- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kabar Terbaru Alvaro, Bocah Korban Ledakan Bom Molotov di Gereja Samarinda


TS
InRealLife
Kabar Terbaru Alvaro, Bocah Korban Ledakan Bom Molotov di Gereja Samarinda
http://jabar.tribunnews.com/2018/05/...reja-samarinda
Judul disingkat karena aslinya kepanjangan.
Foto agak DP, saya kasih linknya saja: http://cdn2.tstatic.net/jabar/foto/b...506_204406.jpg
Berita juga berisi nomor rekening, tapi tidak saya tampilkan di sini. Bagi yang ingin tahu lebih lanjut bisa ke link berita aslinya.
Apapun alasannya, terorisme itu biadab. Mau itu atas nama Islamisme, Zionisme, rasisme, atau ideologi lainnya, sama saja. Ideologi merendahkan derajat manusia menjadi budak dan korban gagasan.
Quote:
Bikin Haru! Begini Kabar Terbaru Alvaro, Bocah Korban Ledakan Bom Molotov di Gereja Samarinda
Minggu, 6 Mei 2018 20:46
TRIBUNJABAR.ID - Hampir dua tahun berlalu pascainsiden ledakan bom molotov di depan Gereja Oikumene, Samarinda, Kalimantan Timur.
Peristiwa yang terjadi pada Minggu (13/11/2016) sekitar pukul 10.00 Wita itu, begitu menghebohkan publik.
Kala itu, seseorang melemparkan bom molotov di depan Gereja Oikumene. Bom meledak di sela ibadah Minggu.
Terdapat empat orang menjadi korban, seluruhnya adalah balita.
Satu korban, Intan Marbun, meninggal dunia setelah menjalani perawatan.
Selain itu ada tiga korban lagi yang menjalani perawatan di rumah sakit.
Baru-baru ini, satu korban bernama Alvaro mendadak jadi perbincangan warganet.
Hal itu disebabkan karena satu unggahan pemilik akun Facebook Birgaldo Sinaga yang menginformasikan kondisi terbaru bocah yang bercita-cita menjadi polisi itu.
Berdasarkan penjelasan Birgaldo, kini Alvaro masih menjalani sejumlah proses penyembuhan.
Selain menjelaskan kabar terbaru Alvaro, Birgaldo juga mengajak orang-orang untuk menyadari bahwa sekarang ada anak tak berdosa sedang berjuang untuk sembuh.
Kata-kata yang ditulisnya begitu menyentuh sehingga menuai banyak respons dari warganet.
Hingga berita ini diterbitkan, unggahan Birgaldo sudah dibagikan sebanyak 1.008 kali.
Berikut unggahan selengkapnya:
BERTAHAN YA ALVARO
Di tengah hiruk pikuk keriuhan suara sahut2an cebong dan kampret, kemarin Ibu Alvaro, bocah korban bom molotov Samarinda mengirim pesan pada saya.
Pesannya bahwa Alvaro sedang dalam perjalanan dari Samarinda ke Kuala Lumpur Sunway Hospital. Ada operasi kedua yang harus dilakukan untuk mengganti kulitnya yg terbakar dan menumbuhkan rambut.
Saya hanya membaca saja dan membalas singkat karena kemarin memang sibuk.
Suara2 bising, riuh gemuruh soal SP3 Rizieq, soal persekusi CFD itu menenggelamkan suara lirih pedih seorang balita yang tidak tahu apa2 harus menanggung derita seumur hidup.
Rintih Alvaro, bocah umur 4 tahun ini laksana suara tangis bayi di antara desingan peluru dan bom saling hujat para orang dewasa yang sepertinya semakin kekanak2an.
Kita merasa seakan menjadi peniup terompet kebenaran dan keadilan. Kita merasa seakan penabuh genderang kemanusiaan dan welas asih.
Suara yg keluar dari mulut kita sebisa mungkin Cumiakkan angkasa raya. Agar Tuhan dan para malaikat tahu, kita adalah manusia paling beriman dan bertaqwa.
Sebelum meneguk secangkir kopi pagi ini, saya memandang wajah polos kamu Alvaro. Satu persatu saya lihat garis muka mu. Bagaimana kamu bisa bertahan dan tidak meringis Alvaro? Bagaimana kamu tidur dengan wajah dan kepala seperti balon dipompa? Luar biasa kamu ananda.
Rasanya hati saya membeku. Dingin. Saya ingat Juanda lelaki berkaos oblong hitam yang masuk ke pakarangan gereja setahun lalu. Saat kalian bocah kecil sedang sekolah minggu. Bagaimana mungkin orang yang mengaku paling beriman dan bertaqwa itu melemparkan bom molotov kepada kalian bocah kecil yang tak berdosa.
Kopi yang saya teguk jadi tidak enak rasanya. Dingin dan pahit. Rasanya ingin ku hardik Allah semesta alam... Ya ingin ku hardik diriNYA yang duduk tenang dengan super powerNYA itu. DIA diam dan mendiamkan bom api itu membakar tubuh mu. Apakah Tuhan tertawa melihatmu kesakitan terbakar? Apakah Tuhan tertidur saat kamu bergulingan menahan api panas?
Tuhan.. mengapa engkau biarkan derita dan penderitaan pada anak2 terjadi? Apa salah mereka? Apa dosa mereka?
Ahhh... Alvaro.. Engkau malah menyanyikan lagu saat kau kesakitan. Ya lagu kesayanganmu... Engkau malah tenang dan menerima peristiwa ini dengan sabar dan tabah.
Kemarin Ibu mu bilang lagu kesukaan mu Kingkong Badannya Besar terus kau nyanyikan saat kau bosan di tempat tidur. Kadang kau bermain game. Kadang kau meminta garuk punggungmu yang gatal. Sesimpel itu caramu menerima sakit ini.
Maafkan kami ananda Alvaro... Maafkan kami orang dewasa yang sesungguhnya berwajah manusia tapi berperilaku iblis.
Tak banyak yang bisa saya lakukan untukmu selain ikut meratapi kesakitanmu..
Peluk cium hangat untukmu
Di kolom komentar unggahan, ibu Alvaro yang bernama Novita Sagala membenarkan penjelasan Birgaldo.
Trimakasih buat semuanya saya Novita Sagala mama nya alvaro, pasti byk yg bertanya tanya tentang alvaro, operasi pertama dia pemasangan balon 3 dan memperbaiki tangannya dan dia hrs ke rmh sakit sunway Kl utk dapatkan suntikan setiap minggu 3 titik di bagian kepala stlh dpt 3 bln dan pd tgl 4 mei kmrn dilakukan operasi kedua utk buka 3 balonnya dan pasang 3 balon lagi yg akan digunakan utk membuat sel rambut baru dan mperbaiki kulit pipi nya, stlh operasi kedua ini dia akan ke rmh sakit lg setiap minggu utk dapatkan suntikan di 3 titik lg dan kemungkinan jangka dua bln lebih dr sekarang dia akan melakukan operasi kembali utk melepas balonnya dan saya berharap itu adalah operasi utk terakhir kalinya walau msh hrs stay di KL utk follow up terakhir, saya selalu kasi info pd Birgaldo Sinaga mengenai kondisi alvaro, saya sgt berterima kasih sekali atas semua yg membantu kami baik doa maupun biaya krn suami saya sdh sejak kejadian nov 2016 tdk lg bekerja krn hrs menjaga anak saya, saya selalu bercerita kepada alvaro ttg org" yg baik pd dia yg membantu berobat dia kelak itu pegangan dia utk slalu mau berbagi dan peduli sesama, sekali lg saya dan keluarga mengucapkan byk" trimakasih Tuhan pasti balas semua kebaikan " yg diberikan pada kami...
Penulis: Indan Kurnia Efendi
Editor: Indan Kurnia Efendi
Minggu, 6 Mei 2018 20:46
TRIBUNJABAR.ID - Hampir dua tahun berlalu pascainsiden ledakan bom molotov di depan Gereja Oikumene, Samarinda, Kalimantan Timur.
Peristiwa yang terjadi pada Minggu (13/11/2016) sekitar pukul 10.00 Wita itu, begitu menghebohkan publik.
Kala itu, seseorang melemparkan bom molotov di depan Gereja Oikumene. Bom meledak di sela ibadah Minggu.
Terdapat empat orang menjadi korban, seluruhnya adalah balita.
Satu korban, Intan Marbun, meninggal dunia setelah menjalani perawatan.
Selain itu ada tiga korban lagi yang menjalani perawatan di rumah sakit.
Baru-baru ini, satu korban bernama Alvaro mendadak jadi perbincangan warganet.
Hal itu disebabkan karena satu unggahan pemilik akun Facebook Birgaldo Sinaga yang menginformasikan kondisi terbaru bocah yang bercita-cita menjadi polisi itu.
Berdasarkan penjelasan Birgaldo, kini Alvaro masih menjalani sejumlah proses penyembuhan.
Selain menjelaskan kabar terbaru Alvaro, Birgaldo juga mengajak orang-orang untuk menyadari bahwa sekarang ada anak tak berdosa sedang berjuang untuk sembuh.
Kata-kata yang ditulisnya begitu menyentuh sehingga menuai banyak respons dari warganet.
Hingga berita ini diterbitkan, unggahan Birgaldo sudah dibagikan sebanyak 1.008 kali.
Berikut unggahan selengkapnya:
BERTAHAN YA ALVARO
Di tengah hiruk pikuk keriuhan suara sahut2an cebong dan kampret, kemarin Ibu Alvaro, bocah korban bom molotov Samarinda mengirim pesan pada saya.
Pesannya bahwa Alvaro sedang dalam perjalanan dari Samarinda ke Kuala Lumpur Sunway Hospital. Ada operasi kedua yang harus dilakukan untuk mengganti kulitnya yg terbakar dan menumbuhkan rambut.
Saya hanya membaca saja dan membalas singkat karena kemarin memang sibuk.
Suara2 bising, riuh gemuruh soal SP3 Rizieq, soal persekusi CFD itu menenggelamkan suara lirih pedih seorang balita yang tidak tahu apa2 harus menanggung derita seumur hidup.
Rintih Alvaro, bocah umur 4 tahun ini laksana suara tangis bayi di antara desingan peluru dan bom saling hujat para orang dewasa yang sepertinya semakin kekanak2an.
Kita merasa seakan menjadi peniup terompet kebenaran dan keadilan. Kita merasa seakan penabuh genderang kemanusiaan dan welas asih.
Suara yg keluar dari mulut kita sebisa mungkin Cumiakkan angkasa raya. Agar Tuhan dan para malaikat tahu, kita adalah manusia paling beriman dan bertaqwa.
Sebelum meneguk secangkir kopi pagi ini, saya memandang wajah polos kamu Alvaro. Satu persatu saya lihat garis muka mu. Bagaimana kamu bisa bertahan dan tidak meringis Alvaro? Bagaimana kamu tidur dengan wajah dan kepala seperti balon dipompa? Luar biasa kamu ananda.
Rasanya hati saya membeku. Dingin. Saya ingat Juanda lelaki berkaos oblong hitam yang masuk ke pakarangan gereja setahun lalu. Saat kalian bocah kecil sedang sekolah minggu. Bagaimana mungkin orang yang mengaku paling beriman dan bertaqwa itu melemparkan bom molotov kepada kalian bocah kecil yang tak berdosa.
Kopi yang saya teguk jadi tidak enak rasanya. Dingin dan pahit. Rasanya ingin ku hardik Allah semesta alam... Ya ingin ku hardik diriNYA yang duduk tenang dengan super powerNYA itu. DIA diam dan mendiamkan bom api itu membakar tubuh mu. Apakah Tuhan tertawa melihatmu kesakitan terbakar? Apakah Tuhan tertidur saat kamu bergulingan menahan api panas?
Tuhan.. mengapa engkau biarkan derita dan penderitaan pada anak2 terjadi? Apa salah mereka? Apa dosa mereka?
Ahhh... Alvaro.. Engkau malah menyanyikan lagu saat kau kesakitan. Ya lagu kesayanganmu... Engkau malah tenang dan menerima peristiwa ini dengan sabar dan tabah.
Kemarin Ibu mu bilang lagu kesukaan mu Kingkong Badannya Besar terus kau nyanyikan saat kau bosan di tempat tidur. Kadang kau bermain game. Kadang kau meminta garuk punggungmu yang gatal. Sesimpel itu caramu menerima sakit ini.
Maafkan kami ananda Alvaro... Maafkan kami orang dewasa yang sesungguhnya berwajah manusia tapi berperilaku iblis.
Tak banyak yang bisa saya lakukan untukmu selain ikut meratapi kesakitanmu..
Peluk cium hangat untukmu
Di kolom komentar unggahan, ibu Alvaro yang bernama Novita Sagala membenarkan penjelasan Birgaldo.
Trimakasih buat semuanya saya Novita Sagala mama nya alvaro, pasti byk yg bertanya tanya tentang alvaro, operasi pertama dia pemasangan balon 3 dan memperbaiki tangannya dan dia hrs ke rmh sakit sunway Kl utk dapatkan suntikan setiap minggu 3 titik di bagian kepala stlh dpt 3 bln dan pd tgl 4 mei kmrn dilakukan operasi kedua utk buka 3 balonnya dan pasang 3 balon lagi yg akan digunakan utk membuat sel rambut baru dan mperbaiki kulit pipi nya, stlh operasi kedua ini dia akan ke rmh sakit lg setiap minggu utk dapatkan suntikan di 3 titik lg dan kemungkinan jangka dua bln lebih dr sekarang dia akan melakukan operasi kembali utk melepas balonnya dan saya berharap itu adalah operasi utk terakhir kalinya walau msh hrs stay di KL utk follow up terakhir, saya selalu kasi info pd Birgaldo Sinaga mengenai kondisi alvaro, saya sgt berterima kasih sekali atas semua yg membantu kami baik doa maupun biaya krn suami saya sdh sejak kejadian nov 2016 tdk lg bekerja krn hrs menjaga anak saya, saya selalu bercerita kepada alvaro ttg org" yg baik pd dia yg membantu berobat dia kelak itu pegangan dia utk slalu mau berbagi dan peduli sesama, sekali lg saya dan keluarga mengucapkan byk" trimakasih Tuhan pasti balas semua kebaikan " yg diberikan pada kami...
Penulis: Indan Kurnia Efendi
Editor: Indan Kurnia Efendi
Judul disingkat karena aslinya kepanjangan.
Foto agak DP, saya kasih linknya saja: http://cdn2.tstatic.net/jabar/foto/b...506_204406.jpg
Berita juga berisi nomor rekening, tapi tidak saya tampilkan di sini. Bagi yang ingin tahu lebih lanjut bisa ke link berita aslinya.
Apapun alasannya, terorisme itu biadab. Mau itu atas nama Islamisme, Zionisme, rasisme, atau ideologi lainnya, sama saja. Ideologi merendahkan derajat manusia menjadi budak dan korban gagasan.
0
2K
Kutip
25
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan