tahun.

Namun, semeriah-meriahnya pesta, perpisahan tak akan menjadi hal yang menyenangan bagi banyak orang. Bila ada yang bisa menerawang jauh ke kedalaman hati dan otak para penggawa Arsenal, perasaan ganjil pasti bakal mendominasi. Perpisahan setelah 22 tahun kebersamaan tentu bukan hal yang dapat diterima begitu saja dengan mudah, dengan biasa-biasa, dengan segera.

Lantas, humor ala Wenger yang mungkin sudah menjadi keahliannya selama 22 tahun menjadi hadiah yang diberikannya di konferensi pers terakhirnya sebagai manajer Arsenal.

"Saya akan merasa senang untuk duduk di North Bank lagi. Kalian tahu hal positif apa yang bisa terima dari hal ini? Di North Bank, saya bisa berteriak kepada manajer yang baru!"

Tentu saja ucapannya itu memancing gelak tawa. Semua orang tahu sepanas apa stadion penonton saat Wenger memimpin laga. Tribune penonton tak hanya memperdengarkan dukungan dan nyanyian yang membakar semangat para pemain Arsenal, tetapi seruan kepada Wenger untuk segera turun dari jabatannya sebagai manajer.

Dalam beberapa musim terakhir, yang menjadi arena yang mempertemukan dua kubu yang berbeda dan bertentangan tak hanya lapangan, tapi tribune penonton. Untuk tempat yang disebutkan terakhir, ia menampilkan pertarungan antara kubu 'Wenger Stays' dan 'Wenger Out'

Dan lewat candaannya itu, Wenger seolah ingin menegaskan, 'Hei, kali ini saya punya hak untuk menyuarakan hal yang sama. Jadi, siapa pun yang jadi manajernya, jangan main-main."

Namun, di antara guyonan ala Wenger itu, tetap ada getir. Sebabnya, perpisahan Wenger tak bisa disebut manis. Wenger gagal mempersembahkan gelar juara apa pun di musim terakhirnya bersama Arsenal.

"Ambisi saya adalah untuk selalu memenangi gelar juara dengan cara yang berkelas. Saat Anda ada di klub besar, saya pikir, Anda bakal memikul satu tanggung jawab: memberikan pengalaman spesial kepada para suporter," tutur Wenger di konferensi pers usai laga, dilansir The Independent.





Sebelum melakoni konferensi pers terakhir, Wenger dipersilakan untuk menyampaikan pidatonya di hadapan publik Emirates. Setelah berpidato, ia berjalan mengelilingi stadion dan memberikan dasinya kepada seorang anak kecil. Hal terakhir adalah cara yang tak biasa untuk mengakhiri sebuah era yang panjang.

"Untungnya, dalam pekerjaan ini, saya belajar untuk terputus dengan diri sendiri. Akibatnya, saya tidak akan menganalisis lagi, tidak akan mengungkit-ungkit lagi perasaan saya di setiap laga. Inilah yang saya pelajari selama 20 tahun belakangan."

"Pelajaran ini membuat saya dapat berkata dengan mantap di setiap laga, bahkan saat saya mendapat hasil yang mengecewakan: Oke, lupakan segala sesuatu tentang diri saya. Satu-satunya hal yang harus saya pedulikan adalah membereskan masalah yang muncul di setiap pertandingan," ungkap Wenger menambahkan.

Serupa dengan momen-momen terakhirnya bersama Arsenal di ujung laga melawan Burnley tadi, Wenger juga menutup konferensi pers ini dengan khidmat. Di akhir, ia menegaskan bahwa keputusannya untuk hengkang dari Arsenal itu juga bukan perkara asal-asalan. Ada satu tujuan besar yang membuatnya berani mengambil keputusan 'berani' macam itu.

"Terkadang, pergi ke tempat lain adalah cara untuk membahagiakan orang-orang. Inilah akhir dari cerita saya bersama Arsenal."

Wenger menutup ucapannya dengan tersenyum. Mengutip omongan seorang penulis, semoga senyuman Wenger itu menjadi huruf-huruf syukur yang tidak bisa dilafalkan, yang menjadi penanda bahwa ia berhasil menuntaskan tugas terbesarnya: menyelesaikan ceritanya bersama Arsenal.





Sumber : https://kumparan.com/@kumparanbola/m...eriakan-wenger

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Manajer Arsenal yang Baru, Bersiaplah dengan Teriakan Wenger Manajer Arsenal yang Baru, Bersiaplah dengan Teriakan Wenger

- Manajer Arsenal yang Baru, Bersiaplah dengan Teriakan Wenger Ada Sir Alex Ferguson di Pesta Juara Manchester City

- Manajer Arsenal yang Baru, Bersiaplah dengan Teriakan Wenger Klopp Tak Senang dengan Aksi 'Diving' Salah di Laga Melawan Chelsea

tata604Avatar border
anasabilaAvatar border
anasabila dan tata604 memberi reputasi
2
232
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan