- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kenaikan Upah Minimun Provinsi Percuma Bila Harga Sembako dan BBM Ikut Naik


TS
mbia
Kenaikan Upah Minimun Provinsi Percuma Bila Harga Sembako dan BBM Ikut Naik
WARTA KOTA, PASAR MINGGU---Kenaikan upah serta penghapusan sistem tenaga alih daya (outsourcing) menjadi pokok permintaan utama buruh pada Hari Buruh Nasional (May Day).
Padahal, apabila kebutuhan pokok dan bahan bakar minyak (BBM) murah, kenaikan upah minimum provinsi (UMP) tidak harus direalisasikan.
Yusuf Suhendra (35), pegawai PT Bentoel Distribusi Utama, merujuk pada kondisi ekonomi saat ini.
Menurutnya, UMP DKI Jakarta yang sebelumnya Rp 3,4 naik menjadi Rp 3,6 juta per bulan tidak berpengaruh banyak, warga masih kesulitan.
"Sebenarnya permintaan buruh itu sama saja, semuanya minta upah naik supaya bisa buat mencukupi kebutuhan. Sekarang ini apa-apa mahal, dilihatnya gampang, sekarang ini duit Rp 50.000 saja sudah enggak ada artinya. Cuma bisa buat makan dua kali, sama bensin sisanya," katanya saat ditemui di Taman Margasatwa Ragunan (TMR) Ragunan, Jakarta Selatan, Minggu (29/4/2018).
Warga Jalan Dana Karya Kelurahan Gedong, Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur, menyinggung soal langkanya premium beberapa waktu belakangan.
Sehingga sebagian pengendara seperti dipaksakan menggunakan pertalite ataupun pertamax yang harganya lebih mahal.
Walaupun perbedaan harga premium dengan pertalite tidak besar, yakni premium Rp 6.800 per liter sedangkan pertalite Rp 7.800 per liter, selisih harga tersebut itu menurut Yusuf, berpengaruh banyak. Terlebih bagi pengendara sepeda motor seperti dirinya.
"Bensin (transportasi) memang yang paling mahal pengeluarannya, tapi sekarang ini premium justru langka. Semuanya kosong, jadinya kayak dipaksa beli pertalite. Bukan beda seribunya, tapi kelipatannya," katanya.
Yusuf mengatakan,"Karena itu sebenarnya demo juga bukan cuma buat buruh doang, tapi buat semua orang. Tujuannya supaya adil, itu saja."
http://wartakota.tribunnews.com/2018/04/29/kenaikan-upah-minimun-provinsi-percuma-bila-harga-sembako-dan-bbm-ikut-naik
Masa gitu aja ngeluh.. anggap aja sedekah
Padahal, apabila kebutuhan pokok dan bahan bakar minyak (BBM) murah, kenaikan upah minimum provinsi (UMP) tidak harus direalisasikan.
Yusuf Suhendra (35), pegawai PT Bentoel Distribusi Utama, merujuk pada kondisi ekonomi saat ini.
Menurutnya, UMP DKI Jakarta yang sebelumnya Rp 3,4 naik menjadi Rp 3,6 juta per bulan tidak berpengaruh banyak, warga masih kesulitan.
"Sebenarnya permintaan buruh itu sama saja, semuanya minta upah naik supaya bisa buat mencukupi kebutuhan. Sekarang ini apa-apa mahal, dilihatnya gampang, sekarang ini duit Rp 50.000 saja sudah enggak ada artinya. Cuma bisa buat makan dua kali, sama bensin sisanya," katanya saat ditemui di Taman Margasatwa Ragunan (TMR) Ragunan, Jakarta Selatan, Minggu (29/4/2018).
Warga Jalan Dana Karya Kelurahan Gedong, Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur, menyinggung soal langkanya premium beberapa waktu belakangan.
Sehingga sebagian pengendara seperti dipaksakan menggunakan pertalite ataupun pertamax yang harganya lebih mahal.
Walaupun perbedaan harga premium dengan pertalite tidak besar, yakni premium Rp 6.800 per liter sedangkan pertalite Rp 7.800 per liter, selisih harga tersebut itu menurut Yusuf, berpengaruh banyak. Terlebih bagi pengendara sepeda motor seperti dirinya.
"Bensin (transportasi) memang yang paling mahal pengeluarannya, tapi sekarang ini premium justru langka. Semuanya kosong, jadinya kayak dipaksa beli pertalite. Bukan beda seribunya, tapi kelipatannya," katanya.
Yusuf mengatakan,"Karena itu sebenarnya demo juga bukan cuma buat buruh doang, tapi buat semua orang. Tujuannya supaya adil, itu saja."
http://wartakota.tribunnews.com/2018/04/29/kenaikan-upah-minimun-provinsi-percuma-bila-harga-sembako-dan-bbm-ikut-naik
Masa gitu aja ngeluh.. anggap aja sedekah


nona212 memberi reputasi
1
1.5K
19


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan