Dampak sampah bagi manusia dan lingkungan sangatlah besar. Dampak bagi kesehatan yaitu menimbulkan berbagai macam penyakit, antara lain : kolera, tipus, diare, penyakit jamur, dan penyakit yang berhubungan dengan cacing. Sedangkan dampak bagi lingkungan tidak kalah serius seperti: polusi udara, polusi air, polusi tanah, dan global warming. Semua itu mengganggu sosial dan ekonomi masyarakat..

Kita tidak bisa duduk diam dan mengkritik pemerintah. Mengeluh tentang banjir, bau tidak sedap, penyakit menular, dan menyalahkan program-program pemerintah yang (mungkin aja) tidak tepat. Padahal pemerintah sudah menyiapkan tempat sampah untuk sampah organik dan sampah non organik, namun masih banyak masyarakat yang tidak peduli dan membuang sampah tidak sesuai dengan pemisahannya.
Masalah sampah membutuhkan kerjasama masyarakat dan pemerintah bukan hanya berada ditangan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) ajah. Kumpul, Pilah, Olah, Angkut, dan Buang adalah paradigma pengelolaan sampah. Peran agan/sista sebagai masyarakat sangatlah besar pada proses kumpul hingga olah..

Komposter aerob adalah salah satu cara yang dapat agan/sista pakai untuk menangani masalah sampah rumah tangga. Komposter adalah sebuah metode pengolahan sampah organik menjadi kompos yang kemudian bisa digunakan sebagai pupuk.



Sebenernya, konsep komposter ini sederhana banget, yaitu cuma memanfaatin kerja bakteri untuk menguraikan sampah, terutama sampah rumah tangga. Ketika kita terapkan, volume sampah dari rumah tangga berkurang mencapai 50% karena penggunaan komposter ini lho. Ini adalah angka yang cukup signifikan, dan apabila tiap-tiap rumah tangga bersedia dan berkehendak melakukannya, maka volume sampah ditingkat lingkungan juga otomatis bakal berkurang. Ini bisa jadi sebuah kabar baik untuk permasalahan persampahan, yang selama ini menjadi isu yang rumit terutama dilingkungan perkotaan yang padat hunian dan keterbatasan kapasitas dan metode pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Komposter aerob adalah tempat sampah buatan dari ember atau bahan lainnya yang berbentuk serupa yang kita lubangi kecil-kecil dan kita tutup rapat. Sampah organik dihancurkan atau dirobek halus kemudian dimasukkan ke dalam ember dan kita beri cairan EM4 (sebagai makanan bakteri untuk mempercepat proses penguraian sampah) yang kemudian ditutup rapat hingga beberapa minggu.

Sebenernya proses dan bahan yang digunakan untuk membuat komposter sangatlah sederhana dan mudah didapat disekitar rumah kita lho gan/sis. Cuman dibutuhin keinginan kuat dan komitmen supaya tetap berkelanjutan mengolahnya aja.
Selain volume sampah dari rumah berkurang, agan/ sista juga dapet manfaat dari kompos yang dihasilkan, sehingga ngga perlu beli kompos lagi buat kebun kecil dirumah deh, atau bahkan gan/sis bisa jual pupuk tersebut. Slogan “From Trash to Cash” pun bisa kita rasakan sendiri.