indonesiaupdateAvatar border
TS
MOD
indonesiaupdate
LPEI Siap Biayai Infrastruktur Sektor Pariwisata


JPP, JAKARTA - Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menyambut gembira rencana Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank, akan berperan serta pada pembiayaan infrastruktur dasar terhadap Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata melalui skema penugasan khusus ekspor atau National Interest Account (NIA), direncanakan dimulai pada semester pertama tahun 2018.

Menpar Arief Yahya meminta agar LPEI sejalan dengan instruksi Presiden. Yaitu fokus mengembangkan 4 dari 10 Destinasi Prioritas Pariwisata (DPP) tahun ini. Tepatnya Danau Toba, Borobudur, Mandalika, dan Labuan Bajo. 

"Danau Toba, Borobudur, dan Labuan Bajo sudah memiliki badan pengusahaan yang akan menjadi BLU setelah proses APL kelar, yang fokus untuk pengembangan atraksi dan menarik investasi masuk. Ketertarikan investor di berbagai destinasi prioritas di Indonesia ini sering terkendala dengan urusan infrastruktur sehingga perlu bantuan pendanaan, agar tidak lagi terjadi istilah “Mana yang lebih dulu Telur atau Ayam?”, jelas Menpar Arief Yahya  ketika disambangi Direktur Utama LPEI beserta jajarannya ke Kantor Kementerian Pariwisata, Kamis (26/4/2018).

Menpar didampingi Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenpar Dadang Rizki Ratman, Ketua Tim Pokja Pengembangan 10 DPP  Hiramsyah S. Thaib, Asdep Investasi Pariwisata Hengky Manurung. "Selain 4 DPP sebagai fokus utama, ada 2 DPP yakni  Tanjung Kelayang (Belitung) dan Tanjung Lesung (Banten) dimana investor siap masuk. Pembangunan hotel dan restoran (Sheraton) tengah berlangsung di Tanjung Kelayang, sedangkan Tanjung Lesung sudah eksisting sejak lampau,” ungkap Arief Yahya.

Direktur Utama (Dirut) Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), Sinthya Roesly mengatakan, bahwa skema penugasan khusus ekspor atau National Interest Account (NIA) dapat digunakan untuk membiayai transaksi atau proyek, termasuk proyek pariwisata yang non-bankable akan tetapi feasible. “Sektor pariwisata harus didukung oleh seluruh pihak,” kata Sinthya Roesly,  seraya menjelaskan tentang sektor pariwisata di Malaysia yang berkembang karena seluruh pihak mendukung terutama lembaga keuangan.

Dirut Sinthya Roesly, pada kesempatan itu didampingi Direktur Pelaksana I Dwi Wahyudi,Direktur Pelaksana Indra Supriyadi, Manager Divisi NIA Nanda Hasriyan, dan Kepala Departemen Tito Elvano.

KEK Mandalika merupakan proyek pertama pembiayaan ekspor sektor pariwisata LPEI. Pihaknya menilai KEK Mandalika adalah salah satu yang paling siap dikembangkan dalam proyek 10 destinasi Bali Baru. Hal ini ditandai dari upaya menghadirkan investor dan pendanaan infrastruktur. Dia berharap pembiayaan ekspor pariwisata dapat dilakukan melalui sinergi BUMN di bidang pembiayaan. 

Menurut Direktur Pelaksana I Dwi Wahyudi, Pembangunan infrastruktur dasar KEK Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) membutuhkan dana sebesar Rp 4,5 triliun, antara lain untuk jalan, jaringan listrik, pengolahan air dan utilitas lainnya di dalam kawasan. “Sementara ini LPEI akan mengalokasikan bantuan pembiayaan sekitar Rp 1 triliun-Rp 1,5 triliun, ditargetkan dapat terealisasi pada semester pertama 2018. Pembiayaan infrastruktur dasar tersebut akan diusulkan melalui skema penugasan khusus ekspor atau NIA. Langkah LPEI akan menjadi pionir dalam pembiayaan sektor jasa pariwisata”, ujarnya.

Saat ini, KEK Mandalika sudah semakin siap menyambut wisatawan. Kawasan ini kian mudah diakses karena telah dibangun jalan langsung. Jarak tempuh KEK Mandalika kini hanya berjarak 30 menit dari Bandara Internasional Lombok.

KEK Mandalika terbentang luas 1.034 hektare, dari Pantai Kuta, Pantai Seger, hingga Pantai Tanjung Aan. Kawasan ini ditandai dengan berdirinya Monumen Putri Mandalika yang ada di Pantai Seger. Selain pantai-pantai indah nan mempesona, saat mengeksplor alam Mandalika, jangan lewatkan Bukit Merese. Dan jangan lupa pula untuk singgah di Desa Adat Sade dan Desa Adat Ende khas masyarakat Sasak.

Menpar Arief Yahya menyebut, beroperasinya KEK Mandalika bakal menjadi momentum yang kuat dalam memastikan langkah pariwisata menjadi leading sektor perekonomian nasional.

“Saya semakin yakin, pariwisata Indonesia akan semakin kuat, bahkan bisa menjadi yang terhebat dan terbesar di dunia. Karena ada CEO commitment, atau komitmen Pak Presiden,” ujar Menpar Arief Yahya.(par)


Sumber : https://jpp.go.id/ekonomi/pariwisata...tor-pariwisata

---

Kumpulan Berita Terkait EKONOMI :

- BKPM: Sejuta Lapangan Kerja Berasal dari Investasi

- Perpres TKA, Menaker: Tujuan Utama Ciptakan Lapangan Kerja

- Soal Lapangan Kerja, Hanif: Jokowi-JK Lampaui Janji Kampanye

0
190
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan