Selamat pagi, siang, sore, petang, dan malam kawan - kawan kaskuser semua yang baik hati. Bertemu kembali di thread sederhana ane.




Hari Pendidikan Nasional yang di peringati setiap tanggal 2 Mei baru saja kita lalui. Dalam rangka memperingati hardiknas ini banyak instansi mengadakan kegiatan yang berhubungan dengan pendidikan. Tak terkecuali Kementerian Pendidikan Nasional yang merencanakan akan menggelar acara nonton bareng film nasional, salah satunya film Dilan 1990. Namun karena banyaknya kritik dari masyarakat, acara nobar film Dilan 1990 ini pun akhirnya di batalkan.

Dinas pendidikan di tingkat provinsi pun tak mau kalah dalam menyemarakkan peringatan hardiknas ini. Salah satunya yang di selenggarakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Banten. Mereka menyelenggarakan berbagai macam lomba. Acara itu di gelar di halaman kantor dinas setempat dengan panggung yang lumayan megah. Salah satu perlombaan yang di gelar yaitu lomba membaca puisi yang di peruntukkan bagi peserta umum setingkat mahasiswa.


Salah satu peserta yang mengikuti perlombaan itu adalah Noval Fathurohman, mahasiswa Universitas Bina Bangsa, Kota Serang. Ia membacakan puisi berjudul " Indonesia Pada Sebuah Malam " karya seniman Banten Toto ST Radik. Meski ia mengaku hanya iseng mengikuti perlombaan ini, tapi saat pengumuman pemenang namanya di sebut oleh panitia sebagai juara kedua dari sekian banyak peserta yang ikut. Ia pun menerima hadiah dari panitia berupa kotak yang di bungkus kertas berwarna coklat yang terdapat tulisan "Juara 2 baca puisi".

Sesampainya di rumah, ia segera membuka hadiah tersebut. Ia berfikir mungkin hadiahnya buku atau alat tulis, apalagi momennya peringatan hardiknas. Namun siapa sangka hadiah yang ia dapat ternyata di luar ekspektasi. Dua buah serbet warna biru dengan motif kotak - kotak di bungkus dengan kotak nasi bertuliskan "Selamat Menikmati" ternyata isi dari kotak coklat yang ia terima tadi.

Setelahnya, Noval membagikan pengalamannya tersebut ke media sosial. Tak di sangka, berkat unggahannya di media sosial tersebut akhirnya menjadi viral. Ia bersama dengan pegiat seni Banten menggelar aksi teatrikal di depan kantor Dinas Pendidikan untuk memprotes kejadian ini. Usai aksi teatrikal, Sekretaris Dindikbud Banten, Djoko Waluyo menyampaikan permohonan maaf tas kejadian ini. Menurutnya, lomba ini di adakan secara spontanitas saja dan tak berfikir jika akhirnya ada panitia yang memberikan hadiah serbet.


Berbeda halnya dengan yang terjadi di Kabupaten Nunukan, Kalimatan Utara. Seorang anak juara Olimpiade Sains tingkat kabupaten mendapatkan hadiah amplop kosong bertuliskan "Rp. 500.000,-". Hal ini terjadi pada peringatan Hardiknas tahun lalu. Kala itu, sang kakak dari siswa yang menjuarai perlombaan tersebut, Agus Setiansyah langsung mendatangi Abdi Mansyur yang merupakan staf Dinas Pendidikan Kabupaten Nunukan yang membidangi SD dan SMP, begitu tau amplop yang di terima adiknya tersebut kosong. Akhirnya Dinas Pendidikan meminta copy rekening agar nantinya uang tersebut dapat di transfer ke rekening yang bersangkutan.

Namun hingga akhir 2017, uang yang di janjikan tersebut tak kunjung cair. Bahkan hingga tepat setahun berselang, pada perayaan hardiknas 2 Mei kemarin pun janji tersebut tinggallah janji. Akhirnya Agus memutuskan untuk memposting permasalahan tersebut ke akun media sosialnya. “Sebelum posting di media sosial, saya cek lagi rekening adik saya, tapi tetap tidak ada uang masuk,” ucap Agus seperti di kutip Kompas.com








Disclaimer : Asli tulisan TS
Sumur : Ini, Ini, dan Ini
Sumur Gambar : Om Google